Saturday, December 30, 2006

Itu Sudah !



Bagi saya, introspeksi, refleksi atau apalah namanya, harus dilakukan setiap hari, setiap waktu selama hayat masih dikandung badan. Cuma karena lagi ngikutin trend ngeblog tentang akhir tahun, bikin deh catatan akhir tahun.*halah*

Tahun 2006, suka duka silih berganti datang dalam kehidupan kami. Kak Lily yang memasuki dunia sekolah baru (SD), de Kayla yang semakin bertambah kecerewetannya, Mas Iwan aka Ayah, yang bertambah beban pekerjaannya, dan saya sendiri, yang begini-begini saja, masih tetap gemuk (dari 5 tahun, selalu bertekad menguruskan badan tetapi selalu gatot ---- gagal total), masih betah kerja di Indosiar (meski ngak ada perkembangan baru selama tiga tahun ini, tapi patut disyukuri masih bisa terima gaji dengan jelas...he....he....) , masih berusaha berpikir positif (sumpah ini susah banget!), berusaha dengan keras mensyukuri apa yang telah diterima, bertekad baja menyelesaikan pekerjaan yang sudah lama diidam-idamkan, tetapi ngak selesai-selesai karena keasyikan baca dan nonton...he...he...

Dikeluarga besar saya, ada yang akan memasuki gerbang kehidupan berumah tangga, ada yang terpaksa harus memutus tali merah pernikahan karena menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT ---- rasanya seperti di sinetron saja, tapi memang begitulah kenyataannya. Dari pada nyawa melayang, lebih baik menghindar sebelum terlanjur. Sedih memang, tapi hidup harus tetap berlanjut kan !)

Hidup memang penuh misteri. Kita yang berencana, Tuhan juga penentunya. Tiada yang sempurna didunia ini, karena kesempurnaan itu hanya milik Sang Pencipta. Kita harus mensyukuri setiap detik yang telah Tuhan berikan. Tiada hari yang tak baik, tak ada tahun yang buruk, semua sama, tinggal bagaimana kita menjalani hari-hari tersebut. Selamat tahun baru, semoga Tuhan selalu memberkati kita semua.

Wednesday, December 27, 2006

Tahun Baru Itu....


Pedagang terompet, marak dijalanan
menjajakan terompet, aneka warna dan bentuk

Keramaian membahana
ditingkahi bunyi terompet bersahut-sahutan
Sirene meraung-raung
bunyi bedug masjid bertalu-talu
dentam lonceng gereja, nyaring terdengar
Pertanda pergantian tahun telah dimulai

Tahun meraih cita-cita dan harapan
yang tak terlaksana di tahun yang lalu
Tahun yang tak akan terlupakan
Sebagai cambuk di masa depan

Thursday, December 21, 2006

Apa yang Telah Kulakukan untukmu Ma ?

Ibarat lagu Rosa, Mamaku adalah seorang yang "Tegar".
Meski terpaksa harus menjadi "tulang punggung keluarga", Mama menjalankannya dengan ikhlas, nyaris seumur adikku perempuanku yang paling kecil.
Mama baru pensiun bekerja setelah usia 60 tahun, itu tiga tahun yang lalu.

Mama terpaksa bekerja sendiri karena Bapak, yang sewaktu di Medan dulu adalah seorang wartawan, terpaksa diberhentikan karena mengungkap kasus korupsi Gubernur Sumatera Utara saat itu (Marah Halim) , yang tentu saja membuat sang gubernur terhormat kebakaran jenggot. Sejak saat itu, Bapak bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak tetap.

Disetiap hembusan nafasnya, ada rasa bahagia yang tersembul disana, karena mampu mengantarkan anaknya (5 orang) bersekolah hingga jenjang yang paling tinggi. Tak ada kebahagiaan yang mampu dilukiskan, ketika ia dengan bangganya bersanding dengan anak-anaknya di acara wisuda. Mungkin tak pernah terbayangkan olehnya.

Bagi kami, cucuran airmata Mama, adalah duka nestapa.
Kebahagiaan Mama, adalah surga.
Meski Mama tak pernah menuntut atas jasanya, kami selalu berusaha memberikan kebahagiaan untuknya.
Tapi apakah uang yang telah kami berikan membuatnya berbahagia ?
Apakah sikap baik kami, telah membayar semua yang telah ia lakukan ?
Entahlah, yang jelas Mama selalu menjadi tempat bersandar kami dari segala suka dan duka.
Kasih Mama sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah.

*teruntuk Mama, yang meski tahu akan adanya Hari Ibu, namun tak pernah menuntut untuk diberi ucapan selamat.

Monday, December 18, 2006

Dua Tahun Sudah


Ruang bersalin Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Jakarta, Sabtu, 18 Desember 2004, pukul 14.00.

“Demi keselamatan si jabang bayi, ibu harus segera dioperasi”, kata seorang pria berbaju putih kepada seorang wanita yang tengah berbaring didipan rumah sakit, sambil menahan sakit di perutnya.

“Operasi dok. Apa ngak ada jalan lain,” kata wanita itu sambil memegang tangan ibunya yang ikut menungguinya.

“Bayi Ibu bisa keracunan air ketuban. Kalau sudah begitu, saya ngak mau bertanggung jawab, bayi Ibu selamat atau tidak. Air ketuban Ibu sudah hampir habis. Ibu terlambat datgang kesini. Tidak ada jalan lain, ruang operasi sudah disiapkan. Surat persetujuan operasi sudah ditandatangani,” kata dokter itu tegas.

Wanita itu terhenyak mendengar penjelasan dokter Dodi. Tiba-tiba dia menangis mengingat keegoisan yang baru dilakukannya tadi. Ia memang sangat takut terhadap hal-hal yang berbau operasi. Diotaknya yang terbersit setiap mendengar kata operasi, pastilah kematian. Maka tak heran, saat melakukan operasi kecil seperti operasi pengangkatan kuku jempol yang terkelupas dan tanpa bius total saja, dia sudah merasa mau mati dan minta maaf kepada orang tuanya atas segala dosa-dosanya.

“Maafkan Ibu nak. Kalau saja Ibu cepat datang kesini, kerumah sakit tempat kamu biasa diperiksa, dan tidak bertahan dengan pendapat suster di Bidan Rustini, mungkin kamu tidak akan keracunan. Mungkin kamu sudah lahir dari tadi,” kata wanita itu sambil menangis tertahan.

Pukul 14.20. Ruang Operasi.

“Selamat siang Ibu Indah. Kita ketemu lagi,” kata dokter Dodi, yang akan melakukan proses operasi.

“Ini dokter Gilang, dokter anak. Kita masih menunggu seorang dokter, bidan dan perawat, yang akan membantu proses operasi”.

Indah tidak terlalu memperhatikan lagi apa yang dikatakan dokter itu. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri dan ingin segera operasi itu dijalankan. Bukan karena ketakutannya akan operasi, tapi demi keselamatan nyawa anaknya.

Tak lama dokter, bidan dan perawat yang ditunggu datang. Setelah beres, proses operasi pun dilangsungkan. Pertama, Indah mendapat suntikan di punggung, kaki, tangan, dan didekat jalan lahir. Tak terlalu banyak yang diingatnya, kecuali seorang dokter yang sibuk mengajaknya berbicara, agar dirinya tetap sadar.

“Ibu Indah selamat yah. Anaknya perempuan. Lengkap dan sempurna,” kata seorang dokter yang mulut dan hidungnya tertutup.

Dokter itu kemudian meletakkan sang bayi merah itu dipelukannya Ibunya untuk beberapa detik, kemudian diambil untuk dibersihkan. Saat sang bayi perempuan itu berada dipelukannya, Indah merasakan syukur yang tiada tara. “Terima kasih ya Allah, engkau telah mempercayakan aku lagi dengan seorang anak perempuan”.

Bayi merah yang terlahir berambut keriting dan bermata sipit itu, diberi nama oleh Ompung Doli dan Mbah Kungnya : Tiurma Kayla Puspitarani. Tiurma dari bahasa Batak yang berarti bersinar terang, karena lahir saat matahari tengah bersinar terang (pukul 14.50), Kayla diberikan Ayah Ibu yang berarti mahkota, sedangkan Puspitarani diberi oleh Mbah Kung yang namanya nyaris sama dengan Kak Lily yaitu Puspitasari, yang berarti bunga atau taman bunga. Jadi bayi itu diharapkan seperti mahkota bunga yang bersinar terang.

Itu dua tahun lalu.

“De, ngak boleh naik-naik kursi belajar kakak yah, nanti jatuh,” kata seorang wanita kepada seorang anak yang sedang lincah-lincahnya.

“Apa lo,” kata anak perempuan kecil itu.

“Cantik lo,” wanita itu balas menjawab.

“Punya tu,” kembali anak perempuan itu berkata sambil berusaha menggapai buku yang ada di meja belajar yang tengah dirapikan Ibunya.

“Tapi ngak boleh disobek yah”.

“Punya tu. Buku tu,” jawab si anak sambil memonyongkan mulutnya membentuk huruf u.

“Punya ade nana. Punya ade nana…” kata anak perempuan yang meski sudah lancar berbicara namun masih cadel disana sini.

Perempuan itu tampak tersenyum bahagia. Anak dua tahun lalu dilahirkannya, tumbuh menjadi anak yang sehat dan sedang dalam masa perkembangan dengan semakin banyak pengetahuan yang diperolehnya. Dua tahun, tak terasa sudah usianya kini. Satu harapannya semoga anaknya menjadi anak yang sholehah, sehat selalu, dan menjadi anak kebanggaan orang tua dan keluarga.(Teruntuk de Kayla, di ulang tahunnya yang kedua, 18 Desember 2006)

Friday, December 15, 2006

Acara Blogfam di Bandung


Hari Sabtu, tanggal 9 Desember lalu, aku ikut Ibu ke Bandung. Kata Ibu, beliau mau menghadiri acara Jumpa Penulis Blogfam kedua, yang diadain di Tobucil, Bandung. Aku, de Kayla, Mbak Iyah, Ayah, Ompung Guru dan Om Asep, ikutan ke Bandung.

Karena aku harus pemantapan belajar dulu, karena hari Seninnya mau ulangan umum, jadi kita berangkatnya setelah aku pulang sekolah. Di perjalanan menuju Bandung, kita sempat kena macet dua kali di tol. Pertama di tol Cikampek, yang ternyata ada truk terguling dan kedua di tol Pasteur, kata Ibu ada rombongan PDI-P.

Sampai di Commonroom, Jalan Kyai Gede Utama 8, Bandung, sudah sore sekitar pukul setengah tiga. Ibu terlambat deh. Acaranya sudah setengah jalan. Takut aku dan de Kayla bosen, Ibu bilang sama Ayah, kalau beliau ditinggal saja. Nanti sore aja balik lagi ke Commonroom. Tapi karena aku pengen lihat Ibu, setelah makan dan main-main sebentar di BIP, aku ajak Ayah balik lagi ke Commonroom.

Acaranya sudah ramai. Setelah Ibu selesai jadi pembicara, ada acara Ulang Tahun Blogfam yang ke-3. Ada acara potong kue dan foto-foto.

Setelah dari sana, kami menginap di Rumah Abo. Akhirnya aku bisa kenal sama teman-teman Blog Ibu, seperti Tante Nana, Tante Izza, Tante Linda, Tante Ayu, Tante Dedew, Tante Nana Terbangkeangkasa, Tante Tria Barmawi, Tante Ryu, Om Benny Ramdhani, Tante Primadonna Angela, Tante Iin, Om Iwok, dan banyak lagi.

Tadinya Ibu sempet janjian sama Tante Yanti, tapi karena di Bandung hujan terus, akhirnya batal. Tapi sebelum ke Subang ke tempat Ompung Bandung, kita sempet mampir dulu kerumah Tante Molly di Gegerkalong. Akhirnya aku dan Kak Trixie bisa kenalan deh. Kita sampai di Jakarta pukul 8 malam. Aku seneng banget, mudah-mudahan Ibu bisa ajak aku lagi ke Bandung.

*ditulis Ibu berdasarkan diary kak Lily

Tuesday, November 28, 2006

Narsis Mode On : Ada Namaku di Buku Blogfam


Maaf yah nak, ibu numpang narsis sedikit aja :))

Blogfam bekerjasama dengan Penerbit Gradiens, Yogyakarta, akan meluncurkan buku kumpulan cerita sangat sangat pendek (Flash Fiction). Buku ini diterbitkan dalam rangka ulang tahun Blogfam yang ke-3. Nih bukunya :

Sekapur Sirih : Isman H Suryaman (216 Kata)

Kata Pengantar an Blogfam : Labibah Zain (216 Kata)

Penulis -Penulis Blogfam :
- Syafrina Siregar
- Nahria Medina
- Gredika Enha
- Sari SaFitri Mohan
- Linda Astuti
- Ryu Tri
- Masatomo-Mamat
- Iwok Abqary
- Pritha Khalida
- Ika Widyastuti
- La Rane Hafied
- Tuteh Pharmantara
- Ririn Teguh Setyowati
- Nuniek Utami Ambarwati
- Primadonna Angela
- Labibah Zain
- Zeeca
- Shrie Amriza
- Muhamad Sidik
- Arief Yudhanto
- Sylvia R. Agustini
- Alps
- Riesna
- Dewi Rieka Kustiantari
- Farika R. Lawendatu
- Rizka Boedhiyono
- Nana
- Wa Ode Nirmala Ningrum
- Yunisri Murliani
- Hesti Pratiwiafwian
- Be Samyono
- Ari Ishami
- Cepi Komara
- Indahjuli Usmar Sibarani
- Tira
- B. Dwiagus S
- Martha Pratana
- Adhika Putra Rakhmatullah -
- Chelly TW
- Ang Tek Khun
- Adhi
- Amril Taufik Gobel
- Elsa van der Veer

Editor: Labibah Zain
Elsa van der Veer
Amril Taufik Gobel

So, nantikan di toko-toko buku yah dan jangan lupa beli :))

Thursday, November 23, 2006

Matematika


Apa kabar semua ? Sorry dumori, bukannya sombong bukannya congkak, akhir-akhir ini jarang blogwalking karena internet di kantor lemot sulemot dan kerjaan dirumah lagi tak terkira :)

Secara Ibunya Lily penganut narsisme tingkat tinggi..he...he... maka cerita kali tentang kegiatan di sekolah kak Lily. Kebetulan sekolah kak Lily akan mengikuti Lomba Calistung (Baca - Tulis - Berhitung) tingkat SD se Kabupaten Bekasi. Dan keberuntungan sedang berada di pihak Lily, yang ikut terpilih sebagai satu dari 9 anak kelas 1 calon peserta lomba tersebut. Dari 9 anak tersebut, dipilih 2 orang sebagai wakil kelas 1 SD Bani Saleh 4.

Ayah dan Ibu ngak nyangka kalau Lily bakal terpilih sebagai calon peserta, karena kalau lihat model belajar kak Lily, masuk rangking 10 besar saja, syukur Alhamdulillah. Bukan meragukan kepandaian anak, tapi Lily tuh masih mentingin main dari pada belajar, apalagi bapake dan ibu'e bukan tipe pemaksa kudu mesti belajar (kecuali nanti kalau dah kelas 2, harus digenjot belajarnya...he....he...)

Lily sendiri waktu dipilih dan harus mengikuti pelatihan, terlihat uring-uringan. "Cape ah, belajar terus. Aku males ikut, temen yang lain aja," kata Lily waktu pertama kali Ibu kasih tahu dia harus ikut pelatihan. Cuma karena Ibu pengen tahu sampai semana kemampuan Lily, maka adegan bujuk membujuk pun dilakukan. Dengan janji, kalau pelatihan pulangnya dijemput sama Mbak Iyah (bukan dengan jemputan), akhirnya Lily mau ikut.

Seminggu pelatihan, test pertama untuk mendapatkan 6 orang anak dilakukan dan Lily berhasil melaluinya. Seminggu kedua, dilakukan test lagi untuk mendapatkan 4 orang anak, kak Lily gagal.

Bu Nina, wali kelas 1, kasih tahu ke Ibu, bahwa kak Lily gagal di pelajaran Matematika. Gagalnya bukan karena ngak bisa pelajaran itu, tapi karena kurang teliti dan lupa. Misalnya nih tentang pelajaran puluhan dan satuan.

contoh : 2 puluhan + 2 satuan = 22
kalau soalnya begitu semua, pasti kak Lily bisa.
Tapi begitu ada yang seperti ini

contoh : 2 satuan + 3 puluhan = 23
Kak Lily, dengan ketidak telitiannya menjawab seperti diatas :)

Trus, kadang dia suka lupa dengan pelajaran yang lama kalau ada pelajaran yang baru, sehingga perlu diulang kembali, yang tentunya bukan dengan waktu yang cepat :)

Yah, sudahlah, seperti kata Ayah, mungkin kak Lily nurunin kekurangan Ibunya yang ngak bisa matematika :)
Dan rasanya memang butuh waktu yang ekstra nih buat kak Lily untuk belajar matematika atau kalau perlu ikut Kumon, seperti yang sudah direncanakan dari awal, namun karena tempat les kumonnya jauh, jadi batal terus. Tapi yang paling penting, Lily sudah menunjukkan kemampuan dalam pelajaran yang lain.

Saturday, November 18, 2006

Cemburu

Disudut itu aku memandangmu
asyik bercengkerama
Tawamu menusuk jantung
senyummu mengiris sanubari

Sesekali engkau melihatku
namun tak beringsut menjauh darinya
Saat kulihat engkau menciumnya, hatiku menangis
layakkah ia menerima kemesraan darimu

Meski aku tahu engkau mencintaiku
dan aku mencintaimu selalu dan selamanya
tapi kecemburuan ini tak mampu hilang
Kecemburuan yang akan terus berlangsung
hingga aku mampu mengambil keputusan
untuk mendampingimu selalu
setiap saat, setiap waktu
hingga engkau meraih cita-citamu

Friday, November 17, 2006

Tegar

Dik, masih ingat film seri Little House On The Prairie ?
Dulu, selalu kau paksa aku membacakan teksnya
Betapa dirimu sangat menyukai film itu
Berharap suatu saat engkau seperti Laura Inggals

Ketika kau mulai bisa membaca sendiri
Tercipta angan, selalu didampingi orang-orang tercinta
dalam suka dan duka
Terukir mimpi, membentuk dan memiliki keluarga bahagia
selamanya, dalam suka dan duka

Kini, meski mimpimu tak terpenuhi
namun anganmu terlaksana
dukamu milik kami, dik
cinta kami selalu padamu
Tetaplah jadi Laura Inggals
yang tegar dalam suka dan duka

Wednesday, November 15, 2006

Ikut HBH Blogfam

Hari Minggu, 12 Nopember 2004, kak Lily ikut Ibu menghadiri Halal Bihalal Blogfam, yang diadain dirumah tante Erfi di Taman Wijayakusumah II, DD 22, Cilandak, Jakarta Selatan. Karena Ayah ngak bisa nganterin (mesti menghadiri dua undangan pernikahan) dan ngak tau rumah tante Erfi, Ibu janjian sama tante Dahlia untuk jalan bareng.

Karena rumah Tante Dahlia di Kalimalang, Jakarta Timur, dan kebetulan rumah kami deket juga ke Jakarta Timur, akhirnya kita janjian ketemuan di Tip Top Rawamangun. Tante Dahlia juga pengen beli asinan kamboja. Untuk pertama kalinya, setelah selama ini suka diceritain Ibu, kak Lily ketemu dengan tante Dahlia, yang datang sendiri tanpa belahan jiwanya Tante Dini aka Bunda Raihan.

Dari Tip Top, kami naik taksi. Tante Dahlia tadinya mau duduk deket sopir, tapi karena udah tau watak anaknya yang pengen selalu duduk didepan, Ibu minta sama Tante Dy, biar kak Lily yang duduk didepan. Sorry yah tante :)

Supaya cepat, kami lewat Tol Taman Mini langsung ke Pondok Pinang. Perjalanan kerumah tante Erfi ngak lama, sekitar satu jam. Sampai dirumah Tante Erfi, ternyata sudah banyak yang datang. Selain tuan rumah, Tante Erfi yang perutnya semakin gendut karena kehamilannya sudah berusia 6,5 bulan, ada Tante Yaya, Tante Linda , Ummi Fawwaz, Tante Itha dan dua jagoannya, Om Tommy dengan istrinya, Om Andi, Tante Retma beserta suami dan si ganteng Nikki, Tante Kiky dan si cantik Kezia, Tante Devina, Tante Tari, satu om yang Ibu ngak tau namanya, terakhir tante Clodi beserta Om Agus dan dede bayi yang baru lahir, Lentera. Beberapa nama terakhir, seperti Tante Kiky, Tante Retma, Tante Clodi, dan Tante Devina, baru pertama kali ketemuan sama Ibu.

Seperti biasa, karena baru pertama kali ketemuan sama Izqanya tante Erfi, Kezianya tante Kiky, Omar dan Bangkitnya Tante Itha, kak Lily belum akrab sama mereka. Yang ada dia sibuk aja ngelendot sama mbok'e.

Makanannya enak-enak, ala Italia, cuma karena kak Lily memang tidak terlalu heboh dengan makanan yang seperti itu (maklum deh lidahnya Indonesia...he....he...) akhirnya yang dimakan cuma fetussi (bener ngak tulisannya ? :D) plus semangka, yang tiada henti :)

Seperti biasa yang namanya ketemuan para blogger, pasti diselingi dengan foto-foto. Sayang Ibu ngak bawa kamera, jadi fotonya nanti bisa dinikmati di Blogfam, blognya Tante Linda, Tante Retma dan Tante Erfi.

Sekitar setengah tigaan, beberapa diantaranya seperti Ibu, Tante Dahlia, Tante Itha, Tante Linda dan Tante Yaya pulang dengan nebeng mobil Tante Yaya sampai di Citos. Begitu sampai Citos, kak Lily minta mampir dulu untuk jalan-jalan dan makan di A&W. Setelah baru deh kita pulang kerumah masing-masing. Yah begitulah ceritanya dan sampai ketemu lagi di HBH tahun depan.

Friday, November 10, 2006

Kayla Sudah Gede :)

Cerita tentang de' Kayla ini, terinspirasi dari komentar Tante Yanti yang bilang de Kayla udah kelihatan gede :)

Yup, de Kayla memang sudah semakin besar, karena sebentar lagi, tepatnya 18 Desember nanti akan berusia 2 tahun. Semakin besar, semakin banyak kepintarannya (duh narsis banget..he...he...), semakin banyak ulahnya termasuk berantem dengan kakaknya, dan yang semakin memperlihatkan ke-BATAK-annya :D

Sekarang ini, Mbak Iyah, yang jagain de Kayla dan kak Lily selama Ayah Ibu kerja, sudah kerepotan karena hampir tiap hari kak Lily dan Kayla berebutan Mbak Iyah. De Kayla juga sudah bisa milih baju sendiri, dan rata-rata pilihannya pakai baju kakaknya. Sudah bisa makan sendiri (kakaknya aja masih disuapin), ambil minum sendiri, dan kerjaannya menyanyi terus setiap hari dengan dua lagu andalan : Cicak...cicak dindindin.... dan Topi saya bundan :)

Dibanding kak Lily, de' Kayla jauh lebih mandiri. Yah setiap anak memang ada kelebihan dan kekurangannya. Sekarang ini de' Kayla juga sudah jarang mimik ASI. Tidur malamnya sudah jauh lebih tenang, jarang mendusin.

Ini beberapa aksi de' Kayla, silah dinikmati :D

Photobucket - Video and Image Hosting
Ini wajah Batak kesayangan Ompung Guru :)
Photobucket - Video and Image Hosting
Gedean kacamatanya :)
Photobucket - Video and Image Hosting
udah gede kan ?!
Photobucket - Video and Image Hosting
Penerus doyan Superman :D

Thursday, November 09, 2006

Cerita Kopdar di Yogya

Seperti yang diceritakan sebelumnya, pulang kampung ke Yogyakarta pada saat libur Idul Fitri 1427 Hijriah lalu, selain melepas rindu dengan keluarga juga bertemu dengan teman-teman (dari blog tentu saja) yang kebetulan datang ke Yogya juga.

Sebenarnya tadinya ngak ada rencana pulang ke Yogyakarta, karena pada bulan Agustus (liburan 17 Agustus), kita sudah pulang. Tapi karena Ayah ada keperluan dengan urusan sekolah Om Iyan dan Mbak Iyah berencana ke Yogya, sebelum pulang ke Bekasi, akhirnya 10 hari menjelang lebaran baru kita putuskan untuk pulang ke Yogya, setelah berlebaran di rumah Ompung.

Sebelum berangkat ke Yogya, Ibu janjian sama Tante Lilik (teman milis dan blog) untuk ketemuan lagi di Yogyakarta. Tante Lilik selalu ke Yogyakarta jika pulang kampung ke Solo. Janjian juga dengan Ummi Naufal (Tante Ratna), yang rumahnya di Solo, tapi orang tuanya tinggal di Condong Catur dan Bantul.

Oh ya, janjian juga sama Tante Rhien, yang sudah pernah ketemuan sebelumnya. Tapi Tante Rhien bilang kalau ngak di Yogya, ketemuan di Jakarta aja, secara Tante Rhien, hari ketiga lebaran akan datang ke Pondok Gede, tempat tinggal kakeknya Farrel dari Papanya. Kalau sama Tante Wiwit, baru akan ketemuan di Yogya setelah tanggal 30 Oktober, karena Tante Wiwit pulang kampung ke Lampung, dari asal Papanya Vari (anak Tante Wiwit).

Hari Kamis, 26 Oktober 2006, Ibu, Ayah, kak Lily dan de' Kayla, dengan diantar Ompung Doli dan Tulang Wahyu, berangkat ke stasiun Senen untuk naik KA Fajar Utama Yogya. Ini pertama kalinya kak Lily dan de Kayla, naik kereta bisnis ke Yogya, karena kehabisan tiket kereta eksekutif dan pesawat.

Waktu naik kereta, kak Lily sempet protes karena ngak ada AC-nya. Kereta bisnis itu ternyata seru lho. Banyak tukang dagang, tiap saat ada orang yang nyapu lantai kereta trus minta duit, dan yang jelas banyak tukang ngamennya, diantaranya para waria yang bikin Lily dan de Kayla terheran-heran dengan gaya mereka.


Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting
heran lihat gaya waria yang lagi ngamen, plus ada kata : tekewer-kewer :)


Sampai di Yogya, Ibu sms tante Ratna kasih kabar dan janjian untuk ketemuan. Kami sepakat untuk ketemu hari Sabtu tanggal 28 Oktober, karena Keluarga Sakinah, musti balik lagi ke Solo. Ternyata rumah orang tua Tante Ratna di Condong Catur, deket sama rumah Eyang Man (Pakdenya Ayah). Kalau rumah Tante Ratna di Jalan Menur, Eyang Man di Jalan Kantil.

Rencananya kita yang mau berkunjung ke Condong Catur karena sekali jalan kerumah Eyang Man. Ternyata Tante Ratna sekeluarga yang lebih dulu datang kerumah Mbah Putri di Cokrokusuman, Jetispasiraman. Tante Ratna datang bersama Abi dan Naufal.

Duh seneng banget ketemuan sama Ummi, Abi dan Naufal. Meski kenal didunia maya ternyata kita tuh sudah berasa akrab aja. Ayah yang tadinya jarang mau ikut ngobrol atau nimbrung, begitu ketemu Naufal sekeluarga, wah ngak berhenti-hentinya ngobrol terutama sama Abi Naufal. Pokoknya ketemu itu udah ngak canggung padahal baru pertama kali lho. Naufal juga berani dan ngak pemalu. Apa karena anak laki-laki yah, jadi lebih mudah bergaul. Langsung main sama Lily dan Kayla. Jadi orang tua pada ngobrol, anak-anak bermain bareng :)

Lama juga lho, Naufal sekeluarga bermain dirumah Mbah. Kalau ngak karena Ummi dan Abi, ada janjian sama saudaranya mungkin kita sama-sama ke Taman Pintar :) Oh yah, Ummi dan Abi Naufal itu ternyata mahasiswa MakNyak lho sewaktu di Yogyakarta :) makanya itu Ibu langsung minta Ummi untuk bergabung di Blogfam.

Sementara dengan Tante Lilik sekeluarga, kita janjian ketemu hari Minggunya, di Taman Pintar, Yogyakarta. Oh yah sekarang di Yogya ada tempat bermain (play ground) untuk anak-anak yang diberi nama Taman Pintar. Baru dibuka, jadi masih belum banyak tempat bermain yang masih dikerjakan pembuatannya.

Di Taman Pintar, ada berbagai macam permainan seperti yang ada di taman kanak-kanak, plus ada permainan jaman dulu seperti dampu (jaman ibu loh...he...he...), ada juga rumah petani, dan sedang dikerjakan radio anak-anak dan ruang permainan di dalam. Kak Lily dan Kayla seneng banget disana.


Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting
Di Taman Pintar : Kak Lily naik tali, dek Kayla main dampu

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting
Dirumah Pak Tani, Kak Lily dengan bebek-bebekan


Dengan Tante Lilik sekeluarga, kalau di Yogya ini pertemuan yang kedua. Kalau lebaran tahun lalu, pertemuannya di Mirota Batik Malioboro, dengan suasana yang riuh, sampai lupa photo-photo dan ngobrol dengan tidak nyaman. Di Taman Pintar, meski suasananya juga ramai tapi kita masih bisa ngobrol lebih lama, sempet photo dan para Ayah pun saling berkenalan :)

Yah begitulah, pergaulan di dunia maya bisa menjadi pergaulan di dunia nyata dan semoga bisa menjadi persahabatan yang langgeng. Jadi siapa lagi nih yang mau kopdaran sama kami...he...he... (Geer banget yah). Aldien bagaimana ? Secara Aldien dan kak Lily suka main ke Prumpung yah :D

Tuesday, November 07, 2006

Cerita Libur Lebaran

Yiha....apa kabar semua, pada kangen ngak sama kami penghuni blog ini (duh geer banget, kayak ada yang kangen aja...he...he...), miss u all :)

Ngak berasa udah lama banget ngak nge-blog, kangen tapi mau bagaimana lagi. Kerjaan kantor yang musti dikelarin sebelum cuti lebaran, proyek yang dikejar deadline tapi malah berantakan, dan musti jadi pengganti Mbak Iyah (yang sudah berbesar hati mau pulang tiga hari sebelum lebaran) selama pulang kampung.

Selama ngak ada Mbak Iyah, bagi Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tuh ngak terlalu masalah. Nyuci tinggal sikat-sikat :) masak, kalau ngak mau susah dan cape, tinggal beli aja di rumah makan Padang atau supermarket, trus tinggal sreng....sreng, goreng, goreng. Membersihkan rumah ? yang jelas ngepel dan nyapu waktu anak-anak lagi tidur (siapa yang tahan bersihin rumah yang hampir tiap jam seperti kapal pecah...he...he...)

Yang paling bikin kepala serasa mau pecah dan migrain kumat sepanjang jam adalah kak Lily dan de Kayla yang setiap saat berantem. Awalnya main bareng, belum ada satu jam sudah berantem. Ada aja yang direbutin. Entah itu berebutan main, berebutan bantal saat minum susu, dan yang paling diantara yang paling saat dua-duanya maunya dikelonin sama Mbok'e yang cuma punya dua tangan, dua kaki, satu kepala, dua mata dan dua telinga :(
Pernah saking berebutannya, saat yang satu lagi digendong, satunya lagi minta digendong juga, karena ngak bisa akhirnya yang satu bertengger di paha ibunya yang segede gaban :D

Oh ya, Idul Fitri kemarin, setelah sholat Id di kompleks rumah, kami langsung cabut kerumah Ompung di Daan Mogot. Disana sudah berkumpul saudara-saudara Ibu, tapi Mama Wulan (adik Ibu), Kak Ririn, dan Ayah Ali, ngak ada karena mereka pulang kampung ke Lampung.

Hari ketiga lebaran, kami baru pulang ke Yogyakarta. Seperti biasa, selama bergaul di kalangan blogger, agenda kopdar sudah pasti terpatri di ingatan :)
Kalau tahun lalu, dari tiga agenda kopdar, hanya satu kopdar yang terlaksana, nah sekarang dari empat agenda kopdar (duileh..he...he...), dua agenda terlaksana yaitu kopdar lagi dengan Keluarga Widyawan, Ummi dan Abi Naufal, plus kopdar sama teman sekolah kak Lily, Almas serta Papa Mamanya.

Nih, sedikit gambar saat pertemuan tersebut :)

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting

photo kiri : Ibu gendong de Kayla sama Tante Ratna (Ummi Naufal), paling depan Naufal, trus kak Lily dan Sekar (tetangga di Yogya)

photo kiri : Ibu, de Kayla, Tante Lilik dan Hafiz

Rencana ketemu lagi sama Tante Rhien tidak bisa terlaksana karena Tante Rhien sekeluarga, sehari setelah lebaran pergi ke Purwokerto, Jakarta dan Ungaran, sementara dengan Tante Wiwit, yang semula sudah janjian ketemu di UGM batal karena de' Kayla badannya anget :(

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting

photo kiri : Ibu, Almas, dan Mamanya Almas di Lembah UGM
photo kanan : Lily, Kayla dan Mas Eza (anak bungsu Bude Liling)

Segini dulu ceritanya, nanti disambung lagi yah ditulisan berikutnya :)

Saturday, October 21, 2006

Sebelum Liburan :)

Setelah didera pekerjaan yang perasaan ngak ada habis-habisnya dan harus diselesaikan karena gw mau cuti dua minggu (untuk kedua kalinya, gw ambil cuti panjang di saat lebaran...bete bow ama kerjaan !), perasaan masih punya kerjaan yang belum terselesaikan. Ternyata eh ternyata ada tugas negara dari dua ibu negara tetangga (Bintaro dan Connecticut)

Tugasnya susah-susah gampang. Susah jawabannya, gampang nulisnya :)
Seperti ini tugasnya :

APAKAH KAMU :
1. Iri-hati pada orang laen : kadang-kadang dan manusiawi kan ?
2. Kamu mengandalkan 'beauty' or 'personality' : personality lah, itu andalan.
3. Punya SIM? : sekarang sih ngak punya. Gw bakatnya disupirin dan membonceng :)
4. Takut kehilangan 'uang' atau 'teman'? : temen beruang (Teddy Bear...he...he...)
5. Berkacamata? : dari SD
6. Suka anak kecil : pastilah. Kalau ngak, mana mungkin punya anak kecil :D

PERNAHKAH KAMU:
7. Berpikir tuk operasi plastik: duh, berapa kilo plastik yang dibutuhin buat operasi gue yah secara melebar kekiri kekanan, kesamping dan keatas :D
8. Memotong sendiri rambutmu ? kalau motong poni pernah.
9. Jatuh cinta pada pandangan pertama : wah gw pengagum LOVE AT THE FIRST SIGHT (halah:D)
10. Berpikir untuk mengadopsi anak : kalau ada rejeki berlebih sih kepengen.
11. Pacaran ama orang yg jauuuh lbh tua : kalau umurnya beda 7 tahun sama kita, itu jauh lebih tua ngak ? Yang jelas pernah sih, tapi bukan sama omm2, bapak2 atau kakek2 :)
12. Cinta bertepuk sebelah tangan? : nih dia nih, pertanyaan memojokkan :D pernah tuh, tapi gw keukeh suerekeh, begitu dia ok, gwnya kabur, takut :)
13. Kehilangan dompet? : hampir aja, di bajaj. Pas gw sadar dompet hilang, langsung dengan gaya bionic woman, gw kejar tuh bajaj. Untung ada tukang ojek baik hati yang mau menaikkan gw ke motornya untuk mengejar bajaj, dan akhirnya selamat deh tuh dompet.

KUSUKA:
14. Nonton berita? : pastilah. Kan pekerjaan gw berhubungan dengan jurnalistik. Yang pasti sih, nonton Fokus, Patroli, Teropong dan Horison :)
15. Pelajaran di sekolah : Bahasa Indonesia, karena gurunya temannya Mamaku.
16. Tipe cowok : tinggi, kurus, yang doyan nonton film, baca buku, dan dengarin radio :D
17. Menu sarapan : macam-macam, tergantung lagi pengen apa.
18. Orang yang sedang kusuka : suka seperti apa nih ? Yang pasti sih Lily dan Kayla :)
19. Penampilan lawan jenis yg kamu sangat suka ngeliyatnya : rapi, bersih (termasuk kukunya harus bersih atau kalau rambutnya panjang ngak apa-apa yang penting rapi), wangi (apalagi kalau wangi sabun mandi), dan ramah.
20. Band : Queen dan Air Supply
21. Tempat : Yogyakarta, Never Ending City :)
22. Baca koran : Kompas dan Seputar Indonesia (Adik gw kerja disitu soale :D)
23. Resto fast food: gak mesti satu, karena buat gw makanan itu dua kategori : enak dan enak banget :)
24. TV station: Indosiar lah...he...he... (kalau di kantor), kl dirumah Metro TV.
25. Nama untuk anak laki : halah blum punya anak laki :D
26. Nama untuk anak perempuan : Taruli dan Kayla :D

KESAN PERTAMA KALO DENGER :
27. Koper :gede dan berat
28. Sekolah : Banyak PR
29. Sapi : Susu ?
30. Rizky Hanggono : Ungu Violet :D

So Kiky dan Teh Yanti, sudah kelar nih tugas negaranya. Udah ngak usah dilempar karena udah mau liburan, kasihan :D

Tuesday, October 17, 2006

Rindu Kami PadaMu


Selama dua minggu ini, kak Lily dan de' Kayla lagi seneng nonton film Rindu Kami PadaMu.
Tiap hari dipasang, ngak pagi, ngak siang plus malam mau tidur. Sampai-sampai cdnya udah baret-baret. Mungkin kalau tuh cd bisa ngomong, pasti udah minta istirahat karena udah dipaksa kerja rodi.

Film Rindu Kami PadaMu dibintangi Neno Warisman, Sakurta Ginting, Nova Eliza, Didi Petet, Jaja Miharja, Fauzi Badillah, Putri Mulia, Raisha Pramesi, Reza Bukan, Arswendi Nasution, dan Yoellita Palar. Film ini disutradarai Garin Nugroho.

Ceritanya sederhana, ngak susah dicerna sama anak-anak. Meski berbagai persoalan ditampilin sebagai penguat cerita, namun fokus cerita pada tiga orang anak, yaitu Rindu, Asih dan Bimo (Sakurta Ginting). Asih, anak Pak Sabeni (Jaja Miharja), suka bikin orang kesal karena selalu nyisain satu tempat kosong disebelahnya, saat dia sholat di masjid kecil di tempat tinggalnya yang berada di suatu pasar tradisional. Asih selalu berharap ibunya yang pergi tanpa pamit, kembali berkumpul bersama ia dan ayahnya.

Rindu, seorang anak tuna rungu anak asuh dari Uni (Neno Warisman), selalu membuat gambar masjid tak berkubah, yang bikin kesel Pak Guru Bagja (Didi Petet), karena menurut Pak Guru, semua masjid itu harus ada kubahnya, kecuali masjid mereka yang belum ada kubah, karena orang-orang di tempat tinggal mereka lebih memilih menyepuh barangnya dengan emas ketimbang memberikan sumbangan buat pembangunan kubah masjid.

Sementara Bimo, yang membantu kakaknya (Fauzi Badillah) mengurus telur-telur yang akan dijual, mencari sosok ibu lewat seorang gadis penjaja cinta (Nova Eliza). Karena inginnya, Bimo beribukan Nova Eliza, ia rela mencuri telur dan menyembunyikannya di saku celana, hingga pecah. Demi keinginan untuk memberikan telur rebus buat 'sang ibu', Bimo memasak telur yang ada di saku celana.

Film yang sarat nuansa religiusnya ini, semakin menarik dengan hadirnya lagu-lagu Bimbo seperti Rindu Kami PadaMu. Film yang berakhir bahagia ini, cocok banget buat tontonan di bulan Ramadhan ini.

ps : Karena ngak pernah tertarik bikin kue sendiri, Ibu lagi nungguin siapa yang berbaik hati mau kirim kue lebaran buat kami...he....he.... (geer banget yah)

Tuesday, October 10, 2006

7 Tahun Itu


Janji Kita

Semoga abadi selamanya
Saat saat indah kita kasih
Saat kita berdua ikat janji
Kurasakan misteri pesona cita cinta

Biarkan semua indah selamanya
Berdua mengarungi janji kita
Bersamamu seakan dunia penuh canda

Ada hasrat kasih yang takkan berubah
Ada hasrat cinta terukir di dada
Janji kita semoga abadi selamanya

song by : Kahitna

============

Terima kasih Tuhan, atas 7 tahun kami yang begitu berharga
Ijinkan kami Tuhan, untuk selamanya bersama
dalam suka, duka, tangis, tawa
Ijinkan kami membesarkan anak-anak
dan memberikan yang terbaik buat mereka

Terima kasih Tuhan, atas cinta yang Kau anugerahi
Hingga kami mampu menjalani semuanya
Perjalanan kami masih panjang

Tapi kami yakin, dengan cintaMu-lah kami dipertemukan dan dipersatukan

Tuesday, October 03, 2006

Nonton Barbie


Aku dibeliin kaset baru 12 penari barbie sama Ama.

subuh subuh pas pulang dari masjid al-kausar aku nyetel di kamar sambil tidur tiduran.

eh ga jadi nonton di kamar karena dvdnya di kamar lagi rusak jadinya nonton di luar.

tadinya aku mau nonton DVD yang keris itu punya amang, yang barbie itu punya aku
aku kan suka barbie.

masa aku suka keris, emangnya aku sudah gede aku kan masih kecil.

cerita 12 penari bagus tari baletya sempurna.


note Ibu : Keris maksudnya kak Lily film Krrish (Bollywood)

Monday, October 02, 2006

Cerita Sabtu

hari ini ina beliin aku es kerim.

adik satu aku satu emba iyah satu ina satu ama satu.

jadinya semua kebagian.

jam enam aku buka puasa abis buka puasa aku ke mesjid al-kausar.

abis solat aku minta tanda tangan sama pak ustat

pas minta tanda tangannya aku ditemenin sama ama teteh epi juga embak ike minta tanda tangan

teteh epi minta sendirian embak ike minta sendirian

aku ditemenin sama ama.

Thursday, September 28, 2006

Mahkota dan Bando

hari minggu yang lalu aku ke pasar perumpung.

Aku beli mp3 sama mydiary, yang gambarnya barbie.

Aku juga dibeliin sayap kupu kupu yang sayapnya warna unggu.

Ada juga mahkotanya kamu tau engga mahkotanya warna unggu

terus bandonya warna unggu juga yang buat tering tering itu kan warna unggu.

Dedek Kaila mahkotanya warna ping aku bandonya punya 2.

Monday, September 25, 2006

Puasa Ala Kak Lily

Ramadhan kali ini, Kak Lily sudah berusaha untuk puasa seharian penuh, yaitu mulai sahur sampai tiba waktu maghrib. Sebenarnya sudah sejak 2 tahun yang lalu (sejak di TK A), kak Lily mengenal puasa. Tapi waktu itu, masih ikut pula sejak sahur sampai pukul 10 pagi, pelan-pelan belajar puasa setengah harian (buka sekitar pukul 12) trus puasa lagi sampai maghrib.

Jadi Ramadhan kali ini, kak Lily mulai benar-benar puasa penuh. Hari pertama kemarin (Minggu, 24 September), Lily semangat bersahur. Tapi makan tetep sedikit, meski sudah disuapin. Sudah disuruh minum susu, eh malah minum air putih, itu juga sedikit. Setelah sholat subuh di masjid, bukannya tidur lagi, kak Lily malah ngajak Ayah main bulu tangkis. Yang ada pada pukul 9, kak Lily haus minta minum. Sempet mangkel, karena belum setengah hari. Trus Ibu bilang : "terserah kakak aja. Kalau buka sekarang, trus nanti di Buku Laporan Ramadhan dari sekolah, mau ditulis apa"?

Kak Lily diam. Duduk rebahan di kursi sambil nonton TV. Gak lama, Ibu lihat kak Lily sudah tidur. Siangnya sekitar pukul 11, kak Lily ngajak pergi ke Pasar Prumpung, Cipinang. Ayah dan Ibu setuju, dengan alasan untuk mengalihkan pikiran kak Lily, supaya gak kehausan dan kelaparan. Sampai disana, belum ada setengah jam, kak Lily sudah minta pulang, karena cape dan kehausan.

Dirumah, kak Lily sempet minta minum. Ayah bilang yah sudah, buka aja. Disuruh buka, eh kak Lily malah gak mau. Yah sudah akhirnya, Ayah dan Ibu diamin aja. Wajahnya kak Lily sih udah kelihatan berantakan deh. Dia bener-bener lemes. Kerjaannya rebahan aja. Trus tidur deh. Disuruh main sama adiknya gak mau.

Puasanya bener-bener perjuangan. Waktu mau sholat dhuhur, Ibu lihat kak Lily masukin kepalanya kedalam kulkas.
"Ngapain kak ?, tanya Ibu sama kak Lily. "Kalau gak tahan yah sudah buka aja".
"Aku mau dingin kepalaku," kata kak Lily.
"Minum aja sedikit, nanti puasa lagi."
Kak Lily gak respon. Ibu sempet geli ngelihat kelakuan kak Lily.

Ibu bilang sama Ayah, kak Lily disuruh buka aja, kasihan mungkin udah gak tahan. Kata Ayah, biar terserah dia aja, kalau gak sekarang diajarin kapan lagi. Ntar tahun depan, kalau dia seperti itu, kita bakalan gak tega terus.

Agak sorean, waktu mau masak, Ibu sama Mbak Iyah, senyum-senyum lihat kelakuan kak Lily. Kali ini, kak Lily tidur dengan badan di pintu kulkas. Kali ini, kak Lily mau dinginin badannya. Kali lain, kak Lily tidur dengan kipas yang gak jauh dari kepalanya. Yang paling diantara yang paling, waktu mandi sore, Ibu sempet cari-cari kak Lily ada dimana. Dicari dirumah tetangga sebelah katanya gak ada. Dicari di kamar gak ada juga. Di dapur juga gak ada. Eh ndilalah, pas buka kamar mandi, kak Lily sedang rebahan di lantai kamar mandi, dengan air mengucur menyiram badannya. Yah ampun, antara kasihan dan geli, Ibu diamin aja aksi kak Lily.

Ayah yang Ibu kasih tau, sempet ketawa. Trus bilang kak Lily, sebenarnya waktunya tinggal sedikit, tapi kalau benar-benar gak tahan, buka aja. Kak Lily gak mau, dan tetap bertahan sampai waktunya berbuka.

Seperti yang lainnya, waktu buka puasa, kak Lily kalap melihat makanan. Semuanya pengen dimakan. Yakult, kurma, susu kotak, kue bolu, dipegang semua ditangannya. Tapi tetep aja yang dimakan nasi dan minum teh manis hangat....he....he....

Tadi pagi sih, waktu sahur, kak Lily sudah mau diarahin. Disuruh mium susu mau. Makan banyak mau, dan sudah lebih seger siap untuk puasa sehari penuh. Itu katanya. Belum tahu nanti kalau Ibu telepon. Semoga aja puasa hari kedua ini lebih kuat.

Thursday, September 21, 2006

Sakit

Sudah dua hari ini, tepatnya sejak hari Selasa (20/9) malam, badan kak Lily agak panas. Mungkin kecapean, karena nginep dirumah Ompung trus hari Seninnya ada ujian tengah semester (mid semester). Untung tesnya hari Kamis ini sudah kelar dan Jumat besok, kak Lily akan libur selama 5 hari menyambut bulan Ramadhan.

Di diarynya kak Lily tulis begini : Hari ini aku sakit panas sakitnya malem. Jadi malem-malem jam 8 aku sudah istirahat dan kepalaku pusing. Jadi aku istirahat dulu yah.

Karena kak Lily tipe yang susah minum obat, jadi sama Ibu dikasih makan yang hangat-hangat dan banyak minum air putih.

Wednesday, September 20, 2006

Dibeliin Sepatu

Mbok'e masih males nulis, jadi anaknya diberdayakan.....he....he...
silah dinikmati yah.


*********

Hari sabtu aku nginep dirumah ompung lagi.
Aku pergi sama ina, ama dan dede kayla. Ina paksa-paksa aku kerumah ompung naik buswey, tapi aku enggak mau. ina marah-marah, tapinya ama juga enggak mau jadinya gak naik buswey.

Sebelum kerumah ompung, aku ke citralen dulu. aku mau dibeliin sepatu buat sekolah, karena aku malu sepatuku warnanya hitam terus. di citralen, aku dan dede kayla main kuda-kudaan, naik kereta api, perahu-perahuan, sama main motor-motoran. dede kayla ketakutan waktu naik kuda-kudaan, karena kenceng.

Aku dibeliin sepatu di matahari. sepatunya warna biru, kata ama biar sama dengan warna seragamku yang biru. waktu mau beli baju buat ama dan dede kayla, ompung doli telepun ina, disuruh cepat dateng kerumah ompung.

Dirumah ompung udah ada ara dan amel dan tante ida. aku main sama ara amel dan dede kayla. aku tidur dibawah, enggak mau diatas. tapi ina paksa aku tidur diatas katanya dibawah banyak nyamuk. tapi aku gak mau. aku maunya dibawah sama kak ririn dan mama cantik.

besoknya aku makan bubur ayam sama ama, ompung doli, ara dan kak ririn dideket tukang koran. ina dan dede kayla enggak ikut karena masih tidur. aku, ina, ama dan dede kayla pulang ke bekasi jam sepuluh karena ompung mau arisan dirumah saudaranya. kata ina mau beliin aku sepatu satu lagi di pasar kopro tapi gak jadi karena dede kayla ketiduran, kasihan nanti kalau dede kayla bangun.

dirumah aku boleh main sebentar aja. kata ina aku harus belajar karena hari senin aku ujian di sekolah. sebenarnya aku udah tau ujian sains. aku sudah belajar sama ibu siti. tapi ina bilang aku harus baca lagi, jadi aku baca lagi.

Tuesday, September 19, 2006

Jelang Ramadhan



Tanpa terasa Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Ramadhan datang setiap tahun silih berganti. Untuk semua umat muslim dimanapun berada, terutama teman-teman terkasih, kami ucapkan selamat menjalankan Ibadah Puasa.

Saturday, September 16, 2006

Cerita Wiken ala kak Lily

Ini tulisan kak Lily lagi, yang berhasil dioprek Ibu dari komputer yang lagi sakit :)

******

Hari sabtu, aku kerumah Opung Doli tapi aku pulang hari minggu.
Pulang jam 7, tapi aku ke citralen dulu nanti aku dianterin tulang wahyu sama tante vera sama tulang arie dan aku sendiri.
aku dianterin pulang naik mobil karimun tapi aku maunya dianterin sama ayah sama mama cantik naik xenia. aku gak mau dianterin sama tulang wahyu.
di citralen aku dibeliin mama cantik cincin bunga kalung sama bando yang ada krencengannya. aku juga dikasih duit 20 ribu sama ayah katanya buat ditabung. aku pulang jam 7 malam. aku gak mau sama tulang wahyu, aku maunya dijemput ina dan ama. tapi udah malam jadinya aku mau pulang dianterin tulang wahyu.

PR dari Tante Lita

Udah mau wiken lagi, ngerjain peer dari tante Lita dulu ah :)

Temanya : 3 Hal Tentang Akhwat

3 Hal saat ini
Kondisi fisik hari ini : Alhamdulillah, batuk masih hinggap didiriku (burung kali...he...he...) dan dengan sukses menularkan kepada kak Lily dan de' Kayla.

Perasaan saat ini : nih yang susah, kadang senang, kadang agak kesal karena kerjaan dari kantor lagi bertumpuk, sementara proyek lainnya sedang menanti sentuhan tanganku (halah!)

Kegiatan yang baru dilakukan : sama Om Andi (teman kantor Ibu) beresin komputer yang kembali bermasalah. (Menanti komputer baru yang tak kunjung tiba...hiks)

3 Kisah proses memakai jilbab
Tahun : Juli 2005 ( masih perlu banyak belajar)

Cerita singkat : Awalnya teman kuliah yang dulu pernah sama-sama janji kalau sudah menikah akan memakai jilbab. Dia sudah duluan pakai, trus tanya kapan mau pakai, tapi masih belum sanggup. Trus cerita sama teman-teman milis, banyak yang kasih saran dan kekuatan, yang paling Ibu ingat, dari teman milis Ibu yang bilang : hidayah gak akan datang kalau tidak dijemput. Dengan dukungan Ayah, akhirnya Ibu membulatkan tekad untuk memakai jilbab.

Kesan : jadi lebih memperhatikan tingkah laku jangan sampai gak sesuai. Kak Lily yang paling senang, dan suka pilihin jilbab yang mau Ibu pakai.

3 Hal tentang sekolah
Pendidikan terakhir : S1 (pengen banget ambil S2, tapi selalu gagal karena duitnya kepakai terus..hiks)
Rencana melanjutkan studi : pengen tapi jangan yang susah-susah yah. Minimal gak ada matematikanya :D

Sudah sesuai dengan cita-cita belum : pastilah. Karena dulu memang ingin jadi reporter.

3 Hal tentang karir
Pekerjaan sekarang : utamanya ibu rumah tangga. Sambilannya, karyawati di salah satu televisi nasional, divisi website

Seneng dengan pekerjaannya : Pastinya, karena sesuai dengan cita-cita dan kuliah.

Ambisi dalam karir : waduh... gak muluk-muluk, cuma pengen suatu saat punya buku yang isinya tentang orang-orang yang sudah pernah diwawancara. Kumpulan wawancara, gitu deh. Kalau sebagai orang tua, pengen anak-anaknya kelak nanti menjadi anak yang berguna bagi orang tua, agama, nusa dan bangsa. Amiin.

Karena udah kelamaan, jadi gak perlu dilempar-lempar :)

Friday, September 15, 2006

Gaya de Kayla

Ibu lagi coba-coba ini :))


RockYou slideshow | View | Add Favorite

Thursday, September 14, 2006

Tulisan Kak Lily :)

Hari ini aku mengantarkan neta ke les mengaji.
Aku sekalian nungguin neta pulang sampe neta dan rike pulang.

Neta pulang jam 5 neta berangkat jam 3, neta naik motor sama mas is sama aku juga.
Mungkin rike engga ikut sama mas is. Kalo ikut kan neta didepan melulu.

Sekali sekali neta di belakang masa rike di belakang melulu sih.
Lagian kan aku nganterin neta.

Aku ke tempat les ngaji, karena kata neta, bu Sum kangen sama aku. Aku bilang sama bu Sum, aku udah gak bisa ngaji lagi, karena lesku sudah banyak.
nanti aku gak bisa istirahat.

********

ps : Ini asli tulisan kak Lily, yang ditulis di PDA Ibu, trus diupload ke blog ini. Sejak mendapat pelajaran komputer di sekolah, kak Lily jadi rajin ngetik-ngetik. Sebenarnya, ada banyak tulisan kak Lily yang sudah mau Ibu upload ke bloh, tapi karena PC dirumah lagi rusak, batal deh.

Wednesday, September 13, 2006

Ketonjok :(

Sabtu, 9 september 2006, waktu Ibu datang ke sekolah mau bayar uang sekolah, kak lily yang lagi mengikuti ekstra kurikuler, tiba-tiba datang ke ibu dan bilang kalau perutnya baru ditonjok sama Gerry, teman satu kelasnya.

"Perutku sakit tadi ditonjok Gerry," kata kak Lily.
"Kok bisa kena tonjok,? Tanya Ibu.
"Tadi gerry lagi berantem sama Wikrema, trus pas dia mau nonjok, sikutnya kena perutku," kata kak lily lagi sambil meringis megang perutnya yang sakit.

Jujur, saat itu rasanya ibu pengen marah sama Gerry. Tapi akal sehat masih ada diotak Ibu.
Ibu pikir pasti anak-anak kagi bercanda atau gak sengaja. Ibu tanya sekali lagi sama kak Lily apa dia ikut-ikutan berantem. "Ngak. Aku cuma ngeliatin aja."

Pas saat itu Gerry lewat didepan Ibu sama kak Lily, Ibu tanya sama Gerry, kok Lily kena sikut. Kata Gerry sambil senyum-senyum (ini ciri khasnya Gerry, selalu tersenyum biar diomelin sama Mamanya atau Bu Guru) : Aku gak sengaja tante. Aku dah minta maaf kok sama Lily.

Satu kelemahan Ibu, kalau udah dikasih senyuman, gak bisa deh marah lagi :) Lagipula ngapain marah sama anak orang yah, menghabiskan energi aja. Gerry juga udah mengaku salah.

Ternyata kak Lily masih merasakan perutnya sakit sampai Senin kemarin. Akhirnya mau gak mau, Ibu laporin aja sama Bu Guru, yang ternyata sudah dikasih tau sama temannya kak Lily, si Zahra. Katanya Gerry sudah dihukum. Ibu-ibu teman kak Lily yang tahu masalah kak Lily kena tonjok, bilang sama Ibu supaya ngomong sama mamanya Gerry.

Wah, untuk soal itu biar Bu Nina deh yang menangani. Ibu gak mau salah kaprah, kayak kejadian waktu di TK Lily dulu, ada Ibu yang anaknya berantem trus Ibu A langsung negur Ibu B, supaya anaknya jangan nakal-nakal, eh Ibu B tersinggung dan gak ngomong lagi sama Ibu A. Macam-macam aja yah :)

Bukannya Ibu takut, tapi Ibu kan gak tau karakter mamanya Gerry. Lebih baik kan Bu Guru yang lebih berkompeten kasih taunya. Kak Lily sendiri udah dibawa ke dokter dan Alhamdulillah kata dokter gak ada masalah apa-apa. Kak Lily juga udah merasa baikan.

Monday, September 11, 2006

Kunjungan Balasan :)

Setelah minggu lalu kak Lily menginap di rumah Ompung di Grogol, kali ini giliran Ompung Guru yang datang kerumah kami. Ompung Guru datang hari Minggu, 10 September 2006, bersama dengan tante Ida, Ara, Amel, tulang Wahyu, Tulang Arie, dan kak Ririn.

Sebelumnya, hari Sabtu, Ompung Doli memang sudah kasih tau sama Ibu bahwa Ompung Guru yang sudah pulang dari Medan, akan datang kerumah karena kangen sama kak Lily dan de' Kayla. Tapi itu juga masih rencana karena mobil Ompung Doli lagi dipinjam Mama kak Ririn ke Bandung untuk urusan kerjaan. Ibu sengaja gak kasih tau sama kak Lily kalau Ompung Guru mau datang kerumah, takut nanti gak jadi.

Kak Lily seneng banget waktu lihat mobil Ompung datang. Apalagi waktu lihat Ara, Amel dan kak Ririn juga ikut datang. Kak Lily pikir Ompung Guru hanya datang sama Ompung Doli. Oh yah, kita dapat oleh-oleh Ompung Guru dari Medan, kue bolu Meranti dan selai srikaya. Kue bolunya langsung tandas dimakan ramai-ramai.

Seperti biasa, kalau rumah penuh dengan anak-anak, maka rumah pun seperti kapal pecah. Mainan berantakan dimana-mana. Belum lagi Ompung Guru, Ibu, Tante Ida, dan Tulang Arie, bergosip ria sambil makan cemilan dengan duduk di lantai, menambah semarak keberantakan rumah...he...he... Btw, dari acara gosip yang disuguhkan Ompung Guru, ternyata Ibu tuh orang yang paling telat soal gosip-gosip persaudaraan. Tapi kata Ompung Guru, lebih baik gak tau dari pada tau, ntar bisa terkaget-kaget. Oh yah, setelah nganterin Ompung Guru, Tulang Wahyu langsung ke rumah Tante Vera, di Perumnas 1 Bekasi. Gak terlalu jauh dari rumah kami.

Sekitar pukul 2 siang, rupanya Ayah sudah nyiapin kolam renang plastik buat mainan anak-anak. Begitu tahu, anak-anak langsung heboh. Kak Lily, Kayla, Ara, Amel, langsung bergerak cepat masuk kedalam air. Gak perlu aba-aba, Ara dan kak Lily yang sudah bisa berenang, sudah kayak ikan lumba-lumba aja. Sementara Amel dan Kayla, meski gak bisa berenang, tapi gak kalah hebohnya. Seperti ini aksinya :

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting

Hampir satu jam lebih anak-anak main air. Begitu selesai, semua pada kelaparan. Sambil nunggu makanan disediain, anak-anak menghabiskan pisang dan jeruk.

Akhirnya, sampai juga waktunya Ompung Guru dan rombongan pulang. Kak Lily seperti biasa pengen ikut ke Grogol. "Nanti aku dianterin pulang sama Tulang Wahyu. Aku gak nginep kok," kata Kak Lily. Setelah dibujuk dan dikasih tau bahwa Tulang Wahyu gak bisa nganterin lagi karena besoknya musti kerja, meski kelihatan kesal kak Lily pun nurut.

Oh yah tanggal 11 September ini Ara ulang tahun yang ke-7. Semoga Ara menjadi anak yang sholeh, kebanggaan orang tua. Sehat selalu, dan makin rajin dan pintar supaya bisa meraih cita-cita setinggi mungkin. Amiin.

Thursday, September 07, 2006

Maaf untuk Cintaku

Maafkan aku....
jika lupa memandikanmu
jika lupa menyuapimu
jika lupa memberimu air seteguk disaat kau kelelahan

Maafkan aku....
jika sibuk dengan waktuku
hingga lupa mengajakmu bermain
lupa menemanimu mengerjakan tugas sekolah
tertidur saat kau bercerita

Maafkan aku.....
atas semua yang tak tergantikan
atas hilangnya kebersamaan
Aku berjanji akan memberikan yang terbaik
untuk semua yang terbuang....

ps : lagi gak bisa konsentrasi karena batuk menyerang :(
Ini udah pernah diposting di blog sebelah...he...he....

Wednesday, September 06, 2006

PR oh PR

Disela-sela PR mencuci dan menggosok, karena lagi gak ada tukang cuci :( Ibu dapat PR menulis dari tante-tante yang cantik ini. Ada dua topik PR, dan akan dikerjakan saat ini juga, supaya bisa kasih PR ke yang lainnya...he....he.... niat amat yah. Silahkan disimak deh :)

Dari Bunda Cunda dan Dunda dan Bunda Kezia - Kevin :

7 things that scare me
  • kehilangan anak-anak. Yah Allah jangan sampai yah.
  • kehilangan mama.
  • gak bisa menyenangkan keluarga terutama anak-anak, termasuk menyekolahkan mereka setinggi mungkin.
  • kalau lagi jalan tiba-tiba ada orang yang gak dikenal jalan mendekati, udah langsung deg-degan. Maklum pernah ditowel sama orang gak dikenal yang taunya copet :(
  • naik mikrolet dibelakang atau naik bis yang penuh dengan orang, takut dicopet :( karena itu naik mikrolet selalu didepan dan naik bis selalu deket sopir. Plus naik bajaj sendiri apalagi pas dilampu merah. Pernah ditodongin pisau di leher diperempatan lampu merah Grogol :(
  • takut naik pesawat sama orang-orang yang dicintai dan dikasihi. Mending pisah-pisah deh :D
  • takut masuk neraka, kayaknya hampir semua orang yah.

7 Random Songs at The Moment

  • Jealousy-nya Queen
  • Restoe Bumi-nya Dewa
  • Real Love-nya Beatles
  • Kumpul Bocah-nya Vina Panduwinata
  • Demi Waktu-nya Ungu
  • The Way We Were-nya Barbara Streisand
  • I Want to Break Free-nya Queen

7 Things That I Like The Most

  • Dirumah main sepuasnya sama Lily dan Kayla
  • khatam Al Qur'an
  • Baca dan nonton
  • browsing
  • travelling
  • gak perlu kerja keras, digaji yang bagus :D
  • umroh sama mama.

7 Important Things in My Bedroom

  • Anak plus suami :D
  • bantal plus selimut atau sarung (biar panas atau dingin, selimut or sarung kudu dipakai..he...he..)
  • Radio (pengantar tidur)
  • jam dinding
  • buku, koran, dan majalah
  • Air putih
  • Al Qur'an

7 Random Facts 'Bout Me

  • doyan baca buku dan nonton film
  • jarang mau mengungkapkan kesedihan kepada orang lain
  • sayang keluarga (pastilah...he...he...)
  • kata orang, diriku senang bercanda dan ngeledikin teman terutama Yudi dan Alvin (teman sekantor)
  • punya hidung yang gak bisa maksimal membaui (bersyukurlah orang-orang yang mempunyai bau badan :D)
  • demen lihat pemain drama Korea baik cewe maupun cowo, tapi gak fanatik
  • punya moto : yang sekarang terjadi yah udah, besok lain lagi :D

7 Things I Said The Most

  • Bismillah
  • Assamu'alaikum
  • Lily !
  • Adek !
  • Amang !
  • Jangan sampai gue jitak loe, Yud :)
  • Alvin, mana gambarnya ?!

7 Things I Plan Before I Die

  • Naik Haji bareng Mama
  • Rajin sholat sunnah
  • Mendidik anak-anak hingga menjadi anak yang sholeh/sholehah, dan berguna bagi orang tua, agama dan bangsanya.. Amiin !
  • Nulis cerita anak-anak
  • Punya boarding school yang bagus, lengkap tapi murah
  • Punya panti asuhan anak-anak
  • Bisa masak

7 Friend I Want to Pass This on

Siapa yah ? Bingung, kayaknya udah banyak yang ngerjain. Teman-teman di multiply dan blogspot deh :

Sip, kelar deh. Ayo yang lain dilanjut, mau tahu nih :)

PR dari Amee

Seperti biasa, topik-topik PR berkisar tentang pribadi dan inilah topik pertama dari Si Cantik Amee :

Favourites
Favourite Colour : Hijau, biru, ungu dan coklat.

Favourite Food : semua makanan yang halal dan bisa terjangkau kantong...he...he..

Favourite Song : semua yang enak didengar di kuping, tapi yang pasti dalam satu hari ada ngedengerin lagu-lagunya Queen.

Favourite Movie: Children of Heaven dan The Cressent Moon

Favourite Sport: naik sepeda. Kalau kasti termasuk olah raga gak ? :D

Favourite Day of the Week : Sabtu tengah malam sampai Minggu dini hari (itu hari apa yah...he...he..) karena bisa nonton film (DVD, bukan tipi yah) dan baca sepuas hati.

Favourite Ice Cream: jarang makan es krim, jadi semua rasa suka :D

Currents
Current Mood: Always Happy. Hidup udah susah jadi gak perlu dibikin sedih :)

Current Taste : Teh manis bikinin mbak Iyah :)

Current Clothes : Baju panjang dipadu celana panjang, semuanya warna coklat.

Current Desktop: Picnya Lily dan Kayla, yg hasil editan diri sendiri (narsis banget yah...he...he..)

Current Toenail Colour : asli warna kuku alias gak pake pewarna.

Current Time : 09.00 (dengarin Elshinta... wajib bow )

Current Annoyance: tangan kanan yang masih sering kram dan kesemutan

Current Thoughts: pengen dirumah nemenin Lily dan Kayla dirumah

First
First Best Friend: jadi keinget sama Yuli, my best friend saat kuliah dulu. Telepon ah....:)

First Crash : dari tempat tidur, waktu kelambunya terbakar kena obat nyamuk :(

First Movie: Adi Anak Emas, masih ada yang inget gak ? Jaman masih pitik.

First Lie: wah udah lupa, kayaknya dulu waktu kecil banyak bohong deh :D

First Music: Balonku ada Lima

Last

Last Cigarette :merokok dapat membahayakan jantung.

Last Drink: air putih, favoritku.

Last Car Ride: mobil bapak :)

Last Crash: kepeleset di kamar mandi.

Last Phone Call: rumah, untuk ngomong sama anak-anak.

Last CD played : Princess Hour (Goong)

Have you ever

Have you ever dated one of your best friends : gile, itu namanya fren makan fren :D

Have you ever broken the law : kalau hukum Tuhan sih sering, hukum peraturan jangan sampailah :)

Have you ever been arrested : duh jangan sampai yah :(

Have you ever skinny dipped: keinginan paling besar, bisa gak jadi seperti waktu tahun pertama menikah, alis sebelum punya anak :D

Have you ever kissed someone you don’t know : kayak difilm aja. amit-amit tok-tok deh :D

Monday, September 04, 2006

Wiken : Nginap dirumah Ompung


Hari Sabtu, 2 September 2006 kemarin, Kak Lily menginap di rumah Ompung di Grogol, Jakarta Barat. Rencananya, Kak Lily akan diantar Ayah kerumah Ompung, tapi ternyata kak Lily sudah janjian dengan Ompung Doli, minta dijemput. "Sabtu kan aku ada pramuka di sekolah, aku minta dijemput Ompung Doli. Nanti Ompung Doli aku mau kenalin sama guru pramukaku," kata kak Lily.

Ternyata kak Lily tidak pramuka, karena gurunya tidak datang. Ompung Doli yang sudah ada dirumah sekitar pukul 8.00, akhirnya batal menjemput kak Lily di sekolah. Ompung Doli, datang kerumah kami sendirian saja, karena Ompung Guru sedang ke Medan, menghadiri pesta adat Tante Dewi, anaknya Ompung Robert.

Gak kasih kesempatan Ompungnya untuk beristirahat, kak Lily langsung mengajak Ompung Doli segera berangkat ke Grogol. Baju yang dipersiapkan sejak Jumat malam, langsung dimasukkin kedalam mobil Ompung Doli. Saking semangatnya, hampir aja kak Lily lupa minta uang buat bekal selama dirumah Ompung.

Tadinya Ibu dan de' Kayla mau ikut dan pulangnya dijemput Ayah, tapi karena ada kerjaan yang harus segera diselesaikan, Ibu dan de' Kayla batal datang. Waktu kak Lily berangkat, de' Kayla kelihatan sedih, dia suka kesepian kalau kakaknya seharian gak dilihat. Ibu bilang sama de' Kayla nanti kalau sudah agak besaran, pasti ikutan nginep dirumah Ompung.

Kak Lily memang selalu semangat kerumah Ompung, karena dirumah Ompung dia bebas melakukan segala termasuk minta jajan. Kadang antara anak-anak Ompung yang sudah punya anak, sering selisih pendapat dengan Ompung berdua. Ompung terlalu memanjakan cucu-cucunya. Apalagi suka gak kira-kira kalau kasih jajan sama cucu-cucunya padahal Ompung berdua sudah tidak bekerja lagi alias pensiunan.

Selain Kak Lily, yang menginap dirumah Ompung, adalah Ara dan Amel, anak tante Ida. Kalau Ara, setiap Sabtu memang selalu menginap dirumah Ompung karena rumahnya dekat dengan rumah Ompung. Sebenarnya, kalau dirumah Ompung, Lily dan Ara, bukannya bikin tenang malah bikin kekacauan :) Selain itu, mereka juga sering berantem.

Kak Lily pulang dari rumah Ompung hari Minggu malam dengan diantar Tulang Wahyu, Tulang Ari, dan Tante Vera. Dari rumah Ompung, kak Lily dapat oleh-oleh kaos dua pasang, yang dibeliin sama Mama kak Ririn, bando yang bunyi-bunyi, cincin dan kalung gaya. Seperti biasa, barang-barang itu dikasih lihat ke de' Kayla dan begitu de Kayla pengen pakai gak dikasih, hingga akhirnya terjadilah perang baratayudha, yang berakhir dengan tangis jejeritan bikin kepala pusing :)

Friday, September 01, 2006

Tidur Malam


Entah kenapa, de' Kayla punya kebiasaan tidur malam diatas pukul 20.00 WIB. Antara sekitar pukul 21 - 22, malah pernah pukul 23 malam...hiks

Memang sih, bangun paginya sekitar pukul 7 atau setengah delapan pagi gitu, cuma tetap aja bikin yang nemeninnya bisa pengsan, karena harus nemenin de' Kayla main. Biasanya yang jadi korban nemenin de' Kayla main adalah ayah, karena ayah kan suka nonton DVD sampai malam. Meki kadang tipinya yang nontonin si Ayah :D

Ibu sih bukannya gak mau nemenin de' kayla, tapi kadang sambil nemenin Kak Lily tidur (karena musti dibacain cerita...hiks), akhirnya suka ketiduran juga :)

Siang hari de' Kayla, tidur cuma sekali. Kalau udah tidur siang, bisa sampai dua jam, atau 3 jam kalau ada yang nemenin disampingnya. Sepertinya ini deh yang bikin penyebab de' Kayla tidur malam banget.

Untung pula, meski tidur malam, de' Kayla gak rewel kalau tidur dan ngak ngompol seperti kak Lily...he...he... Paling mendesusin, menjelang pagi, biasanya minta mimik ASI. Lumayan, Ibu gak perlu pakai weker buat bangun pagi-pagi.

Tidur malam de' Kayla ini jadi masalah, karena sejak kak Lily bersekolah di SD Bani Saleh IV, semuanya (Ayah, Ibu, dan Mbak Iyah), musti bangun pukul 4.30, dan kak Lily bangun pukul 05.30 pagi. Nah, kalau malam sekitar pukul 8 malam itu, semuanya dah pada teler, ngantuk. Tapi kan gak mungkin de' Kayla dibiarin sendiri main. Ayah yang selama ini semangat menemani de' Kayla main, udah mulai gak semangat, dan suka bawa de' Kayla main di kamar, tapi karena gak mau akhirnya jadi nangis.

Sebenarnya sih, mainnya gak susah, cuma nonton DVD. Tapi nontonannya gak cukup satu. Selalu ganti-ganti. Nah kadang dia coba-coba nyalain TV sama player DVD sendiri, trus naik-naik ke meja, itu yang musti diperhatiin.

Sekarang ini sih, karena Ibu ada pekerjaan yang musti diselesaiin akhir September ini, yang nemenin de' Kayla gantian antara Ayah dan Ibu. Atau, de' Kayla mainan di kamar sampai akhirnya ngantuk sendiri :)

Mungkin kali ada fasenya sendiri, de' Kayla tidur lebih cepat dari sekarang. Karena kan nanti musti sekolah :) Jadi sabar aja yah Bu..he...he... yang penting gak bermasalah, bukan begitu bukan ?

Oh yah, semalam Ibu dapat sms yang ngabarin tentang sakitnya Bunda Zidan Syifa. Kami sekeluarga turut berduka dan berdoa semoga Bunda Inong, kembali sehat dan bercerita lagi tentang hobi masaknya dan dua mata hatinya Zidan - Syifa.

Bunda Inong, buat Ibu sendiri sangat menyenangkan sebagai seorang teman. Kenal di Milis DI, sejak tahun 2002, baru ketemuan di 2004 :) dirumahnya di Buaran, yang gak terlalu jauh dari rumah kita di Pondok Ungu. Waktu ketemu, wah serasa deh, soalnya kan selama ini cuma tau namanya aja. Kita juga sering pesen makanan ke Bunda Inong dan terakhir sebelum pindah ke Singapura, Bunda Inong masih sempat bikinin tumpeng ulang tahun Ibu dan diantarin sendiri ke kantor. Duh jadi terharu dan pengen nangis nih :(

Tante Inong, bangun yah. Tante janji kan kalau lagi pulang ke Indo, mau bikinin kue ulang tahun Pinky Barbie, yang udah setahun diinginin kak Lily. Bentar lagi de' Kayla ulang tahun, tante pulang ke Indo kan ? Bikinin Pinky Barbie yah tante.... Ingat Zidan dan Syifa, tante. Mereka masih butuh tante.....


Sehat itu mahal memang, dan seperti kata Bunda Naila, mungkin kita butuh trigger untuk menghargai kesehatan itu, apa yang terjadi pada Bunda Inong, bisa menjadi pelajaran buat kita semua :(

Seperti yang Ibu lakuin sendiri, begitu ngobrol sama Neng Indah, adik Bunda Inong, dalam diri langsung bertekad untuk memperbaiki kesehatan, apalagi sudah mendapat warming dari dokter, karena tangan yang kesakitan itu, kemungkinan gejala awal dari pra diabetes. Baru pra lho, bukan sakit. Tapi tetap saja harus diobati. Karena itu, mari kita hidup lebih sehat :)

Wednesday, August 30, 2006

Menyapih :)

Gak terasa umur de' Kayla sudah 20 bulan, 4 bulan lagi bakal dua tahun. Diusianya yang sekarang, de' Kayla makin bertambah aja kepintaran. Jadi Ibu gak perlu khawatir seperti dulu lagi. Sekarang ini kepintaran, nyetel DVD sendiri. Pokoknya dari pagi sampai malam mau tidur, televisi dikuasai de' Kayla tanpa siapa pun bisa menggugatnya. Apalagi sejak dapat VCD Dera dan teman-teman, hadiah dari susu Bendera, terus aja itu CD dipasang, sampai Ibu rasa kalau tuh CD dan player bisa ngomong, pasti udah minta istirahat...he....he...

Mbak Iyah sampai bilang gini : de Ela, gantian dong. Sekali-sekali mbak nonton TV.

Yang rusuhnya nih, kalau kak Lily pas gak cocok sama keinginan de' Kayla. Bisa-bisa terjadi perang dunia ketiga. Yang satu mau nonton Dora, yang satu mau nonton Dera dan teman-teman. Trus ntar entah siapa yang mulai, ada yang mulai mukul, atau gak nyubit, trus nangis kenceng deh. Tinggal yang mendengarnya harus punya hati dan kesabaran seluas samudera.

Cuma kalau lagi akur nih, de' Kayla suka diajak kak Lily main bareng, seperti ini :

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting

Oh yah, karena sudah menjelang dua tahun ini, Ibu lagi mempersiapkan de' Kayla untuk disapih. Sampai sekarang de' Kayla memang masih mimik ASI. Gak seharian penuh sih, kalau Ibu ngantor, mimik ASInya malam hari. Kalau lagi dirumah, bobo siang dan malam hari.

Tadinya pas umur 17 bulan mau disapih karena ASInya udah gak begitu banyak lagi. Waktu itu iseng aja, pengen liat reaksi de' Kayla, jadi mimiknya ditempelin sama tensoplas. Pas mau mimik, de' Kayla heran. Tapi dia tetep berusaha mau mimik. Mulutnya tetap disodorin, tapi trus ditarik karena mungkin ngerasain gak enak.

Gak patah semangat, tuh tensoplas mau dikopek-kopek, sampai akhirnya Ibu yang kesakitan sendiri. Sejak itu udah gak mau coba-coba lagi :)

Cuma kalau sekarang udah bertekad bisa menyapih, karena de' Kayla udah cukup umur untuk ngak mimik ASI dan kantor Ibu udah mulai tanya-tanya kapan bisa tugas kantor lagi. Mudah-mudahan proses menyapihnya nanti gak terlalu susah.

Monday, August 28, 2006

Si Tudung Merah

De Kayla lagi suka dibacain cerita Si Tudung Merah. Pasti banyak deh yang tau tentang dongeng Si Tudung Merah ini, yang merupakan salah satu dari empat cerita dari Dunia Grimm, karya si Raja Dongeng Hans Christian Andersen . Dari jaman Ibu dan Ayah masih kecil, udah diceritain dongeng ini, kebayangkan tuanya tuh cerita :)

Dari rumah aja, buku dongeng ini merupakan warisan dari Kak Ririn (anak adik Ibu), yang sekarang sudah kelas satu SMA.

De Kayla sih belum ngerti, Ibu lihat dia sepertinya senang dengan gambarnya dan mungkin karena sering melihat Kak Lily dibacain cerita ini, jadi suka bawa-bawa tuh buku : "ca..aca.. nih," katanya sambil nunjuk-nunjuk gambar Si Tudung Merah.

Ibu sih seneng-seneng aja ngebacain apalagi karena de' Kayla belum ngerti kalau Ibu bacainnya suka lompat-lompat biar cepet selesai... he....he... Cuma kak Lily, yang udah tau dan bisa baca suka protes : "Bu, ceritanya gak gitu lagi. Kok Si Tudung Merahnya yang metik bunga gak ada bacaannya," kata Lily. Ternyata kak Lily gak mau adiknya dibohongin :)

Oh yah, kesimpulan dari dongeng Si Tudung Merah dan sering Ibu kasih tau sama kak Lily : Setiap Ayah dan Ibu kasih tau, harus dipatuhi dan gak boleh dilanggar. Kalau dah ngomong gitu, kak Lily sih manggut-manggut aja, karena kadang masih suka ngeyel juga :)

Friday, August 25, 2006

Ketemu Tante Rhien dan Farrel

Setelah dua kali gagal bertemu (rencana pertama disaat lebaran tahun 2005 dan bulan Juli 2006), akhirnya saat liburan di Yogya kemarin, kami bertemu dengan Tante Rhien dan Farrel, yang selama ini tinggal di Qatar dan sedang berada di Yogyakarta hingga pertengahan Nopember 2006.

Rencananya hari Sabtu pagi, 19 Agustus, kami mau main kerumah Tante Rhien di Gedongkiwo, MJ 1/840, deket Stikes/Akafarma. Tapi karena Tante Rhien, lagi membantu adiknya yang baru melahirkan, rencana pun berganti menjadi sore. Hampir saja batal, karena de' Kayla ngantuk dan pengen tidur. Sementara kak Lily sudah gak sabaran pengen kenal sama Tante Rhiend an Farrel.

Setengah lima sore, kami pergi kerumah Tante Rhien. Gak terlalu susah mencarinya, cuma jaraknya dari rumah Mbah Putri di Jetis kerumah Tante Rhien, lumayan jauh :) Oh yah, rumah Tante Rhien yang kami datangi itu kontrakan. Karena rumah Tante Rhien yang asli di Jalan Kesumanegara. Waktu terjadi gempa, Tante Rhien kasih kabar, rumahnya di Kesumanegara jadi korban gempa juga dan banyak yang harus dibenahi. Selain itu karena bapaknya Tante Rhien sedang sakit, maka perlu tempat yang lebih tenang.

Waktu dirumah Tante Rhien, kak Lily berkenalan dengan Farrel, yang diam aja. Sepertinya Mas Farrel bingung melihat kak Lily dan de' Kayla yang gak bisa diam :) de' Kayla sibuk mondar mandir, keluar masuk rumah. Untung ada Ayah yang temani de' Kayla, jadi Ibu bebas ngobrol sama Tante Rhien.


Tapi lagi enak-enak ngobrol dan mencicipi kue bolu gulung buatan Tante Rhien, kak Lily tiba-tiba ngajak pulang karena dia pengen ke Pasar Malam Festival Merti Code 2006. Gak bisa diminta sabar, akhirnya kami pamit pulang. Sebelum pulang kami sempat foto-fotoan dulu. Maklum semuanya banci tampil, yang ingin mejengin fotonya di blog masing-masing...he....he..he...

Sayang beberapa foto yang diambil Ayah, hasilnya goyang begitu juga foto yang di kamera Tante Rhien. Jadi yang berhasil cuma satu. Diakhir perbincangan, kita janjian lagi mudah-mudahan bisa ketemuan dilain waktu, karena Tante Rhien ada rencana mau ke Jakarta, hari kedua Lebaran nanti.

Oh ya, kak Lily sepulang dari rumah Tante Rhien sempat ke pasar malam. Dan hari minggunya, kami melihat atraksi pawai penutupan Festival Merti Code 2006.


Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting

Wednesday, August 23, 2006

Karnaval Tujuhbelasan

Seperti yang diceritakan sebelumnya, Tujuh Belas Agustus yang lalu kami berada di Yogyakarta. Berangkat dari Bekasi, Rabu malam dan sampai di rumah Mbah di Cokrokusuman, Jetis Pasiraman, Kamis pagi. Setelah mandi dan sarapan, kak Lily langsung kerumah Sekar, teman akrabnya kalau berada di Yogyakarta.

Rupanya, Bulik Santhi (adik Ayah) mendaftarkan Kak Lily untuk ikut karnaval anak-anak di RW 3, bergabung dengan anak-anak RT 39, tempat tinggal Mbah. Bulik Santhi juga sudah telepon Tante Ana, perias langganan keluarga yang tinggal di Bungirejo, belakang SMP 6 Jalan AM. Sangaji, untuk mendandani kak Lily.

Tau bakal ikut karnaval, kak Lily seneng banget. Gak henti-hentinya bertanya jam berapa acara karnaval dimulai dan kapan mau dirias. "Bulik, nanti aku pakai baju apa ? Aku kan gak punya kebaya," tanya Lily sama Buliknya.

Kata Bulik, nanti semuanya disediain sama Tante Ana. Kak Lily tinggal terima beres dan duduk manis, buat dirias. "Sekarang kak Lily tidur dulu, karena acaranya sore ntar ngantuk lagi," kata Bulik Santhi. Demi ikut karnaval, kak Lily pun mau tidur siang. Hal yang jarang dilakukannya sejak de Kayla berumur satu tahun :(

Sekitar pukul 1 siang, kak Lily, Ibu dan Bulik Santhi kerumah Tante Ana, yang rupanya sudah menunggu-nunggu kedatangan kami. Tante Ana sudah menyiapkan segalanya. Mulai dari kebaya, jarig, sandal, plus aksesoris.

Karena kak Lily memang suka didandanin, Tante Ana gak perlu repot-repot dandanin. Kak Lily tampak anteng dan gak perlu waktu lama, akhirnya Tante Ana beres dandanin kak Lily. Setelah itu kak Lily pakai kebaya, jarig, dan perlengkapan lainnya. Gak lupa Tante Ana, kasih pinjam kipas buat kak Lily.

De Kayla waktu lihat kak Lily didandanin, sepertinya sempat tidak mengenali...he...he.. Tapi gak lama, de' Kayla pengen ikutan bergaya seperti kak Lily. Dan hasilnya seperti ini :

Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting

Ternyata karnaval baru dimulai sekitar pukul 15.30. Anak-anak dari tiap RT di RW 3, berkumpul di gedung sekolah yang ada didekat rumah, dengan dibimbing kakak-kakak dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang sedang KKN.

Dengan berjalan kaki bersama, anak-anak yang ikut karnaval mengelilingi kampung mulai dari Jalan Cokrokusuman, Jalan AM Sangaji dan kemudian kembali melalui Taman Siswa. Pokoknya kak Lily merasa senang dengan 17 Agustusnya kali ini.

Photobucket - Video and Image Hosting Photobucket - Video and Image Hosting
Photobucket - Video and Image Hosting

Friday, August 18, 2006

Dirgahayu Republik Indonesia

Tak terasa bangsa Indonesia telah merayakan kemerdekaannya yang ke-61. Semoga diusianya yang semakin matang ini, bangsa Indonesia bisa lepas dari berbagai cobaan.

Kali ini, Kak Lily dan de Kayla merayakan Hari Kemerdekaan di Kota Yogyakarta, tanah kelahiran Ayah. Kami di Yogya sejak tanggal 16 Agustus dan rencananya akan pulang ke Bekasi tanggal 20, hari Minggu malam.

Sore sekitar pukul 15 tadi, Kak Lily ikut karnaval anak-anak di Cokrokusuman, Jetis, tempat tinggal Mbah Putri. Dengan menggunakan kebaya dan sanggul, kak Lily ikut berjalan kaki mulai dari Cokrokusuman, Jl.AM Sangaji hingga Tugu.

Rencananya di Yogya ini, kami mau mau bertemu dengan Tante Rhien dan Mas Farrel, yang kebetulan lagi berada di Yogyakarta hingga lebaran, baru setelah itu Tante Rhien kembali ke Qatar.

Cerita selanjutnya, nanti yah. Sekarang lagi mau ngajak de' Kayla naik becak :)

Monday, August 14, 2006

Salam Pramuka


Sejak hari Jumat malam (11 Agustus 2006), Kak Lily sudah sibuk belajar Tepuk Pramuka dan Salam Pramuka, karena hari Senin, 14 Agustus 2006 ini), sekolah Kak Lily akan melaksanakan upacara bendera sekaligus peringati Hari Pramuka yang ke-45.

Di sekolah Kak Lily, Pramuka sudah termasuk mata pelajaran. Kak Lily belajar Pramuka setiap hari Jumat selama dua jam. Selain itu, pada hari Sabtu, semua murid kecuali yang ada mata pelajaran Senam, wajib memakai pakaian Pramuka.

Lihat Kak Lily semangat belajar Tepuk dan Salam Pramuka, Ayah dan Ibu jadi teringat waktu jaman Sekolah Dasar (SD) dulu. Setiap hari Sabtu sore, ada ekstrakurikuler pramuka. Kalau pertama kali dinamakan Siaga. Setiap Pramuka, Ibu dan Ayah juga katanya, senang dengan pelajaran itu. Apalagi kalau ada Perkemahan Sabtu Minggu (Persami). Wah, rasanya bebas dari pengamatan orang tua...he...he...

Ada yang masih inget gak, belajar Semapur, tali temali, jurit malam ? Sayang yah, sepertinya sekarang ini gema Gerakan Pramuka sudah berkurang seperti masa lalu. Sepertinya anak-anak sekarang lebih banyak memilih kegiatan ngeband, ngedance, modelling, dan sebagainya.

Untuk sekedar mengingatkan kita nyanyiin himne Pramuka yuk :)

Kami Pramuka Indonesia, Manusia Pancasila
Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubuktikan
Agar Jaya Indonesia, Indonesia Tanah Airku
Kami Jadi Pandumu.....

Saturday, August 12, 2006

Musuhan...

Untuk pertama kalinya, Rabu, 9 Agustus yang lalu, Kak Lily menangis di sekolah. Ibu yang ikut masuk kedalam kelas, sempat kesel melihat Kak Lily menangis. Peristiwa itu bermula, saat kak Lily yang biasanya duduk di kursi sebelah kiri, minta duduk di kursi sebelah kanan yang ditempati oleh teman sebangkunya, Dita. "Itu kan bangku Dita, kak. Kita harus ijin dulu sama dia," kata Ibu. "Iya aku tahu. Tapi sekali-sekali aku mau duduk disitu. Gantian," balas kak Lily.

Kak Lily pun menaruh tasnya di bangku yang biasa diduduki Dita. Saat Dita datang, Ibu tanya sama Dita, boleh gak tukaran tempat duduk karena Lily mau duduk di sebelah kanan. Dita menggeleng kepala. "Tuh kak, Dita gak mau. Sudah kakak duduk ditempat biasa aja."

"Aku mau duduk disitu Bun. Sekali-sekali aku duduk disitu, gantian," kata Lily sambil matanya berkaca-kaca. Ibu bujuk Dita sekali lagi. Tapi tetap gak mempan. Lily sendiri mulai menangis sesunggukan. Dia minta duduk di kanan. Lihat Lily nangis, Ibu jadi kesel. Hampir aja tangan pengen nyubit Lily. Alhamdulillah masih sempet istighfar. Ibu ajak kak Lily keluar kelas. Dan membujuk supaya Lily mau duduk di tempat biasa.

Lily masih tetap menangis. Ibu bilang sama kak Lily, kita gak boleh maksain kehendak. Kalau temannya gak mau, Lily harus terima. "Aku gak mau duduk sama Dita Bun. Dia suka gangguin aku. Dia mau menang sendiri," kata Lily sambil sesunggukan. "Tapi kan, kakak sendiri yang waktu itu mau duduk sama Dita. Padahal waktu pertama masuk sekolah, kakak duduk sama Fitri. Berarti kakak harus tanggung resikonya," jelas Ibu. Lily masih menangis, waktu bel masuk berbunyi. Dia sempat gak mau berbaris. Untung Bu Nina, wali kelasnya lewat didepan Ibu dan kak Lily.

"Lho Lily kenapa, kok nangis," tanya Bu Nina.
"Lily mau pindah duduk, di bangku yang ditempatin Dita, tapi Dita gak mau," jelas Ibu sama Bu Nina.
"Aku gak mau duduk sama Dita bu. Dita suka gangguin aku," kata Lily.
"Yah udah. Lily baris dulu yuk. Kasih salam sama ibunya," kata Bu Nina.

Lily akhirnya mau berbaris. Ibu yang biasanya setelah mengantar Lily, trus berangkat kerja, hari itu menunggu sebentar sampai kak Lily masuk kedalam kelas. Beberapa orang ibu yang juga sedang nungguin anaknya, yang kebetulan teman satu kelas kak Lily bertanya kenapa Lily menangis. Ibu jelasin, Lily menangis karena mau berganti duduk tapi Dita-nya gak mau.

"Dita memang begitu, anaknya keras," kata seorang ibu.
Ibu diam aja gak mau ikut komentar. Nanti salah kaprah lagi. Apalagi ibunya Dita gak ada. Bisa-bisa titip uang berkurang, titip omongan berlebih :)

Sebenarnya, beberapa hari sebelum kejadian menangis di sekolah, kak Lily sudah mengungkapkan ketidak sukaannya kepada Dita. "Dita suka gangguin aku. Kalau aku lagi nulis, tanganku suka ditowel-towel. Dia ngajak main terus. Aku bilang, nanti dulu dong Dita, aku kan lagi nulis. Tapi dia trus marah. Dita gak suka kalau aku selesai duluan, Bun," kata kak Lily.

Ibu bilang sama kak Lily kasih tahu sama Bu Nina. Kata kak Lily, sudah. Tapi nanti Dita-nya terus marah. Menurut kak Lily, kalau lagi istirahat Dita suka mendorong-dorong. "Mungkin Dita bercanda, kak," kata Ibu. "Tapi kan sakit Bun. Aku pernah mau jatuh waktu didorong," jelas kak Lily.

Ayah yang ikut mendengar percakapan kak Lily sama Ibu menimpali, harus sabar kan gak semua teman baik. Mungkin kak Lily juga pernah dorong Dita. "Makanya kita gak boleh kasar dan nakal sama teman, supaya gak dikasarin," kata Ayah. "Aku gak kasar. Aku kan mainnya sama Pipit, sama Silva," kata kak Lily. Kak Lily, ibu suruh supaya sabar, karena yang memilih duduk sama Dita, kak Lily sendiri.

Malamnya Ibu tanya sama kak Lily, apa disekolah masih nangis waktu Ibu tinggal. Kak Lily bilang nggak dan sekarang duduk sendiri. "Tapi nanti aku duduk sama Silva. Kan Silva lagi gak masuk, sakit. Dita sekarang duduk sama Yola," kata kak Lily. "Yah udah. Sekarang kakak gak boleh nangis lagi di sekolah. Masa sudah gede nangis di sekolah. Kakak harus baik dan sabar sama temen," kata Ibu. Lily cuma senyam senyum.

Satu masalah terpecahkan. Mudah-mudahan tidak ada masalah baru lagi disekolah. Yah, itu bagian dari pernak pernik bersekolah dan bersosialisasi. Kak Lily sekarang sudah mulai belajar berinteraksi.

Tuesday, August 08, 2006


Capek Hati....

Malam minggu yang lalu, saat sedang kumpul bersama menonton TV, tiba-tiba terjadi perebutan Ibu antara Kak Lily dan de' Kayla. Awalnya Kak Lily yang sedang asyik rebahan di pangkuan Ibu, diusir de' Kayla, yang mungkin juga pengen rebahan. De' Kayla dorong-dorong badan Kak Lily, supaya bangun dan pindah. "Au nda (mau indah, maksute..he...he.. gara-gara sering dengarin si Ayah manggil Ibu dengan nama sendiri). Awasss...awassss. Lily egi," kata de' Kayla sambil narik-narik tangan Kak Lily supaya pergi dari pangkuan Ibu.

"Adek jangan dong. Adek mah maunya menang sendiri. Kalau kakak lagi sama Mbak Iyah, adek mau juga sama Mbak Iyah. Sekarang kakak lagi sama bunda, adek mau sama bunda juga. Kakak capek hati nih," kata Kak Lily sambil nangis sesunggukan.

De' Kayla tetap ngak mau ngerti. De' Kayla terus aja mengusir kakaknya dari samping Ibu. Tapi begitu melihat kakaknya menangis, de' Kayla ikutan nangis juga. Akhirnya malam itu jadi ramai sama tangisan. Mbak Iyah turun tangan, ambil de' Kayla untuk digendong tapi yang ada de' Kayla malah menghentak-hentakan badannya gak mau digendong. Ayah yang ikutan gak mempan juga. De' Kayla tetap mau sama ibunya, sementara Kak Lily gak mau ngelepasin Ibu.

Tapi begitu de' Kayla digendong sama Ibu, de' Kayla gak mau kak Lily ikutan. Dia maunya sendiri. Ibu bilang sama Kak Lily untuk mengalah tapi kak Lily gak mau. "Kenapa aku terus yang disuruh ngalah. Kalau siang, adek sama Mbak Iyah, aku gak apa-apa. Aku gak ngiri. Sekarang sama bunda, de' Kayla mau juga. Adek egois," kata Kak Lily.

Duh, Kak Lily sudah bisa bilang capek hati dan egois. Ibu saat itu cuma bisa bilang kalau de' Kayla masih kecil, belum sekolah dan belum mengerti apa-apa, kalau kak Lily kan sudah besar, sudah sekolah dan bisa diajak ngomong seperti orang dewasa. "Aku belum dewasa, bunda. Aku masih enam tahun," jawab Kak Lily masih tetap menangis.

Setelah dibujuk sama Ayah, akhirnya Kak Lily mau digendong Ayah. Suasana pun kembali tenang dari tangisan.

Yah begitulah punya anak dua orang. Yang dewasa aja masih saling iri, apalagi yang masih kecil. Sekarang ini tiada hari tanpa berebut. Kadang berakhir dengan pertengkaran dan menangis, kadang rukun, aman dan sentausa. Bukan hanya berebut Ibu, tapi juga mainan, tempat tidur, makanan, dan peralatan menulis jika kak Lily lagi sibuk belajar. Kadang kalau lagi bercanda ketawanya sampai terbahak-bahak.

Apa karena keduanya perempuan yah, jadi lebih sering bertengkar. Kalau beda jenis kelaminnya, apa mungkin lebih tenang ? Gimana nih, yang punya anak laki dan perempuan ?
Oh yah, Lily sekarang lagi suka panggil bunda, karena kalau Ibu katanya sama dengan Ibu Guru. Tapi lain waktu bisa manggil mami juga..he...he...sesuka hatinya.

Keadaan Ibu sendiri, yah masih begitu-begitu saja. Kadang suka kambuh, kadang baik-baik aja. Tapi dalam satu hari, pasti tangan kanan masih sering kebas (kesemutan) dan kram. Pengobatan masih jalan terus sampai dokter bilang sudah baik-baik saja (kayak lagu Ratu saja..he...)