Wednesday, January 31, 2007

Di Hujan Itu


Di hujan itu aku melihatmu
menatap dingin air yang jatuh
kusapa engkau dengan senyumku
namun hanya desahan yang terucap
Di hujan itu aku melihatmu
berlari menentang air
butir-butir hujan yang menjatuhimu
menyamarkan derasnya air mata
akankan hujan meluruhkan dukamu ?

Monday, January 29, 2007

Miss Tutup Pintu


De' Kayla sekarang lagi doyan main pintu :)

Ngak tau kenapa, yang jelas kalau ada temannya atau siapa aja (kata mbak Iyah sih, yang Kayla ngak suka), pasti pintu depan langsung ditutup sama Kayla.


Mending tutupnya pelan, ini asli dibanting, brak....brak...

Dan akhirnya hari Minggu kemarin, tuh pintu dengan suksesnya rusak.


Gagang kunci pintu depan rusak. Murnya pada lepas.

Karena udah maghrib, dan tukang material udah tutup, si Ayah pun bergaya ala Mc Giver, membenahi pintu sekedarnya, yang penting bisa ditutup dulu.


Udah rusak aja, pagi pas orang tuanya mau berangkat kerja, de' Kayla masih tutup pintu dengan gaya membanting, karena lihat ada anak tetangga mau datang main kerumah.

Satu pintu sudah jadi korban, entah pintu mana lagi yang menunggu nasib (

Friday, January 26, 2007

Kapan ?



impian setiap wanita ?
semoga tercapai.

Thursday, January 25, 2007

ABG Tanggung


Lagi asyik baca buku, tiba-tiba Lily menghampiri ibunya dan berkata :




"Beliin aku miniset dong, Na."



"Miniset...?," tanya si Ibu sambil membayangkan pakaian dalam pengganti bra yang dipakainya sewaktu duduk di bangku SMP.

"Iya, yang kayak punya Teteh Evi," ucap Lily, sambil menyebutkan nama anak tetangga yang meski baru duduk di kelas lima SD, badannya bongsor.

"Oh itu. Kak Lily mana pantes pakai miniset, kan badannya kecil," jawab si ibu sambil berpikir, badan masih rata aja kok minta pakai miniset.

"Yang ngak pantes tuh Ina, kan badannya gede," tandas Lily sambil cemberut.
Tiba-tiba si ibu merasa lebih tua 20 tahun dari usia sebenarnya. Anak sekarang, ada-ada aja. Dulu rasanya malu kalau kecil-kecil sudah pakai bra atau miniset. Jangan-jangan nanti SMP dia bisa minta lingerie lagi. halah......

Tuesday, January 23, 2007

(Te)nendang(an) Posting ?

Beberapa kali blogwalking ketempatnya Yanti , menemukan kata Merdeka. Penasaran, gw pun merambah ke wilayah tersebut, yang ternyata bernama lengkap merdeka.or.id. Dan menurut penjelasan yang tertulis disana, Merdeka adalah aggregat blog. Blog yang dirancang agar pembaca mudah mencari postingan yang benar-benar menarik perhatiannya secara singkat.

Wah menarik nih pikir gw :) apalagi pas gw baca disitu ada celotehnya Yanti. Satu persatu gw telusuri dan tak lupa mampir ke beberapa blog member Merdeka. Pas gw main ke http://andryshuzain.com/ gw menemukan postingan yang menarik yaitu Panduan Menulis Post yang (semoga) Nendang :)

Menarik ! karena meski lulusan dari jurnalistik dan pernah jadi reporter (yang jelas bukan reporter infotainment), gw merasa bahwa tulisan gw belum termasuk kategori menarik dan seperti yang dibilang Andry, nendang (ternyata bukan sepak bola aja, postingan pun perlu tendangan).

Meski gw udah kekenyangan dengan teori-teori menulis (Dasar-dasar jurnalistik, 9 elemen jurnalistik, dan panduan menulis berita dan artikel), tetap aja membuat tulisan atau postingan yang nendang bin menarik itu, susahnya mak nyus (sorry om Bondan, pinjem dulu yah jargonnya). Setiap mau menulis berita, gw musti berkutat dulu dengan segala ketebelece, sebelum akhirnya menemukan leadnya. Begitu juga dengan postingan di blog. Udah ditulis serapi jali mungkin, pakai nyontek segala ke Mr. Google, tetep aja begitu dibaca ulang, lha kok ngak nendang yah ? Gimana mo jadi headline, soft news aja biasa-biasa saja :(

So, membaca postingan Andry, disampaikan bahwa supaya nendang antara lain ; postingan harus jujur, mulai dari sekeliling, tutup postingan dengan kata tanya (katanya kalau mau banyak yang komen..he...he..), tempatkan siapapun termasuk pacar, orang tua, prt, sebagai pembaca, bercerita (pakai gaya bahasa sendiri deh), selingi humor dan ngomong yang jelas (jangan mau kalah sama anak umur 1 tahun yang baru belajar ngomong).

Trus dari buku yang kebetulan gw sering baca, karangan Wahyu Wibowo, tentang 6 langkah jitu agar tulisan makin hidup dan enak dibaca, salah satu yang gw ambil sebagai contoh adalah :
  • tulisan itu harus indah (bukan gw tentunya!) yaitu mengandung kesatuan dan keutuhan, pikiran utamanya jelas, tunduk pada kaidah dan peka.

Nah, dari dua sumber tersebut, kesimpulan gw untuk membuat tulisan atau postingan yang nendang adalah : tulisan yang ingin kita sampaikan itu harus jelas, jujur dan mengandung kesatuan dan keutuhan (ngak melebar kemana-mana). So apakah postingan itu sudah nendang ?

Thursday, January 18, 2007

Wastafel Cuci Kaki ?


Kemarin, 17 Januari 2007, manajemen gedung tempat gw kerja memberi peringatan untuk tidak mencuci kaki di wastafel. Peringatan itu ditempel di cermin besar wastafel jadi pasti terlihat semua orang yang masuk ke toilet.


Gw ngak tau apakah disemua lantai dipasang peringatan itu, yang jelas peringatan itu memang sangat diperlukan buat toilet di lantai XI, dimana tempat kerja gw berada. Sebab, meski penghuni perempuan lantai XI hanya 12 orang perempuan, tapi tuh toilet sering banget dipakai oleh perempuan-perempuan dari lantai lain terutama dari lobby. Kalau kebersihannya dijaga, bagi gw sih ngak masalah. Cuma persoalannya, pagi dan sore hari menjelang pulang, kebersihan tuh toilet acak kadul. Tissue yang bertebaran dimana-mana, lantainya basah, dan air dipinggiran wastafel yang ngak dibersihin.

Belum lagi nih, beberapa diantara perempuan yang suka ke toilet Lantai XI, suka mencuci kaki, trus kakinya dimasukkin ke wastafel. Gw sampai bingung sendiri ngelihatnya, emangnya wastafel dipakai buat cuci kaki ? Setahu gw, wastafel itu buat cuci tangan, cuci muka dan sikat gigi.

Dibanding lantai-lantai lain, toilet di lantai XI memang lumayan bersih. Mungkin karena pekerja wanita di lantai XI lebih sedikit dan kebetulan direksi Indosiar berkantor di lantai itu, yang salah satu direksinya memang terkenal kebersihannya. Karena itu, banyak pekerja perempuan di Wisma Indocement, yang sering ke toilet lantai XI.

Gelinya nih, baru aja tuh peringatan ditempel, kemarin pas gw mau sholat, ada perempuan yang juga ngambil wudhu masukkin kakinya ke wastafel. Ngeliat gw, tuh perempuan senyum malu-malu gitu. Dalam hati gw ngomong, buta huruf kali yah tuh orang. Masa tulisan segede-gede gambreng gitu ngak kebaca :)

Gw jadi inget iklan rokok A Mild yang cewe bawa mobil mutar ngak sesuai aturan ketangkap polisi, trus ngomong : "Kirain ngak ada yang liat". Nah print ad tuh iklan di billboard tulisannya : Tertib Kalau Ada yang Lihat. Ini bukti, ada aturan aja masih dilanggar, apa lagi ngak ada aturan.

Sukaria @ Diknas

Photobucket - Video and Image HostingHari Sabtu, 13 Januari 2007, Blogfam mengadakan acara Jumpa Penulis dan Relaunching Buku terbitan Blogfam bersama Penerbit Gradien (Flash!Flash!Flash! dan Biarkan Aku Mencintaimu dalam Sunyi) di Perpustakaan Depdiknas, Jalan Jend. Sudirman, Jakarta Pusat. Kebetulan dalam acara itu, gw ikut terlibat sebagai seksi sok sibuk :D

Nyaris saja, gw ngak bisa datang ke acara tersebut, karena Kayla ikut-ikutan kakaknya sakit panas. Sebelumnya, Lily sudah lebih dulu sakit panas dan sudah lumayan pada hari Jumatnya, tapi hari Jumatnya itu Kayla malah ikutan panas. Takut ada apa-apa, dan sempet sms Pak Amril (yang dua anaknya sempet dirawat di RS karena panas tinggi), gw bawa anak-anak kedokter dan Alhamdulillah kata dokter ngak ada apa-apa, cuma perubahan cuaca aja.

Dengan dukungan Mas Iwan, yang bilang bahwa gw harus bertanggungjawab sama buku-buku Blogfam yang ada sama gw, akhirnya gw berangkat ke Depdiknas. Cuma gw mesti berangkat sendiri karena Mas Iwan harus jaga anak-anak.

Di jalan, gw telepon Itha yang ternyata juga sedang dalam perjalanan. Telepon Syl, ternyata ibu ketupat sudah datang lebih dulu beserta anak-anaknya dan temannya. Sampai di Diknas sekitar pukul 09.30, ternyata sudah ada Linda, Yaya, dan Pritha yang dari Bandung. Ngak lama datang Nana (terbangkeangkasa) dan Za. Lagi asyik beres-beres konsumsi sumbangan dari teman-teman Blogfam, di pintu masuk ke perpustakaan gw lihat seorang pria berwajah oriental dengan menenteng tas dan bungkusan. Gw menduga itu pasti Pak Ang Tek Khun.

Pak Ang Tek Khun adalah pembicara pertama yang datang dan paling pagi. Beliau ternyata langsung dari bandara menuju Diknas. Ternyata orangnya ramah dan ngak nyangka beliau membawa oleh-oleh makanan khas Yogyakarta, Bakpia. Makasih yah Pak.

Kue-kue sumbangan Blogfamers dan Pak Ang Tek Khun
Photobucket - Video and Image Hosting

Pak Ang Tek Khun langsung dikerubungi para blogfamers yang pengin tulisannya bisa diterbitin. Pak Ang Tek Khun sudah serasa raja minyak aja dikerubungi cewe-cewe yang antusias mendengarkan cerita-ceritanya seputar penulisan dan penerbitan. Belum juga acara dimulai, beliau sudah kasih tips-tips. Benar-benar waktu yang berharga.

Ngak terasa, satu persatu panitia, para tamu, pembicara (Raditya Dhika, Yeri Hermanto & Relitha Hermanto) dan peserta, mulai berdatangan dan mengisi ruangan yang telah disediakan oleh pihak perpustakaan.

Acara pun dimulai dengan kata sambutan dari Syl, lalu Itha sebagai Presiden Blogfam, disambung oleh Mas Tom, tentang blog. Acaranya asyik, apalagi Mamat sebagai MC, lumayan asyik memandu acara. Cuma Dahlia sebagai co-host, lebih banyak diamnya (apa karena sakit yah Day ?).

Sempat break sebentar, acara dilanjutkan dengan pemaparan mengenai proses penerbitan buku blogfam oleh Pak Amril dan Pak Ang Tek, yang mendapat antusias sangat baik dari peserta yang hadir. Kemudian pembacaan naskah FFF oleh Nunik yang lagi hamil besar. Disambung tentang penulisan skenario dari Relitha dan Yeri Hermanto. Kedua penulis skenario itu juga menyatakan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi warga blogfam yg ingin menyumbangkan ide cerita untuk diangkat menjadi skenario sinetron.

Photobucket - Video and Image Hosting
Sebelum acara tiup lilin, sessi terakhir adalah tentang blog yang dijadikan buku dengan narasumber Raditya "Kambing Jantan"Dhika, Tinneke Carmen, Dewi dan Windy Ariestanty, editor Penerbit Gagas Media.

Ketemu Seleb Apsas

Duh seneng banget bisa hadir diacara itu, tambah seneng karena gw ngak menduga bisa ketemu sama orang-orang terkenal di dunia penulisan dan blog. Gw bisa ketemuan sama Seleb Apsas (Apresiasi Sastra) seperti Pak Kurnia Effendy (Kef), Mbak Endah "Perca" Sulwesi dan Mbak Itha Siregar. Yang gw seneng, gw bisa cepet akrab karena sambutan hangat dari mereka. Ketiga seleb Apsas itu benar-benar orang yang tidak sombong dan ramah, meski gw adalah anak bawang di Apsas. Gw semakin tersanjung ketika Pak Kef bilang mau ngundang ke acara peluncuran bukunya di tanggal 14 Februari, yang bertema 80-an. Makasih yah Pak.
Photobucket - Video and Image Hosting

Ketemu Dewi Angina

Selain ketemu para seleb Apsas itu, gw juga ketemuan sama Dewi Angina, yang memang menjadi pembicara dalam acara itu. Dewi itu ternyata lebih cantik aslinya dari foto-foto yang gw lihat di blognya. Angina apa lagi. Cantik, montok, dan putih bersih. Bisa dibilang Dewi dan Angina itu, salah dua orang Chines yang cantiknya bukan seperti cantik orang Chines. Tau kan gaya cantiknya orang Chines di Glodok...he...he... (sorry bukan SARA).

Gw seneng sekaligus terharu karena Dewi sudah mau meluangkan waktunya untuk datang padahal rumahnya di Tangerang dan Angina ijin ngak sekolah. Btw, kamu hari Sabtu kan kerja yah Wi ? Duh maaf banget yah kalau kamu sampai ngak masuk.

Sabtu itu memang benar-benar tak terlupakan. Meski masih banyak kekurangan disana-sini, gw bangga karena acara itu berlangsung sukses. Sebagai anggota Blogfam, gw semakin bangga bisa bergabung dengan komunitas itu. So, kapan lagi Blogfam ngadain acara. Dua bulan kedepan yah ? he...he... Maknyak pasti geleng-geleng kepala :)

Tuesday, January 16, 2007

Hanya Tuhan yang Tahu

Masih masuk pagi :(
Karena tadi pagi Mas Iwan agak sakit-sakit perut, beliau akhirnya mengantar diriku sampai Harapan Indah, selebihnya gw nyambung naik angkot sampai Pulogadung.

Yang namanya angkot, pasti tahulah semuanya, bagaimana tidak tau aturannya sang supir angkot. Makanya itu diperlukan doa sepanjang perjalanan agar selamat sampai tujuan.

Yang namanya angkot itu dia mau berhenti, dia mau berbelok ke kiri atau ke kanan, dia nurunin penumpang atau ngak, itu hanya Tuhan dan supir angkot yang tau :( Bukan hanya ngeselin penumpangnya, juga ngeselin pemakai jalan lainnya.

Seperti yang tadi terjadi sama angkot yang gw naikin. Tuh supir, benar-benar bikin penumpangnya harus berdoa sepanjang jalan. Udah jalannya kenceng (walau belum kategori ngebut), dia seenak-enaknya ngerem, yang bikin perut serasa dikocok-kocok kayak bartender lagi kocok minuman. Untung gw ngak muntah, karena perut gw asli dah ngak tahan banget.

Ngak tahan dengan kelakuan sang supir, seorang ibu yang duduknya pas disamping gw, langsung marah-marah. "Bang, jangan main-main dong. Emangnya abang bisa ngantiin nyawa orang," cerca sang ibu.

Karena udah ada yang berani, biasalah kayak bebek yang ikut induknya, penumpang lainnya pun menggerutu. Kalau gw sih cukup sumpah serapah didalam hati aja.

Ngak terima diomelin, si abang ngeles bilang kalau dia ngerem mendadak karena kendaraan didepannya ngak kasih sign. Alasan klise. Jadi ? kembali ke lap....top :)

Monday, January 15, 2007

Sakit Dua-duanya

Mau tau rasanya punya dua orang anak yang pada saat bersamaan sakit ?

Sedih, takut, khawatir, mau nangis tapi malu dan yang jelas adalah mengutuki diri sendiri, karena lebih mementingkan keinginan sendiri alias egois.

Awalnya Lily yang sakit panas pada hari Rabu (10/1/2007). Sampai hari Jumat, panasnya masih turun naik. Disaat bersamaan, Jumat itu, Kayla juga mulai terserang panas. Baru kali itu kedua-duanya sakit berbarengan. Tiba-tiba aku teringat sama Pak Amril, yang kedua anaknya Rizky dan Alya, yang sakit dan masuk rumah sakit bareng.

Ngak mau resiko, cepet-cepet keduanya dibawa ke dokter. Kata dokter sih, karena cuaca lagi ngak begitu bagus, sekarang anak-anak gampang sakit. Tapi kalau Lily sampai hari Minggu badannya masih tetap panas, mau ngak mau harus dirawat di rumkit.

Alhamdulillah, sekarang ini Lily sudah ngak begitu panas. Kayla juga. Tapi tetep aja khawatir karena Lily masih belum stabil. Kadang panas, kadang ngak. Jadi Senin sore masih mau balik lagi kedokter.

Friday, January 12, 2007

Ngak Ada Ide dan HUT Indosiar

Sebelas hari telah berlalu, gw masih belum ada perkembangan bagus. Niat buat disiplin dalam menulis masih mandek aja. Gw masih lebih memilih tidur ketimbang mengkreatifkan otak :)
Ide sih banyak diotak, tapi nuangin ke tulisan itu, gw terlalu males. Terlalu banyak alasan !

Btw, hari ini Indosiar , ulang tahun yang ke-12. Bukan usia yang muda lagi. Satu hari sebelumnya, para karyawan mendapat pengarahan dari Dirut Pak Handoko. Selama tujuh tahun bekerja di Indos, baru kali ini gw dapat pengarahan. Dan ini kali keempat Indos, ngak ngadain Family Gathering dalam merayakan ulang tahunnya dan sepertinya ngak bakalan ada bonus ataupun pun kenaikan gaji. Udah 3 tahun bo' ngak naik-naik..he...he... Tapi masih bersyukurlah masih teratur digaji.

Indosiar saat ini memang sedang dalam keadaan terpuruk. Bayangin aja setalh lima kali berturut-turut (dari tahun 2000) menjadi TV nomor satu, sekarang boro-boro masuk rangking, malah merasionalisasi ratusan orang pegawai.

Kata Pak Handoko dalam pengarahannya, Indosiar ngak akan merger dengan stasiun televisi apapun, seperti yang ramai diberitain di koran-koran. Yang lagi dicari Indos itu adalah sharing partner, dalam segi pembiayaan. Utang Indos banyak bo'.

Karyawan diminta untuk meningkatkan kualitas agar bisa kembali meraih kesuksesan. Dan mengenai kenaikan gaji, menurut Pak Handoko, jangan tanyakan apa yang telah perusahaan berikan padamu, tapi apa yang telah kamu berikan pada perusahaan. Klise !

But anyway busway, Jayalah terus Indosiar, dan semoga sukses kembali diraih.

ps : cuma kalau lihat program Indos sekarang yang ngak oke, mungkin susah juga meraih kembali popularitas itu :(

Friday, January 05, 2007

Di Transjakarta

Sudah dua hari ini, gw melihat dua ibu yang membawa dua anaknya naik Transjakarta jurusan Pulogadung - Harmoni. Pertama, seorang ibu yang membawa anak sekitar 4 atau 3 tahun dan 1 tahun, yang masih menyusui. Kedua, seorang ibu yang membawa anaknya yang berumur sekitar 2 tahun dan satu tahun.

Kalau ibu yang pertama, gw perhatiin sepertinya sudah mandi. Ibu yang kedua, yang jelas belum membasuh mukanya terutama muka anak-anaknya, karena anaknya yang paling besar masih ada sisa-sisa air liur di pipinya :D

Sebenarnya ngak terlalu menarik, kalau saja ibu-ibu itu layaknya orang yang bekerja atau akan mengantar anaknya ke sekolah. Tapi berhubungan ibu-ibu itu, pakaiannya biasa-biasa saja (satu pakai daster, satunya lagi pakai celana pendek dengan atasannya kaos), gw jadi perhatiin mereka.

Gw jadi berpikir, mau ngapain yah mereka pagi-pagi itu ? Kan kasihan anak-anak diajak pergi (naik bis lagi) pagi sekali (belum ada pukul 6). Anak gw aja waktu ditinggalin berangkat kerja masih tidur dengan lelapnya.

Bukan buruk sangka, tapi apa mereka ini yang akan menjalankan "tugas" sebagai pengemis di lampu-lampu merah ? Mudah-mudahan saja, anak-anak itu ikut ibunya untuk bekerja yang benar (di pabrik, misalnya) atau menjaga warung, menggantikan bapaknya.

Thursday, January 04, 2007

Pikiran Ngak Penting :)

Diawal Januari ini, gw masuk pagi (pukul 6 - 14). Saking paginya gw berangkat dari rumah habis sholat subuh, barengan ama tukang sayur yang mau ke pasar dan sopir angkot yang baru mau narik angkot...he...he...

Gw pikir, cuma gw doank, yang pagi-pagi buta (orang di masjid aja masih baca Qur'an), berangkat kerja, ternyata banyak perempuan yang juga mesti berangkat pagi-pagi, meninggalkan buah hatinya masih terlelap tidur.

Salut buat perempuan-perempuan yang menurut gw perkasa itu. Gimana ngak, sudah berangkat pagi, mereka musti ngejar-ngejar angkot atau bus. Sementara gw lebih beruntung karena dianter sampai terminal Pulogadung oleh Mas Iwan, yang meski masih ngantuk rela memelekkan mata demi istri tercinta (halah) supaya ngak naik angkot.

Perempuan-perempuan itu, seperti halnya gw juga sebenarnya ngak rela berangkat kerja tanpa lambaian tangan dan kerjab ceria mata buah hati tercinta. Tapi apa mau dikata, sulit rasanya mencari jam-jam tidak macet dan sibuk di wilayah Jakarta, Bekasi, Depok dan sekitarnya. Semakin siang kita berangkat, dijamin semakin pasti kita akan terjebak kemacetan dan berarti alamat datang ke kantor telat, plus kalau keseringan siap-siap terima SP :)

Rasanya hal itu merupakan dilema yang ngak ada habis-habis. Jakarta dan Bekasi tetap macet, meski jalur busway sudah ditambah. Dan perempuan-perempuan itu termasuk gw, akan tetap berangkat di pagi buta, sampai waktu memutuskan perempuan itu tidak bekerja lagi.