Saturday, December 31, 2005



Saat waktu berganti
sejenak kita merenung
apa yang telah kita lakukan
apa yang belum terlaksana

Di tahun baru, kerjakan yang tertinggal
laksanakan yang baru
Tekadkan keinginan
agar tak ada lagi yang tertinggal
karena hidup terus berjalan

Keluarga Usmar Kurniawan mengucapkan : Selamat tahun 2006 buat seluruh keluarga, teman, sahabat, dan handai taulan dimanapun berada.





Tuesday, December 27, 2005


Kami Akan Selalu Mencintaimu, Mbah Kung


Hai dunia, bagaimana kabarnya menjelang akhir tahun ini ? Di penghujung tahun 2005, tepatnya tanggal 20 Desember pukul 08.30 di Jetis Pasiraman, Yogyakarta Kota, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah berpulang Bapak dan Mbah Kung kami, M. Kusnan Hanafi.

Ini merupakan akhir perjalanan Mbah Kung di dunia fana, setelah menderita sakit kanker kandung kemih selama dua tahun. Meski sempat dioperasi di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, dan menjalani kemoterapi, tetapi Allah SWT lebih menghendaki Mbah Kung kembali ke haribaanNya.

Kami sekeluarga (Mbah Uti, Ayah + Ibu + Lily + Kayla, Bulik Santhi, dan Om Yan) ikhlas dan tabah karena ini merupakan yang terbaik buat Mbah Kung. Apalagi saat lebaran kemarin, Mbah Kung sudah memberikan pesannya bahwa apapun yang terjadi, kami harus selalu satu dan tidak boleh saling menyakiti. Mbah Kung juga mengatakan terutama buat Mbah Uti, hidup harus tetap berjalan dengan atau tanpa Mbah Kung.

Cuma satu yang bikin Mbah Kung menangis, beliau tidak bisa menggendong-gendong de' Kayla dari lahir hingga de' Kayla berumur satu tahun. Dan mungkin Mbah Kung saat itu sudah punya feeling, berkata gak bisa mendampingi cucu-cucu hingga dewasa.

Meski baru 7 tahun menjadi anak Mbah Kung, buat Ibu banyak kenangan yang tak terlupakan terutama jika kami pulang ke Yogya, Mbah Kung dengan si pitungnya (honda jaman dulu..he...he..) selalu menjemput kami baik di Stasiun Tugu atau Bandara Adi Sucipto. Ini selalu dilakukannya bahkan pada saat beliau sakit (sebelum masuk ke rumah sakit). Sementara buat Kak Lily, sebagai cucu pertama Mbah Kung, cinta kasih Mbah Kung tak terhingga. Mbah Kung tidak pernah marah, selalu membangga-banggakan cucunya, bahkan menyisir rambut dan menyuapi Kak Lily, Mbah Kung jagonya.

Mbah Kung menderita kanker kandung kemih sudah sejak dua tahun yang lalu. Awalnya Mbah Kung tidak bisa buang air kecil, waktu diperiksa ke rumah sakit dikatakan Mbah Kung menderita prostat. Saat itu Mbah Kung sudah disuruh untuk operasi tetapi Mbah tidak mau malah memiliki pengobatan alternatif. Ternyata pengobatan alternatif itu tidak berpengaruh buat Mbah Kung (ada orang yang cocok, ada yang tidak). Karena ternyata pengobatan itu malah membuat racun baru pada tubuh Mbah Kung sehingga penyakitnya sudah menyerang paru-paru.

Akhirnya setelah Mbah Kung berobat selama setahun di alternatif dan diyakinkan untuk operasi, maka pada bulan Maret Mbah Kung dioperasi kandung kemihnya. Untuk memulihkan kesehatannya, dokter meminta dilakukan kemoterapi, entah bagaimana kemoterapi itu malah membuat ketahanan tubuh Mbah Kung berkurang. Mbah Kung yang berat badannya tadinya 65 kilogram, kemudian saat sakit 50 kg, pada saat lebaran kemarin hanya 32 kg ! Bayangkan betapa kurusnya Mbah Kung.

Karena tidak tahan dengan kemoterapi, Mbah Kung tidak mau menjalaninya lagi padahal tinggal 2 kali kemo. Sejak itulah, kesehatan Mbah Kung semakin menurun namun Alhamdulillah hingga menjelang kematiannya, Mbah Kung tidak pernah koma bahkan mampu mengucapkan syahadat sebelum meninggal dunia.

Seperti kata Mbah Kung, hidup mesti berjalan namun kenangan Mbah Kung tetap tak akan terlupakan hingga akhir jaman. Selamat jalan Mbah Kung, cinta kami menyertaimu. Ya Allah, tempatkanlah Mbah Kung ditempatmu yang terbaik dan semoga amal ibadahnya semasa hidup Engkau terima. Amiin.

Tuesday, December 20, 2005


Memori 17 - 18 Desember 2005

Apa kabar dunia ? Semoga menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, semuanya pada cerah ceria :)

Sedikit cerita dari kami tentang de' Kayla yang pada hari Minggu, 18 Desember 2005 lalu, berumur satu tahun. Tidak ada pesta, karena memang dari awal Ibu sama Ayah tidak merencanakan pesta untuk memperingatinya. Bagi Ayah/Ibu, seperti halnya ultah Kak Lily, peringatan ultah cukup dengan memotong kue tart dan nasi kuning, bersama saudara-saudara, dan tetangga-tetangga sekitar rumah saja.

Tetapi kali ini, rencana untuk de' Kayla tinggal rencana. Pertama Ompung Doli dan Ompung Guru sudah kasih tau gak bisa datang karena Ompung Doli agak kurang sehat dan kebetulan harus menghadiri Halal Bi Halal warga Tapanuli Utara se-Jabotabek. Trus kedua, Mbah Kung yang memang sudah sakit parah, hari Jumat malam, kesehatannya semakin memburuk.

Ketiga, Kak Lily tersayang, saat mengaji di TPAnya, perutnya kena tendang sama teman lelakinya yang waktu itu sedang main bersama teman laki yang lain. Kata Lily, waktu itu sedang istirahat mengaji, saat lewat didepan teman-teman yang sedang bermain, tiba-tiba perutnya terkena tendangan yang sebenarnya diarahkan kepada teman laki yang lain. Kak Lily yang badannya kurus pun semalaman merasa kesakitan. Ibu rasanya pengen marah, tapi mau bagaimana lagi, gurunya dan orang tuanya sudah minta maaf. Ibu cuma nasihatin Kak Lily saja supaya kalau ada teman laki lagi main-main jangan dekat-dekat. Alhamdullilah setelah dibawa ke dokter keesokan harinya, perut Kak Lily gak apa-apa.

Oh yah, karena Kak Lily sakit ini, Ibu jadi gak bisa menghadiri arisan perdana Blogfam dirumah Tante Rieke, padahal udah janjian sama Tante Yaya untuk datang. Maaf yah, semoga arisan kedua bisa datang.

Selain itu juga, Ibu lagi deg-degan nih karena tempat kerja Ibu sedang melakukan PHK besar-besaran. Gimana gak ? katanya sekitar 400 orang dari 1000 karyawan bakal di PHK. Jadi disetiap sudut kantor banyak bergerombolan orang yang mengutip lagu Obbie Messakh, "resah dan gelisah menunggu disini". Menantikan keputusan, apakah hari ini akan bekerja seperti biasa, atau pulang kerumah dengan pesangon :(

Nah, karena itulah ultah de' Kayla, berlangsung biasa-biasa saja, tetapi tetap istimewa karena semua keluarga baik yang di Jakarta, Yogyakarta, dan Bekasi sekitarnya, memberikan ucapan dan doa buat de' Kayla. Tak ketinggalan juga kadonya...he...he...

Diatas semua itu, yang tak kalah mengharu biru adalah saat membuka blog di kantor pada hari Seninnya, beberapa ucapan selamat dan doa diberikan dari teman-teman blogger buat de' Kayla, padahal banyak diantara mereka Ibu belum pernah bertemu. Selain itu yang bikin surprise adalah saat membaca pesan dari Om JaF, bahwa de' Kayla terpilih sebagai Our Baby Forum Blogfam 2005, karena ulang tahunnya bertepatan dengan ultah Forum BlogFam.

Akhirnya, terima kasih buat semua yang telah mengirimkan ucapan dan doanya buat Kayla. Dan terima kasih tak terhingga untuk seluruh keluarga Blogger Family, yang membuat kehidupan virtual menjadi nyata dengan segala perhatiannya.

Friday, December 16, 2005


Memoar Menjelang Satu Tahun De' Kayla


Hai apa kabar dunia ? Alhamdullilah saat ini kami sekeluarga sehat dan bahagia selalu :)

Yang menggembirakan nih, sebentar lagi, tepatnya tanggal 18 Desember 2005, de' Kayla berusia satu tahun. Alhamdulillah sehat, semakin pinter, cantik, lucu, dan banyak gaya...he...he...(maaf yah kalau narsis, maklum anak sendiri).

Gak terasa, perasaan ibu baru kemarin bawa-bawa perut ndut kemana-mana, naik kereta, naik mobil, naik motor (sampai dibilang amot a.k.a anak motor sama temen-temen ibu), naik bis, naik angkot. Perasaan, belum lama ngeliat bayi merah yang tiap satu jam tidur (sampai-sampai Tulang Wahyu takut karena de' Kayla gak banyak bergerak..he...he..), tau-tau sekarang kebanyakan main, ngoceh dan bisa ngambek.

Oh yah, menjelang satu tahunnya de' Kayla, ibu mau kasih memoar sedikit nih tentang kehadiran de' Kayla.

Waktu hamil de' Kayla, beda dengan waktu ibu mengandung Kak Lily. Sampai usia kehamilan 9 bulan, ibu muntah terus, males makan, males kemana-mana (ke kantor aja terpaksa....he...he..), trus pengennya naik kereta api terus, dipijitin ama ayah terus, dan ngerujak terus.

Kehamilan kedua ini, pengennya Ayah si kalau Allah kasih anaknya laki-laki karena yang pertama dah perempuan. Cuma Ibu sih dah feeling, anaknya bakalan perempuan lagi, soalnya Ibu hobby nonton telenovela...wakakak..:D

Seperti halnya Kak Lily, Ibu juga memeriksakan kandungannya di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, tapi karena sekarang tinggalnya di Bekasi Utara, Ibu juga periksa di Bidan Tien Rustini, yang deket rumah, supaya kalau ada apa-apa bisa ditangani.

Sama dr Sunarto, de' Kayla diperkirakan akan lahir tanggal 25 Desember. Asyik juga yah pas natalan...he...he.. Cuma karena anak pertama alias Kak Lily lahir lebih cepat (10 hari) dari due datenya, dr Narto juga memperkirakan de' Kayla bisa lahir lebih cepat. Kata dr Narto, posisi kepala bayi sudah dibawah dan siap untuk melahirkan secara normal, seperti waktu kelahiran Kak Lily.

Setelah habis cuti lebaran, Ibu masuk kantor dan dua minggu kemudian rencananya baru akan ijin cuti melahirkan. Seminggu setelah masuk, pas chek up lagi sama dr Narto, disaranin untuk ambil cuti aja karena Ibu udah kelihatan kelelahan. Nah, untuk antisipasi itu, Ayah sudah ngerencanain untuk ngungsiin Ibu, Kak Lily dan Mbak Iyah kerumah Ompung di Daan Mogot, karena jarak ke RSB Budi Kemuliaan lebih dekat.

Hari Senin tanggal 13 Desember 2004, Ibu masuk kantor untuk ijin cuti melahirkan. Sama Pak Benny, Ibu ditanya kapan melahirkannya, kemungkinan tanggal 18 atau 25 Desember 2004, jawab Ibu.

Akhirnya Ibu cuti. Duh senengnya Kak Lily karena tiap hari bisa dianterin kesekolah sama Ibu. Bisa ditemenin main, belajar, pokoknya kolokan banget deh. Seakan mau mengatakan nanti kalau dah ada adik, perhatian terbagi...he...he...

Pas tanggal 18, hari Sabtu, sekitar pukul 08.30 WIB, sewaktu Ibu buang air kecil, ada flek-flek darah begitu, berdasarkan pengalaman waktu Kak Lily, Ibu ngerasa jangan-jangan udah mau melahirkan nih. Ibu terus telepun kerumah Ompung dan ngomong sama Ompung Guru. Katanya itu memang tanda-tanda melahirkan, trus Ibu disuruh langsung ke bidan, sementara Ompung siap-siap mau kerumah.

Ditemenin Ayah (Alhamdulillah sesuai keinginan Ibu, ayah ada dirumah seperti waktu melahirkan Kak Lily), Ibu pergi ke Bidan. Ternyata disana, Bidan Rustini lagi ke RS Mitra Keluarga, trus sama asistennya diperiksa dan katanya udah pembukaan satu.

"Udah mules blum ?, tanya asistennya.
"Belum", jawab Ibu.
"Rumahnya deket kan ? Pulang aja deh dulu nanti sekitar jam 3 atau kalau sudah mules datang lagi kesini," kata asistennya.
"Tapi saya pipis..pipis terus suster", kata Ibu.
"Gak apa-apa itu", jawab asisten.

Akhirnya Ibu dan Ayah pulang. Karena dibilang lahirnya masih lama, Ibu masak aja, sementara Ompung Guru telepon terus. Ompung heran kok Ibu belum ke bidan. Ibu bilang udah tapi disuruh pulang dulu.

"Kok begitu sih. Itu yang keluar bisa-bisa air ketubanmu. Hati-hati jangan sampai kehabisan, nanti anakmu bahaya", kata Ompung Guru.
"Nanti kalau Bapak sampai kamu langsung ke Budi Kemuliaan saja," perintah Ompung.

Dikasih tahu begitu, Ayah sama Ibu jadi was-was, dan kembali ke Bidan. Lagi-lagi sama asisten tuh bidan disuruh pulang. Katanya kok ibu gak percaya sih sama omongan dia.

Sampai dirumah, ternyata Ompung Doli dan Om Ali udah dirumah. Tanpa ba..bi...bu, Ompung Doli langsung perintahin Ibu ke RS. Sama Kak Lily, Ibu pun boyongan, sementara Ayah menyusul karena musti minta ijin ke sekolah Kak Lily. Mbak Iyah gak dibawa, untuk jaga rumah. Entah kenapa, dalam perjalanan di tol, macet benar dan Ibu terus ngeluarin air. Kita berangkat dari rumah pukul 11.00

Sampai di RSB Budi Kemuliaan sudah sekitar pukul 13, Ibu langsung dibawa ke UGD. Trus diperiksa ternyata udah bukaan kedua. Karena gak mules, Ibu disuruh chek EKG, dan ternyata bayinya males bergerak. Ibu langsung masuk ruang bersalin dan dikasih oksigen. Trus ditanya-tanya segala macam yang bikin ibu pusing. Kemudian Ibu ditinggalin sendiri, gak lama Ompung Guru masuk, trus ngomong :

"Kamu harus tabah yah. Air ketubanmu sudah hijau. Anakmu juga terlilit tali pusar. Anakmu gak bergerak. Jadi kamu harus dioperasi", kata Ompung Guru.

Whuaaaa.....Ibu langsung nangis saat itu juga. Ibu merasa egois dan bodoh, kenapa gak nurutin Ompung Guru langsung ke rumah sakit. Ibu takut nanti dede bayi gak ada. Ompung Guru pun ikut nangis, mungkin gak nyangka bakalan begini jadinya.

Ompung Doli masuk dan sempat marah karena Ayah belum sampai juga katanya sih kena macet. Dan terpaksa ijin operasi ditandatangani sama Ompung Doli.

Lihat Ibunya nangis terus, Kak Lily juga ikut nangis. Yang bikin Ibu terharu, Kak Lily bilang, Bu aku sayang Ibu dan dede. Sehat yah Bu, nanti aku jagain deh," katanya sambil ngelus-ngelus kepala Ibu.

Akhirnya sekitar pukul 13.45, Ibu masuk ruang operasi. Ayah belum datang juga. Ibu operasi ditungguin diluar sama Ompung Doli, Ompung Guru, Kak Lily, Om Ali, Tulang Ari dan Tante Ida.

Seingat Ibu waktu dioperasi dokternya ada 3, tapi yang Ibu ingat cuma dr Narto. Trus ada 3 orang perempuan yang bantuin. Yang Ibu ingat, saat itu ibu diajak ngomong terus sama orang dokter, ditanya macam-macam, trus dia cerita yang lucu-lucu, yang bikin Ibu pengen ketawa tapi ngak bisa.

Akhirnya : "Bu ini anaknya udah lahir. Perempuan lagi yah bu".
"Alhamdulillah. Bisa saya liat dokter," kata Ibu yang terus dikasih de' Kayla yang ditaruh diatas badan. Ibu langsung cium de' Kayla. "Terima kasih yah Allah, Kau berikan kembali anugerah terindah buatku", ucap Ibu dalam hati.

"Setelah itu Ibu dan de' Kayla masuk ruang pemulihan. Entah berapa lama, yang jelas Ibu baru bisa ketemu Ayah, Ompung Guru dan saudara-saudara sekitar pukul 19.

Ayah minta maaf gak bisa nemenin Ibu. Ompung Guru, yang nemenin, waktu lihat bayinya, ngomong. "Eh anakmu kulitnya putih lho. Kok keriting banget. Mukanya juga batak...he...he...", kata Ompung Guru.

Yah begitulah, akhirnya bayi merah tersebut diberi nama Tiurma Kayla Puspitarani Kurniawan. Tiurma dari bahasa Batak yang artinya sinar terang karena de' Kayla lahir tepat pukul 14.02, saat matahari bersinang terang. Sementara Kayla itu Kak Lily yang kasih karena dia seneng sama namanya Kayla (ada temennya yang punya nama Kayla...he....he), sementara Puspitarani, karena Kak Lily sudah Puspitasari, atau bisa juga dibilang puspita itu artinya bunga. Jadi kalau bisa dikatakan bunga yang warnanya menarik. Yang jelas de' Kayla diharapkan bisa menjadi perempuan yang memiliki kesholehan yang bersinar dan menarik. Amiin.

Tuesday, December 13, 2005


Sibling Rivalry ?!

Kadang Ibu suka desperado kalau Kak Lily suka bilang, "Ibu sekarang lebih sayang sama Kayla", "Ibu jahat marah-marahin aku terus", atau "Kok kalau de' Kayla sakit dibawa ke dokter, kalau aku yang sakit cuma disuruh minum obat".

Padahal Kayla dibawa ke dokter cuma untuk imunisasi, Kak Lily disuruh minum obat karena sakitnya cuma batuk pilek. Sudah dijelasin bahwa waktu seumur dede Kayla, Kak Lily juga selalu ke dokter untuk imunisasi karena itu penting buat kesehatan. Tapi biar udah dijelasin panjang lebar dan mengangguk-angguk seperti mengerti, tetap saja anak perempuan ibu yang sekarang udah berumur 5,5 tahun itu tetap suka mengulang-ulang perkataan itu jika dia merasa gak sreg :(

Ternyata bukan hanya ibu lho yang ngalamin seperti itu, banyak juga ibu yang punya anak lebih dari satu. Kalau kata Ompung Boru sih, biasalah anak itu suka ngiri sama saudaranya yang lain. "Makanya jangan terlalu dekat jarak anaknya", kata Ompung Boru waktu itu.

Tapi tetep aja, walau Kak Lily gak terlalu dekat jaraknya sama de' Kayla, masih suka ngiri tuch sama adiknya. Yang Ibu senang dari Kak Lily, dia gak usil sama adiknya. Gak pernah cubit atau mukul adiknya, tapi kalau bikin nangis sih tetep deh...he...he....

Nah, hari Minggu kemarin, Ibu baca Kompas, trus ada uraian dari Dr. Sawitri Supardi Sadarjoen, tentang Sibling Rivalry (Persaingan antar saudara). Membaca uraian Dr. Sawitri, Ibu berkaca pada diri sendiri, apakah Ibu sudah benar memperlakukan dua gadis kecil kami ?

Seperti ini uraiannya :

Menurut Dr. Sawitri, Sibling rivalry adalah persaingan antarsaudara kandung dalam memperebutkan kasih sayang dan perhatian orangtua yang telah dirasakan saat anak berusia tiga tahun. Berebut mainan, berebut tempat untuk bisa lebih dekat dengan ayah atau ibu, berebut kue, berebut kesempatan memainkan sesuatu, dan sebagainya.

Saat melerai perkelahian anak dalam ajang perebutan ini orangtua akan tanpa sadar menempatkan salah satu anak sebagai yang dikalahkan atau yang dimenangkan. Namun, saat penanganan kasus sibling rivalry, bila ditanya orangtua akan menjawab, ”Mana ada sih orangtua yang membenci dan membedakan anak yang keluar dari rahim yang sama?” (Nah ini sering banget Ibu bilang sama Ayah, kalau Ibu lagi berkeluh kesah sama Ayah, yang cuma senyam senyum gak kasih solusi)

Dalam memberi perhatian kepada anak sebenarnya ada dua hal yang terlibat, yaitu dedikasi material dan dedikasi emosional. Orangtua akan mengatakan, setiap membeli mainan, pakaian, peralatan sekolah, akan dibeli dua buah yang sama (dedikasi material). Hanya cara memberikan benda tersebut, kesempatan memilih duluan, atau tanggapan orangtua terhadap reaksi emosi anak saat menerima pemberian, akan berbeda dari satu anak ke anak yang lain (dedikasi emosional).

Perbedaan itu sangat dipengaruhi oleh karakter mental spesifik anak, seperti apakah anak tertutup atau ceria, karakteristik fisik (lebih cantik dengan rambut bergelombang, lurus, kulit yang kelam, kulit kuning langsat, dan seterusnya).

Perbedaan perlakuan yang terkait dengan dedikasi emosional inilah yang sering dirasakan anak yang merasa selalu dikalahkan. Rasa cemburu, benci, dan jengkel berlanjut akan terpendam. Perasaan negatif ini ternyata dibawa hingga masa dewasa kelak. Rasa benci dalam dimensi a-sadar biasanya mendapat dukungan dari dorongan agresi yang memang merupakan dorongan dasar setiap manusia, yang seyogianya mampu dikendalikan dan dikelola dengan baik.

Perlu disimak bahwa kebencian dan kecemburuan yang hingga dewasa tidak teratasi dan bercokol dalam hati sanubari seseorang menjadi bibit ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi munculnya iri hati beserta eksesnya secara berlanjut terhadap teman, rekan kerja, yang berkembang menjadi persaingan tidak sehat saat mereka masuk dalam lingkup kerja dan pergaulan sosial lebih besar kelak.

Mereka tidak mampu menerima kekurangan diri dan tidak mampu beradaptasi sosial dengan baik. Keberhasilan orang lain akan selalu menjadi ancaman bagi diri yang membuka peluang berkembangnya perilaku destruktif sosial.

Kondisi psikologis tidak terkelolanya ekses sibling rivalry dapat menghambat peraihan sukses karier karena ia akan menutup mata pada keberhasilan rekan kerja yang sebenarnya dapat digunakan sebagai motivator peningkatan kualitas kerja. Apalagi bila kariernya ditentukan oleh keberhasilan bekerja dalam satu tim.(dikutip dari Kompas Minggu, 11 Desember 2005).

Friday, December 09, 2005


Atas Nama Cinta

Kak Lily sekarang ini lagi doyan ngajarin de' Kayla nyanyi, ngajak main (meski akhirnya jadi ajang tangis), mengendong (dengan alasan sudah bisa karena lebih besar), atau ngajarin menggambar alias corat coret buku.

Dan atas nama cinta, Ibu seneng banget Lily udah bisa ngayom adiknya. Tapi...kadang nih ajarannya Kak Lily tuh suka ngak bener seperti saat Lily ngajarin adiknya nyanyi :

"Topi saya bundar. Bundar topi saya.
Kalau tidak bundar, bukan topi punya saya".

Atau ini :
"Puk ame-ame, belalang kupu-kupu.
Siang malam nangis terus".

Atau kalau gak nih, seperti ini kalau de' Kayla lagi gak mau sama Lily :
Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Tuesday, December 06, 2005

Bikin Hidup Jadi Lebih Hidup

* salam kenal buat semua anggota blogfam.
perkenalkan, saya ibu dua anak putri yang cantik-cantik Lily dan Kayla.
Saat ini masih bekerja di salah satu media elektronik di Jakarta, lagi asyik ngoprekin blog. jangan lupa yah berkunjung ketempatku

================

alow mama lily en kayla, lam kenal en met gabung diblogfam.. smoga betah disini..
saya sudah berkunjung lhooo..lily pinter gaya ya

halo mbak lily!!! welkam to the family!!! nambah lagi anggota blogfam cilik!!!

met gabung ya... semoga betah.. dan mari kita sharing di sini..

Allo mbak Indah, selamat datang... btw putri nya umur berapa

waaaaah.... ada dede2 kecil lagi niiiih.. slamat datang kayla dan lily sekeluarga...........

=====================

Demikian beberapa sambutan yang saya terima saat pertama kali bergabung dengan Blog Family (Blogfam).

Saat itu yang terpikir adalah hanya sekedar remeh temeh dari beberapa pengurus komunitas tersebut dan anggota yang sering wira wiri dalam jagat perblog-an. Masuknya saya dalam komunitas itu pun, awalnya karena rasa penasaran melihat beberapa orang teman yang memiliki blog memasang banner (pengumuman) Blogfam. Banner yang menyatakan si empunya blog adalah anggota Blogfam.

Penasaran, saya pun mengklik banner yang ternyata masuk sebuah website yaitu http://www.blogfam.com/, sebuah komunitas bagi para blogger. Namun, untuk melihat isi dari website tersebut, kita diharuskan untuk mendaftar jadi anggota. Dengan motto, siapa tahu dengan menjadi anggota Blogfam, teman blogger saya semakin banyak, saya pun mendaftar menjadi anggota.

Meski telah mendaftar, tidak membuat saya langsung wara wiri di komunitas tersebut. Karena ajang kumpul para blogger itu, hanya sesekali saya datangi, bahkan dalam sebulan pernah tidak sama sekali dilirik...he...he...

Maklum, waktu itu saya melihat, wah yang wara wiri disana sudah pada kenal, apalagi dari kata-kata yang tertulis, satu sama lain dengan santainya memuji, mencela, menyanjung, mengkritik para blogger lainnya. Sepertinya mereka sudah pernah saling bertemu.

Ternyata eh ternyata, seperti kata orang tua, tak kenal maka tak sayang, bagaimana mau akrab kalau kita sendiri tak berusaha mengakrabkan diri. Maka saya pun mulai rutin berkecimpungan dalam forum Blogfam. Manfaatnya ? Setidaknya saya sudah bisa mengganti template blog saya. Gak sekali, udah tiga kali malah. Itu karena melirik ruang Utak Atik blog di Blogfam.

Mungkin karena saya perempuan, yang gak jauh dari urusan per-ibu-ibuan, ketika ada salah satu anggota Blogfam menawarkan diri untuk membuat arisan, naluri keibuan saya pun tergelitik untuk ikut...he...he.. Atau ikutan ngegosip di ruang Ngopi dan Ngurek plus coba resep di Dapur Keluarga.

Meski belum pernah kesampaian karena selalu ada halangan, setiap ada kopdar yang berlangsung di Jakarta, saya pun mencoba ikutan. Begitu juga saat pulang kampung ke Yogya, saya pun bertemu dengan sesama anggota Blogfam.

Apapun yang kita butuhkan, ada di Blogfam. Mengutip sebuah iklan, Bikin Hidup Jadi Lebih Hidup...he...he...
Namun sayangnya, saya lihat forum ini masih sedikit digunakan oleh anggotanya yang telah mencapai 1473 orang. Padahal dengan sering-sering ngelongok atau posting alamat namanya dikenal atau ngetop :).

Ok deh, Selamat Ulang Tahun Blogfam. Kita bukan sekedar Virtual Family. Semoga Blogfam mampu memberikan bukti nyata bagi dunia perblog-an atau sumbangsih bagi negara Indonesia dan saya juga tidak hanya menjadi tukang gorengan.