Tuesday, February 28, 2006
Tulisan ini dipersembahkan Kak Lily buat Bundanya (Ibu) :(
Kak Lily marah sama Ibu karena dilarang nonton tivi sampai malem, trus karena kesel akhirnya ngegodain de' Kayla yang lagi bobo.
Saat itu Ibu yang lagi asyik nulis, gak mikir kalau Kak Lily yang juga nulis disamping Ibu menuliskan kata-kata seperti diatas. Ketahuannya kemarin pagi harinya, waktu Ibu beres-beres kamar.
Duh anakku, maafkan Ibu yah nak. Ibu jadi speechless :(
Friday, February 24, 2006
Sibuk dan Flu Burung :(
Halo dunia, apa kabar ? Tukang kebunnya lagi sibuk sama tugas negara (sehubungan sama audisi2 itu lho) dan sebagai prajurit harus melaksanakan perintah panglima. Dari pada ter-update ada artikel bagus nih dari dr Widodo Judarwanto, sehubungan dengan flu burung yang lagi marak. Silahkan dibaca-dibaca :)
Flu burung atau flu unggas atau avian influenza, pada umumnya tidak menyerang manusia. Beberapa tipe terbukti dapat menyerang manusia atau suatu tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia. Penyakit mematikan ini telah menjadi pandemi di dunia. Mulai timbul kepanikan di beberapa negara ketika wabah tersebut menyebabkan kematian yang sangat cepat dengan tingkat kematian (Case Fatality Rate) lebih dari 80% .
Penyakit flu burung tercatat pertama kali diidentifikasi di Italia lebih dari 100 tahun lalu. Mulanya, penyakit ini adalah penyakit hewan yang menyerang bangsa unggas. Flu burung atau sampar unggas (fowl plaque) adalah penyakit virus yang menyerang berbagai jenis unggas, meliputi ayam, kalkun, merpati, unggas air, burung-burung piaraan, hingga ke burung-burung liar. Virus ini juga didapatkan pada babi, kuda, dan binatang laut menyusui seperti ikan paus dan anjing laut.
Penyebab dan Cara Penularan pada Manusia
Penyebab burung pada bangsa unggas itu adalah virus influenza tipe A. Virus menakutkan ini adalah termasuk family Orthomyxoviridae dari genus Influenza. Ukuran diameter Virions adalah 80 hingga 120 nm yang berbentuk filament. Susunan virus terdiri dari 8 segmen berbeda dari “negative-stranded RNA”. Subtipe H5 dan H7 virus flu burung adalah yang menyebabkan wabah dengan tingkat kematian tinggi (patogenik).
Dari hasil studi yang ada menunjukkan, unggas yang sakit oleh Influenza A atau virus H5N1 dapat mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 derajad celcius dan lebih dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama. Virus ini mati pada pemanasan 56 derajat Celcius dalam 3 jam atau 60 derajad celcius selama 30 menit. Bahan disinfektan fomalin dan iodine dapat membunuh virus menakutrkan ini.
Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Burung yang terinfeksi virus akan mengeluarkan virus ini melalui saliva (air liur), cairan hidung, dan kotoran. Avian Virus influenza avian dapat ditularkan terhadap manusia dengan 2 jalan. Pertama kontaminasi langsung dari lingkungan burung terinfeksi yang mengandung virus kepada manusia. Cara lain adalah lewat perantara binatang babi. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan.
Flu burung dapat menyebar dengan cepat diantara populasi unggas dengan kematian yang tinggi. Penyakit ini dapat juga menyerang manusia, lewat udara yang tercemar virus itu. Belum ada bukti terjadinya penularan dari manusia ke manusia. Juga belum terbukti adanya penularan pada manusia lewat daging yang dikonsumsi. Orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas. Sebagian besar kasus manusia telah ditelusuri pada kontak langsung dengan ayam yang sakit.
Manifestasi Klinis
Tampilan klinis manusia yang terinfeksi flu burung menunjukkan gejala seperti terkena flu biasa. Diawali dengan demam, nyeri otot, sakit tenggorokan, batuk dan sesak napas. Adanya kontak dalam 7 hari terakhir dengan unggas di peternakan terutama jika unggas tersebut menderita sakit atau mati. Dalam perkembangannya kondisi tubuh sangat cepat menurun drastis. Bila tidak segera ditolong, korban bisa meninggal karena berbagai komplikasi. Komplikasi yang mengancam jiwa adalah mengakibatkan gagal napas dan gangguan fungsi tubuh lainnya.
Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium. Dikatakan diduga mengalami infeksi virus influenza A(H5N1) atau Probable Case, bila didapatkan antibodi spesifik spesimen serum. Diagnosis Pasti bila hasil biakan virus positif Influenza A (H5N1) atau hasil pemeriksaan PCR positif untuk influenza H5. Peningkatan titer antibodi spesifik H5 sebesar > 4 kali dan hasil dengan IFA positif untuk antigen H5 juga merupakan petanda diagnosis pasti. Menurut kesepakatan internasional, serangan virus flu burung baru dipastikan setelah ada hasil pemeriksaan dari laboratorium rujukan WHO.
Pengobatan dan Pencegahan
Seperti penyakit virus lainnya, sebenarnya penyakit ini belum ada obat yang efektif. Penderita hanya akan diberi untuk meredakan gejala yang menyertai penyakit flu itu, seperti demam, batuk atau pusing. Obat-obatan itu hanya meredam gejalanya, tapi tidak mengobati. Tetapi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah merekomendasikan 4 jenis obat antiviral untuk pengobatan dan pencegahan influenza A.
Jenis obat tersebut diantaranya adalah M2 inhibitors (amantadine and rimantadine) dan neuraminidase inhibitors (oseltamivir and zanimivir). Kadangkala beberapa galur virus influenza menjadi resisten terhadap satu atau lebih jenis obat tersebut. Misalnya, virus influenza A (H5N1) yang berhasil diidentifikasi dari penderita di Asia tahun 2004 – 2005 ternyata resisten terhadap obat amantadine dan rimantadine.
Orang yang berisiko mendapat flu burung atau yang terpajan harus mendapat pencegahan dengan oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 1 minggu. Jika vaksin untuk flu burung ini telah tersedia, dapat diberikan pada semua orang yang diduga kontak dengan unggas atau peternakan unggas yang terinfeksi dengan avian influenza (H5N1).
Orang yang diindikasikan kontak khususnya orang yang bertugas memisahkan unggas yang sakit atau yang terlibat dalam pemusnahan unggas dan orang yang hidup dan bekerja di peternakan unggas dimana telah dilaporkan terdapat/dugaan H5N. Tenaga kesehatan yang menangani kasus influenza H5N1 pada manusia dan tenaga kesehatan yang bekerja pada sarana pelayanan darurat di daerah terjadinya influenza H5N1 pada burung juga dianggap orang yang beresiko.
Pencegahan umum penyakit ini adalah mengurangi kontaminasi dengan binatang, bahan dan alat yang dicurigai tercemar virus. Tahapan Kewaspadaan Universal Standar perlu dilakukan untuk tindakan tersebut. Diantaranya adalah cuci tangan dilakukan di bawah air mengalir dengan menggunakan sabun dan sikat selama kurang lebih 5 menit, yaitu dengan menyikat seluruh permukaan telapak tangan maupun punggung tangan.
Menghadapi masalah timbulnya flu burung di Indonesia, sebaiknya masyarakat tidak terlalu panik. Masyarakat dalam beberapa tahun terakhir ini telah menghadapi banyak cobaan masalah kesehatan yang tidak kalah ganasnya, seperti DBD, SARS dan Poliomielitis. Berbekal pengalaman itu, dengan kewaspadaan, tawakal dan berusaha keras menggunakan pola hidup sehat, ternyata keadaan yang mengkawatirkan itu akhirnya dapat dilalui.(Dr Widodo Judarwanto SpA, Rumah Sakit Bunda Jakarta)
Halo dunia, apa kabar ? Tukang kebunnya lagi sibuk sama tugas negara (sehubungan sama audisi2 itu lho) dan sebagai prajurit harus melaksanakan perintah panglima. Dari pada ter-update ada artikel bagus nih dari dr Widodo Judarwanto, sehubungan dengan flu burung yang lagi marak. Silahkan dibaca-dibaca :)
Implikasi Flu Burung Pada Manusia
Departemen Kesehatan Indonesia telah mengidentifikasi adanya infeksi flu burung pada seorang penderita di kota Tangerang dan dikuatkan oleh pemeriksaan laboratorium resmi WHO di Hongkong. Ini pertama kalinya, infeksi flu burung menimpa pada manusia di Indonesia. Setahun sebelumnya, tepatnya tanggal 25 Januari 2004 Departemen Pertanian telah mengumumkan secara resmi, terjadi pertama kali kasus avian influenza menyerang unggas di Indonesia.
Flu burung atau flu unggas atau avian influenza, pada umumnya tidak menyerang manusia. Beberapa tipe terbukti dapat menyerang manusia atau suatu tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia. Penyakit mematikan ini telah menjadi pandemi di dunia. Mulai timbul kepanikan di beberapa negara ketika wabah tersebut menyebabkan kematian yang sangat cepat dengan tingkat kematian (Case Fatality Rate) lebih dari 80% .
Penyakit flu burung tercatat pertama kali diidentifikasi di Italia lebih dari 100 tahun lalu. Mulanya, penyakit ini adalah penyakit hewan yang menyerang bangsa unggas. Flu burung atau sampar unggas (fowl plaque) adalah penyakit virus yang menyerang berbagai jenis unggas, meliputi ayam, kalkun, merpati, unggas air, burung-burung piaraan, hingga ke burung-burung liar. Virus ini juga didapatkan pada babi, kuda, dan binatang laut menyusui seperti ikan paus dan anjing laut.
Terakhir terungkap virus H5N1 ini telah diidentifikasi pada harimau, kucing dan macan tutul. Sebelumnya binatang ini tidak dianggap sebagai bianatang yang dapat dicemari virus flu burung. Babi juga dapat tertular dan sebagai perantara penularan ke manusia. Belakangan terungkap virus bukan hanya menempel di kulit, tetapi dibiakkan dan bermutasi di peredaran darah binatang babi.
Penyebab dan Cara Penularan pada Manusia
Penyebab burung pada bangsa unggas itu adalah virus influenza tipe A. Virus menakutkan ini adalah termasuk family Orthomyxoviridae dari genus Influenza. Ukuran diameter Virions adalah 80 hingga 120 nm yang berbentuk filament. Susunan virus terdiri dari 8 segmen berbeda dari “negative-stranded RNA”. Subtipe H5 dan H7 virus flu burung adalah yang menyebabkan wabah dengan tingkat kematian tinggi (patogenik).
Hanya ada satu galur dari virus flu burung yang tingkat kemampuan mematikannya tinggi atau high-pathogenic avian influenza (HPAI) H5N1 yang dapat menginfeksi manusia (zoonosis). Menurut beberapa ahli flu burung lebih berbahaya dari SARS. Karena kemampuan virus yang mampu membangkitkan hampir keseluruhan respon bunuh diri dalam sistem imunitas tubuh manusia.
Dari hasil studi yang ada menunjukkan, unggas yang sakit oleh Influenza A atau virus H5N1 dapat mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 derajad celcius dan lebih dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama. Virus ini mati pada pemanasan 56 derajat Celcius dalam 3 jam atau 60 derajad celcius selama 30 menit. Bahan disinfektan fomalin dan iodine dapat membunuh virus menakutrkan ini.
Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Burung yang terinfeksi virus akan mengeluarkan virus ini melalui saliva (air liur), cairan hidung, dan kotoran. Avian Virus influenza avian dapat ditularkan terhadap manusia dengan 2 jalan. Pertama kontaminasi langsung dari lingkungan burung terinfeksi yang mengandung virus kepada manusia. Cara lain adalah lewat perantara binatang babi. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan.
Flu burung dapat menyebar dengan cepat diantara populasi unggas dengan kematian yang tinggi. Penyakit ini dapat juga menyerang manusia, lewat udara yang tercemar virus itu. Belum ada bukti terjadinya penularan dari manusia ke manusia. Juga belum terbukti adanya penularan pada manusia lewat daging yang dikonsumsi. Orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas. Sebagian besar kasus manusia telah ditelusuri pada kontak langsung dengan ayam yang sakit.
Manifestasi Klinis
Tampilan klinis manusia yang terinfeksi flu burung menunjukkan gejala seperti terkena flu biasa. Diawali dengan demam, nyeri otot, sakit tenggorokan, batuk dan sesak napas. Adanya kontak dalam 7 hari terakhir dengan unggas di peternakan terutama jika unggas tersebut menderita sakit atau mati. Dalam perkembangannya kondisi tubuh sangat cepat menurun drastis. Bila tidak segera ditolong, korban bisa meninggal karena berbagai komplikasi. Komplikasi yang mengancam jiwa adalah mengakibatkan gagal napas dan gangguan fungsi tubuh lainnya.
Flu burung banyak menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun. Hampir separuh kasus flu burung pada manusia menimpa anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh anak-anak belum begitu kuat. Masa inkubasi penyakit, dimana saat mulai terpapar virus hingga mulai timbul gejala sekitar 3 hari. Sebagian besar penderita mengalami produksi dahak yang meningkat, di antaranya dahak bercampur darah. Diare dialami oleh sebagian besar penderita. Semua penderita mengalami kelainan pada pemeriksaan hasil foto roentgen saat pertama kali masuk Rumah Sakit. Semua penderita menunjukkan limpopenia dan sebagian besar penderita mengalami trombositopeni.
Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium. Dikatakan diduga mengalami infeksi virus influenza A(H5N1) atau Probable Case, bila didapatkan antibodi spesifik spesimen serum. Diagnosis Pasti bila hasil biakan virus positif Influenza A (H5N1) atau hasil pemeriksaan PCR positif untuk influenza H5. Peningkatan titer antibodi spesifik H5 sebesar > 4 kali dan hasil dengan IFA positif untuk antigen H5 juga merupakan petanda diagnosis pasti. Menurut kesepakatan internasional, serangan virus flu burung baru dipastikan setelah ada hasil pemeriksaan dari laboratorium rujukan WHO.
Pengobatan dan Pencegahan
Seperti penyakit virus lainnya, sebenarnya penyakit ini belum ada obat yang efektif. Penderita hanya akan diberi untuk meredakan gejala yang menyertai penyakit flu itu, seperti demam, batuk atau pusing. Obat-obatan itu hanya meredam gejalanya, tapi tidak mengobati. Tetapi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah merekomendasikan 4 jenis obat antiviral untuk pengobatan dan pencegahan influenza A.
Jenis obat tersebut diantaranya adalah M2 inhibitors (amantadine and rimantadine) dan neuraminidase inhibitors (oseltamivir and zanimivir). Kadangkala beberapa galur virus influenza menjadi resisten terhadap satu atau lebih jenis obat tersebut. Misalnya, virus influenza A (H5N1) yang berhasil diidentifikasi dari penderita di Asia tahun 2004 – 2005 ternyata resisten terhadap obat amantadine dan rimantadine.
Orang yang berisiko mendapat flu burung atau yang terpajan harus mendapat pencegahan dengan oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 1 minggu. Jika vaksin untuk flu burung ini telah tersedia, dapat diberikan pada semua orang yang diduga kontak dengan unggas atau peternakan unggas yang terinfeksi dengan avian influenza (H5N1).
Orang yang diindikasikan kontak khususnya orang yang bertugas memisahkan unggas yang sakit atau yang terlibat dalam pemusnahan unggas dan orang yang hidup dan bekerja di peternakan unggas dimana telah dilaporkan terdapat/dugaan H5N. Tenaga kesehatan yang menangani kasus influenza H5N1 pada manusia dan tenaga kesehatan yang bekerja pada sarana pelayanan darurat di daerah terjadinya influenza H5N1 pada burung juga dianggap orang yang beresiko.
Sejauh ini belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah penyakit flu burung galur H5N1 pada manusia. Beberapa ahli di berbagai negara maju telah melakukan penelitian untuk menemukan vaksin untuk tersebut. WHO bersama Global Influenza Surveillance Network saat ini mengembangkan prototip virus H5N1 untuk mengungkap lebih jauh penemuan vaksin tersebut. Hingga sekarang belum ada vaksin yang tepat untuk influenza, termasuk avian influenza.
Karena waktu perubahan mutasi virus sangat singkat yakni dalam kurun waktu tiga tahun. Perubahan cepat model virus inilah yang menyebabkan para peneliti kesulitan untuk menemukan antiviral yang efektif jangka panjang. Vaksin prototip virus yang telah ditemukan dan dikembangkan tahun 2003 ternyata tidak dapat digunakan lagi. Pada evaluasi awal tahun 2004 ternyata virus telah bermutasi secara bermakna.
Pencegahan umum penyakit ini adalah mengurangi kontaminasi dengan binatang, bahan dan alat yang dicurigai tercemar virus. Tahapan Kewaspadaan Universal Standar perlu dilakukan untuk tindakan tersebut. Diantaranya adalah cuci tangan dilakukan di bawah air mengalir dengan menggunakan sabun dan sikat selama kurang lebih 5 menit, yaitu dengan menyikat seluruh permukaan telapak tangan maupun punggung tangan.
Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa penderita atau kontak dengan unggas yang dicurigai terinfeksi. Pakaian yang digunakan adalah pakaian bedah atau pakaian sekali pakai. Memakai masker N95 atau minimal masker bedah.Menggunakan pelindung wajah/kaca mata goggle, apron/gaun pelindung, sarung tangan, pelindung kaki atau sepatu boot.
Menghadapi masalah timbulnya flu burung di Indonesia, sebaiknya masyarakat tidak terlalu panik. Masyarakat dalam beberapa tahun terakhir ini telah menghadapi banyak cobaan masalah kesehatan yang tidak kalah ganasnya, seperti DBD, SARS dan Poliomielitis. Berbekal pengalaman itu, dengan kewaspadaan, tawakal dan berusaha keras menggunakan pola hidup sehat, ternyata keadaan yang mengkawatirkan itu akhirnya dapat dilalui.(Dr Widodo Judarwanto SpA, Rumah Sakit Bunda Jakarta)
Tuesday, February 21, 2006
Lil Supergirl
Assamu'alaikum, hello dunia, gimana nih kabarnya :)
Lagi bingung mau cerita apa, akhirnya kepikiran buat cerita tentang kesukaan Kak Lily.
Seluruh anggota keluarga, mulai dari Ayah Ibu, mbak-mbak dirumah, Ompung Doli, Ompung Guru, Embah di Yogya, keluarga di Yogyakarta, Klaten, dan Jakarta, tau sekali kalau Kak Lily suka sama yang namanya Superman...he...he...
Kesukaannya ini bukan tanpa alasan, yaitu sejak kecil udah dicekok-in sama Ayah nonton VCD Superman punya Ayah, yang juga doyan sama tokoh Superman. Jadi kata orang like father like daughter. Dari umur satu tahun Kak Lily sudah nonton VCD Superman dan sekarang bisa dibilang tiap VCD Superman, Kak Lily hapal jalan ceritanya. Oh yah, selain VCD Superman, ayah juga punya VCD Supergirl dan Smallville, yang juga dibabat abis sama Kak Lily.
Saking senengnya sama Superman, Kak Lily punya baju Superman versi perempuan tentunya...he...he... punya mug Superman, boneka-boneka Superman, yang dibeli dengan cara pemaksaan (yang tentunya dengan dukungan Ayah). Nah, bajunya ini sampai sekarang masih tetep dipakai sama Kak Lily (padahal belinya dari tahun 2001). Dari kepanjangan sampai udah lumayan pendek diatas dengkul. Sekarang sih lumayan, kalau inget aja dipakai, kalau dulu sampai ada istilah ringke (kering pake --- abis dicuci, kering trus dipake...he...he...)
Trus, pernah cita-cita jadi Supergirl segala lho. Ayah sih seneng-seneng aja, katanya lumayan ada yang nerusin hobbynya. Ibu aja yang ketar ketir, takut anak cantiknya jadi kayak cowo...he....he...
Yang ngeselin juga nih, kalau lihat apa-apa yang berbau Superman, pasti Kak Lily langsung melotot matanya dan nangis minta beli. Yang ada Ibu tinggal ngerundel sebel. Oh yah selain itu Kak Lily juga seneng sama boneka barbie, cuma gak seheboh Superman. Ayuh donk teman-teman ada yang punya hobby kayak Kak Lily gak, kasih sarannya donk sama Ibu biar gak kesel ngadepin hobbynya Kak Lily.
Sunday, February 19, 2006
Met Ultah Ayah !
Senyum, tawa dan candamu sejuk'kan hati
Sinar matamu pancarkan kedamaian
Pelukan eratmu berikan rasa tentram
Meski lelah kerap menghampirimu,
kau tak pernah lelah bekerja
demi kesejahteraan dan masa depan kami
Di hari ini, usiamu bertambah
hanya doa untuk keselamatan, kesehatan, dan kemudahan
yang dapat kami panjatkan
Agar kau selalu bersama kami
selamanya hingga waktunya tiba.
p.s. selamat ulang tahun ayah, selamat ulang bulan dik Kayla.
Senyum, tawa dan candamu sejuk'kan hati
Sinar matamu pancarkan kedamaian
Pelukan eratmu berikan rasa tentram
Meski lelah kerap menghampirimu,
kau tak pernah lelah bekerja
demi kesejahteraan dan masa depan kami
Di hari ini, usiamu bertambah
hanya doa untuk keselamatan, kesehatan, dan kemudahan
yang dapat kami panjatkan
Agar kau selalu bersama kami
selamanya hingga waktunya tiba.
p.s. selamat ulang tahun ayah, selamat ulang bulan dik Kayla.
Thursday, February 16, 2006
Hurray...Aku Bisa Jalan
Assamu'alaikum. Mau cerita sedikit tentang dik Kayla. Setelah beberapa bulan berlatih, jatuh bangun dan membuat 2 benjolan biru di jidat, akhirnya di usia dik Kayla yang 13 bulan, sudah lancar berjalan :)
Sudah wara wiri ke kamar, ke dapur, halaman dan ruang depan. Yang bikin ngeri, karena merasa sudah kokoh berdirinya, dik Kayla suka jejingkrakan dan jalan-jalan diatas tempat tidur dan kursi tamu.
Dek Kayla baru lancar berjalan diusianya yang ke-13 bulan. Sebenarnya sejak umur 11 bulan, dek Kayla sudah belajar berjalan. Tetapi yah itu, kata Ibu sih, dek Kayla masih takut-takut dan juga males...he...he... Baru berjalan satu langkah, eh sudah merangkak. Atau kalau ngak rembetan deh, di kursi, meja atau rembetan di dinding.
Tapi biar belum lancar berjalan, dek Kayla paling doyan keluar rumah. Kalau liat pintu terbuka sedikit, pasti udah ngajak Ibu, Ayah atau Mbak Iyah, keluar rumah. Nah kalau sudah begitu, biar pegangan satu jari aja, dek Kayla lancar jalannya...he...he..
Sebenarnya buat Ayah dan Ibu, dek Kayla belum lancar berjalan gak apa-apa, toh setiap memiliki keistimewaan masing-masing. Memang sih kalau Kak Lily, umur 11 bulan sudah lancar berjalan dan berbicara. Tapi yang bikin geregetan tuh, malah tetangga dirumah. Maklum deh tinggal di kompleks yang gak elite :(
Tetangga-tetangga tuh suka ngebanding-banding dek Kayla dengan Kak Lily. Gak hanya itu, malah pernah nyaranin hal-hal yang aneh supaya dek Kayla lancar jalannya. Ada yang kasih saran supaya kaki dek Kayla dipukulin belut (kata Ayah mending belutnya digoreng trus dimakan..he...he..), ada yang nyaranin supaya tiap hari Jumat, dengkul dek Kayla dipukul pakai sendok sayur....(amit...amit...tok..tok deh), malah ada yang bilang Ibunya sih
suka nyium-nyium telapak kaki anaknya, jadi anaknya gak cepat jalan...Masya Allah.
Ibu sih sempet sebel juga, tapi yah mau diapain lagi orang kan bebas mengeluarkan pendapatnya. Toh akhirnya dek Kayla bisa lancar berjalan juga. Malah sekarang Ibu suka khawatir, karena sejak lancar berjalan dek Kayla udah ngintip-ngintip kapan pintu terbuka dengan lebar, supaya dia bisa keluar... mau kerumah tetangga sendiri kayaknya...ha....ha...
Nah terakhir nih, namanya manusia yang selalu merasa ingin lebih, sekarang Ayah, Ibu dan Kak Lily, sedang harap-harap cemas nunggu dek Kayla lancar bicara :)
Lancar bicara diluar kata-kata yang sudah dihapal tentunya seperti mama, papa, tata (kakak maksudnya...), mimi, maam, ayah (yang kadang-kadang saru sama Iyah), uwa, dan ndak (maksudnya tidak).
Assamu'alaikum. Mau cerita sedikit tentang dik Kayla. Setelah beberapa bulan berlatih, jatuh bangun dan membuat 2 benjolan biru di jidat, akhirnya di usia dik Kayla yang 13 bulan, sudah lancar berjalan :)
Sudah wara wiri ke kamar, ke dapur, halaman dan ruang depan. Yang bikin ngeri, karena merasa sudah kokoh berdirinya, dik Kayla suka jejingkrakan dan jalan-jalan diatas tempat tidur dan kursi tamu.
Dek Kayla baru lancar berjalan diusianya yang ke-13 bulan. Sebenarnya sejak umur 11 bulan, dek Kayla sudah belajar berjalan. Tetapi yah itu, kata Ibu sih, dek Kayla masih takut-takut dan juga males...he...he... Baru berjalan satu langkah, eh sudah merangkak. Atau kalau ngak rembetan deh, di kursi, meja atau rembetan di dinding.
Tapi biar belum lancar berjalan, dek Kayla paling doyan keluar rumah. Kalau liat pintu terbuka sedikit, pasti udah ngajak Ibu, Ayah atau Mbak Iyah, keluar rumah. Nah kalau sudah begitu, biar pegangan satu jari aja, dek Kayla lancar jalannya...he...he..
Sebenarnya buat Ayah dan Ibu, dek Kayla belum lancar berjalan gak apa-apa, toh setiap memiliki keistimewaan masing-masing. Memang sih kalau Kak Lily, umur 11 bulan sudah lancar berjalan dan berbicara. Tapi yang bikin geregetan tuh, malah tetangga dirumah. Maklum deh tinggal di kompleks yang gak elite :(
Tetangga-tetangga tuh suka ngebanding-banding dek Kayla dengan Kak Lily. Gak hanya itu, malah pernah nyaranin hal-hal yang aneh supaya dek Kayla lancar jalannya. Ada yang kasih saran supaya kaki dek Kayla dipukulin belut (kata Ayah mending belutnya digoreng trus dimakan..he...he..), ada yang nyaranin supaya tiap hari Jumat, dengkul dek Kayla dipukul pakai sendok sayur....(amit...amit...tok..tok deh), malah ada yang bilang Ibunya sih
suka nyium-nyium telapak kaki anaknya, jadi anaknya gak cepat jalan...Masya Allah.
Ibu sih sempet sebel juga, tapi yah mau diapain lagi orang kan bebas mengeluarkan pendapatnya. Toh akhirnya dek Kayla bisa lancar berjalan juga. Malah sekarang Ibu suka khawatir, karena sejak lancar berjalan dek Kayla udah ngintip-ngintip kapan pintu terbuka dengan lebar, supaya dia bisa keluar... mau kerumah tetangga sendiri kayaknya...ha....ha...
Nah terakhir nih, namanya manusia yang selalu merasa ingin lebih, sekarang Ayah, Ibu dan Kak Lily, sedang harap-harap cemas nunggu dek Kayla lancar bicara :)
Lancar bicara diluar kata-kata yang sudah dihapal tentunya seperti mama, papa, tata (kakak maksudnya...), mimi, maam, ayah (yang kadang-kadang saru sama Iyah), uwa, dan ndak (maksudnya tidak).
Tuesday, February 14, 2006
Berburu Sekolah :)
Assamu'alaikum Wr.Wb, apa kabar semua ? Hampir sebulan ini Ibu, Ayah dan Kak Lily, sibuk dengan perburuan mencari Sekolah Dasar (SD), karena Insya Allah Kak Lily bakal masuk kelas 1 SD pada bulan Juli nanti.
Ternyata...oh ternyata...cari sekolah itu susah-susah gampang yah. Susah karena kita harus tahu sekolah itu mutunya bagaimana, fasilitasnya apa saja, jauh dekatnya dari rumah, guru-gurunya bagaimana, lingkungan sekolahnya, dan yang paling musti dipikirkan secara matang adalah biayanya berapa ? Mahal atau tidak ? Nah yang gampang adalah mendapatkan formulir pendaftarannya...he....he....
Sebenarnya di milis-milis yang ibu ikuti sudah sering dibahas kiat-kiat mencari sekolah untuk anak, tetapi begitu ngalamin sendiri, tidak semudah yang dibayangkan.
Untuk sekolah Kak Lily, Ayah dan Ibu sepakat untuk mencari sekolah yang Kak Lily benar-benar senangi, karena itulah selama perburuan Kak Lily selalu dibawa. Karena kita tinggalnya di Bekasi Utara, maka alternatif pilihan sekolah adalah yang berada di daerah Bekasi Utara (seputaran Harapan Indah sampai Harapan Baru aja), karena kalau sampai ke Bekasi Barat, Bekasi Selatan, dll, terlalu jauh dan lebih baik ke Jakarta Timur atau daerah-daerah dekat kantor Ayah dan Ibu, yaitu daerah Menteng.
Daerah Jakarta Timur dan Menteng dipilih karena Ayah dan Ibu ada rencana kalau dek Kayla udah berumur 3 tahun, gak mau pakai PRT lagi. (Makan hati....he....he...) Jadi nanti Kak Lily dan dek Kayla akan dititipkan dirumah Ompung Doli, baru pulang kerumah malam harinya. Susah sih, tapi yah begitu, mau gak mau.
Perburuan pertama adalah SD Bani Saleh 3, yang kebetulan satu atap (Yayasan) dengan TKnya Kak Lily. Tapi ini kayaknya bakalan gak masuk hitungan deh, secara kata ibu-ibu temannya Kak Lily, terlalu sering mengeluarkan uang dan orang tuanya harus rajin-rajin sambangi sekolahan untuk mengetahui pelajaran :)
Nah yang kedua adalah SD Galatia di Harapan Indah, sekolahnya lumayan bagus dan mutunya juga bagus. Cuma yang perlu dipikirkan adalah uang pangkalnya diatas Rp 10 juta...hiats....hiats *gubrakpingsan*
Selanjutnya SDI Al-Azhar Pondok Kopi, didekat kantor Walikota Jakarta Timur. Hampir sama dengan sekolah Galatia. Uang pangkalnya bikin gubrak :)
Akhirnya Ibu dan Ayah putar haluan mencari SD Negeri. Untuk pertama SD Negeri Percontohan yang kata teman-teman ibu di milis, sekolahnya bagus, mutu bagus, dan biayanya relatif murah. Rencananya, Ayah dan Ibu akan menyambangi SD Negeri Percontohan di Rawamangun dan SD Besuki di Menteng. Doain yah semoga, sekolah-sekolah tersebut sesuai harapan.
Assamu'alaikum Wr.Wb, apa kabar semua ? Hampir sebulan ini Ibu, Ayah dan Kak Lily, sibuk dengan perburuan mencari Sekolah Dasar (SD), karena Insya Allah Kak Lily bakal masuk kelas 1 SD pada bulan Juli nanti.
Ternyata...oh ternyata...cari sekolah itu susah-susah gampang yah. Susah karena kita harus tahu sekolah itu mutunya bagaimana, fasilitasnya apa saja, jauh dekatnya dari rumah, guru-gurunya bagaimana, lingkungan sekolahnya, dan yang paling musti dipikirkan secara matang adalah biayanya berapa ? Mahal atau tidak ? Nah yang gampang adalah mendapatkan formulir pendaftarannya...he....he....
Sebenarnya di milis-milis yang ibu ikuti sudah sering dibahas kiat-kiat mencari sekolah untuk anak, tetapi begitu ngalamin sendiri, tidak semudah yang dibayangkan.
Untuk sekolah Kak Lily, Ayah dan Ibu sepakat untuk mencari sekolah yang Kak Lily benar-benar senangi, karena itulah selama perburuan Kak Lily selalu dibawa. Karena kita tinggalnya di Bekasi Utara, maka alternatif pilihan sekolah adalah yang berada di daerah Bekasi Utara (seputaran Harapan Indah sampai Harapan Baru aja), karena kalau sampai ke Bekasi Barat, Bekasi Selatan, dll, terlalu jauh dan lebih baik ke Jakarta Timur atau daerah-daerah dekat kantor Ayah dan Ibu, yaitu daerah Menteng.
Daerah Jakarta Timur dan Menteng dipilih karena Ayah dan Ibu ada rencana kalau dek Kayla udah berumur 3 tahun, gak mau pakai PRT lagi. (Makan hati....he....he...) Jadi nanti Kak Lily dan dek Kayla akan dititipkan dirumah Ompung Doli, baru pulang kerumah malam harinya. Susah sih, tapi yah begitu, mau gak mau.
Perburuan pertama adalah SD Bani Saleh 3, yang kebetulan satu atap (Yayasan) dengan TKnya Kak Lily. Tapi ini kayaknya bakalan gak masuk hitungan deh, secara kata ibu-ibu temannya Kak Lily, terlalu sering mengeluarkan uang dan orang tuanya harus rajin-rajin sambangi sekolahan untuk mengetahui pelajaran :)
Nah yang kedua adalah SD Galatia di Harapan Indah, sekolahnya lumayan bagus dan mutunya juga bagus. Cuma yang perlu dipikirkan adalah uang pangkalnya diatas Rp 10 juta...hiats....hiats *gubrakpingsan*
Selanjutnya SDI Al-Azhar Pondok Kopi, didekat kantor Walikota Jakarta Timur. Hampir sama dengan sekolah Galatia. Uang pangkalnya bikin gubrak :)
Akhirnya Ibu dan Ayah putar haluan mencari SD Negeri. Untuk pertama SD Negeri Percontohan yang kata teman-teman ibu di milis, sekolahnya bagus, mutu bagus, dan biayanya relatif murah. Rencananya, Ayah dan Ibu akan menyambangi SD Negeri Percontohan di Rawamangun dan SD Besuki di Menteng. Doain yah semoga, sekolah-sekolah tersebut sesuai harapan.
Saturday, February 11, 2006
Anakmu Bukan Milikmu
Assamu'alaikum, apa kabar dunia ? Pada awal tahun 2006, kasus kekerasan pada anak terus terjadi. Yang mengenaskan, pelakunya adalah orang tua kandung dari anak yang mengalami child abuse. Tulisan ini sebenarnya sudah lama ingin Ibu posting disini, tapi karena keburu dapat tugas dari kantor, akhirnya dibikin buat kantor dulu deh.
Isi tulisannya seperti ini :
Diawal tahun 2006 ini, banyak media massa memberitakan tentang kasus-kasus perlakuan kasar, penyalahgunaan atau pelecehan (child abuse) terhadap anak-anak.
Pertama kasus yang menimpa gadis kecil berumur 7 tahun yang bernama Eka Suryana, yang dibunuh oleh ibu tirinya namun sebelumnya Eka diperkosa oleh paman tirinya. Alasan ibu tirinya membunuh Eka karena balita perempuan tersebut selalu rewel.
Kedua peristiwa pembakaran 2 orang balita yang awalnya diduga dilakukan oleh ayah kandungnya karena mabok, ternyata dilakukan sendiri oleh sang ibu, yang kesal terhadap tingkah laku ayah kedua bocah itu.
Indah, gadis kecil berusia 3 tahun bersama dengan adiknya Lintang yang baru berusia 11 bulan terpaksa merasakan perihnya luka bakar akibat pembakaran yang dilakukan ibunya. Luka bakar yang dialami Indah lebih parah tinimbang yang diderita adiknya Lintang. Indah mengalami luka bakar pada kepala, wajah dan lengan kirinya. Naasnya, mata kiri Indah kemungkinan tidak akan bisa melihat lagi karena kelopak matanya pun ikut terbakar. Dan tragisnya Indah Novianti akhirnya meninggal dunia pada Senin, 9 Januari 2006.
Pada 10 Januari, Siti Ihtiayatus Soleha, bocah 8 tahun dianiaya ayahnya sendiri dengan cara disetrika. Siti hingga kini belum mampu berjalan dan terpaksa harus digendong sang ibu, Kurniasih.
Penganiayaan Siti dipicu adanya temuan uang 100 ribu rupiah di lemari baju Siti. Karena tidak mengaku saat ditanya, tersangka M Johandi, ayahnya sendiri lalu menyetrika tubuh kecil Siti dengan setrikaan. Menurut Johandi, ia tega melakukan penganiayaan untuk mengajarkan anaknya untuk patuh. Namun karena tidak mau mengaku, emosinya menjadi memuncak.
Sebelum kasus Indah, Eka, dan Siti merebak, pada 22 Desember 2005 ada kasus kematian Soni Suharsono yang dicurigai tidak wajar. Sony yang meninggal dunia di RS Persahabatan, awalnya dikira karena menderita sakit pernafasan. Namun menurut ibu kandung Soni, anak ketiganya itu meninggal dunia karena penganiayaan yang dilakukan oleh ibu tiri dan ayah kandungnya. Soni memang tinggal bersama dengan ibu tirinya, karena orang tuanya bercerai.
Nasib tak kalah tragis dialami gadis kecil berusia 4 tahun, Riva. Hingga sekarang kematian Riva yang janggal di sebuah hotel di bilangan Bungur, Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa, 20 Desember 2005 belum menemukan titik terang, karena ibunya yang membawa Riva ke Jakarta menghilang bersama laki-laki, yang mengantarkan mereka ke Jakarta untuk mengambil uang hasil kerja ayah Riva, yang menjadi TKI di Malaysia. Saat meninggal dunia, kondisi Riva sangat mengenaskan. Dari mulutnya keluar busa dan ada luka memar di bagian leher.
Betapa tragis yang dialami mereka dan bisa dikatakan anak tersebut menjadi korban dari masalah yang dialami orang tuanya. Anak tak pernah meminta untuk dilahirkan. Anak tak bisa memilih dari rahim mana ia dilahirkan. Anak tak bisa menentukan orang tua seperti apa yang akan ia miliki.
Semua itu bisa dikatakan adalah konspirasi orang tua, yang atas nama perkawinan dan ingin melengkapi kebahagiaan perkawinan dengan mempunyai keturunan atau anak. Bagi sebagian besar orang, jika tidak mempunyai anak, perkawinan mereka akan dicemooh.
Tapi apa jadinya, jika anak-anak harus menderita ? Apalagi jika anak-anak tersebut dilahirkan dari orang tua yang kehidupan ekonominya tidak memadai, berkekurangan alias miskin ? Bisa jadi anak merupakan beban bagi mereka. Bisa jadi anak menjadi obyek pelampiasan dari ketidak berdayaan orang tua, yang tidak mampu mengatasi kesulitan hidup.
Menurut Ketua Komisi Nasional Anak Seto Mulyadi, kekerasan pada anak mestinya tak pernah terjadi bila mereka diposisikan sebagai subjek, bukan objek. "Orang tua selalu memandang anak sebagai hak miliknya. Yang sekehendak hatinya bisa diperlakukan. Yang masa depannya adalah orang tua yang menentukan", kata pria yang akrab dipanggil Kak Seto ini.
Selama tahun 2005, Komnas Perlindungan Anak mencatat terjadinya 688 kasus kekerasan pada anak, 381 meliputi kekerasan fisik dan psikologis. Dan 80 persen pelaku kekerasan adalah ibu kandung korban.
Sementara itu menurut Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (Meneg PP) Meutia Hatta, sebagian besar anak-anak di Indonesia masih kurang terlindungi. Padahal, mereka berhak untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta terlindung dari tindak kekerasan dan diskriminasi, serta mengeluarkan pendapat dan didengar suaranya.
Menurut Meutia, anak-anak Indonesia di 16 provinsi mengalami kekerasan di seluruh tubuhnya, yakni kepala, leher, kaki, tangan, kuku hingga ke ujung kaki. Dan yang melakukan kekerasan itu mulai dari orang tua kandung, orang tua tiri, guru, kakak seputu, paman, satpam, polisi, sopir angkot dan orang-orang di jalan.
"Jadi dimana tempat yang aman bagi anak untuk berlindung dan kepada siapa mereka berlindung. Jadi salah siapa? Perlindungan anak itu bukan sesuatu yang main-main. Kita harus serius memperhatikan perlindungan anak itu," tandas Meutia.
Dalam Pasal 15 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga disebutkan, setiap orang yang mengetahui dan mendengar kekerasan terhadap anak wajib melaporkan sebatas kemampuannya untuk mencegah kelanjutan terjadinya kekerasan, melindungi korban, dan memberikan pertolongan darurat serta meminta penetapan perlindungan terhadap korban.
Namun entah kenapa, banyak orang yang belum melakukannya. Mungkin karena dipicu perasaan tidak ingin mencampuri urusan rumah tangga orang lain atau diancam oleh para pelaku. Untuk itu, Kak Seto berharap, masyarakat tak ragu-ragu melaporkan bila mereka mengetahui adanya tindak kekerasan terhadap anak melalui PO BOX 13.000 JAKUT.
Selain itu, efektivitas pelaksanaan Pasal 26 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak perlu ditingkatkan yang mana jika orang tua tidak dapat melaksanakan kewajiban mengasuh, memelihara, dan melindungi anak, maka tindak pengawasan dan pencabutan kuasa asuh harus dilakukan untuk kepentingan terbaik anak.(Idh)
Assamu'alaikum, apa kabar dunia ? Pada awal tahun 2006, kasus kekerasan pada anak terus terjadi. Yang mengenaskan, pelakunya adalah orang tua kandung dari anak yang mengalami child abuse. Tulisan ini sebenarnya sudah lama ingin Ibu posting disini, tapi karena keburu dapat tugas dari kantor, akhirnya dibikin buat kantor dulu deh.
Isi tulisannya seperti ini :
Diawal tahun 2006 ini, banyak media massa memberitakan tentang kasus-kasus perlakuan kasar, penyalahgunaan atau pelecehan (child abuse) terhadap anak-anak.
Pertama kasus yang menimpa gadis kecil berumur 7 tahun yang bernama Eka Suryana, yang dibunuh oleh ibu tirinya namun sebelumnya Eka diperkosa oleh paman tirinya. Alasan ibu tirinya membunuh Eka karena balita perempuan tersebut selalu rewel.
Kedua peristiwa pembakaran 2 orang balita yang awalnya diduga dilakukan oleh ayah kandungnya karena mabok, ternyata dilakukan sendiri oleh sang ibu, yang kesal terhadap tingkah laku ayah kedua bocah itu.
Indah, gadis kecil berusia 3 tahun bersama dengan adiknya Lintang yang baru berusia 11 bulan terpaksa merasakan perihnya luka bakar akibat pembakaran yang dilakukan ibunya. Luka bakar yang dialami Indah lebih parah tinimbang yang diderita adiknya Lintang. Indah mengalami luka bakar pada kepala, wajah dan lengan kirinya. Naasnya, mata kiri Indah kemungkinan tidak akan bisa melihat lagi karena kelopak matanya pun ikut terbakar. Dan tragisnya Indah Novianti akhirnya meninggal dunia pada Senin, 9 Januari 2006.
Pada 10 Januari, Siti Ihtiayatus Soleha, bocah 8 tahun dianiaya ayahnya sendiri dengan cara disetrika. Siti hingga kini belum mampu berjalan dan terpaksa harus digendong sang ibu, Kurniasih.
Penganiayaan Siti dipicu adanya temuan uang 100 ribu rupiah di lemari baju Siti. Karena tidak mengaku saat ditanya, tersangka M Johandi, ayahnya sendiri lalu menyetrika tubuh kecil Siti dengan setrikaan. Menurut Johandi, ia tega melakukan penganiayaan untuk mengajarkan anaknya untuk patuh. Namun karena tidak mau mengaku, emosinya menjadi memuncak.
Sebelum kasus Indah, Eka, dan Siti merebak, pada 22 Desember 2005 ada kasus kematian Soni Suharsono yang dicurigai tidak wajar. Sony yang meninggal dunia di RS Persahabatan, awalnya dikira karena menderita sakit pernafasan. Namun menurut ibu kandung Soni, anak ketiganya itu meninggal dunia karena penganiayaan yang dilakukan oleh ibu tiri dan ayah kandungnya. Soni memang tinggal bersama dengan ibu tirinya, karena orang tuanya bercerai.
Nasib tak kalah tragis dialami gadis kecil berusia 4 tahun, Riva. Hingga sekarang kematian Riva yang janggal di sebuah hotel di bilangan Bungur, Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa, 20 Desember 2005 belum menemukan titik terang, karena ibunya yang membawa Riva ke Jakarta menghilang bersama laki-laki, yang mengantarkan mereka ke Jakarta untuk mengambil uang hasil kerja ayah Riva, yang menjadi TKI di Malaysia. Saat meninggal dunia, kondisi Riva sangat mengenaskan. Dari mulutnya keluar busa dan ada luka memar di bagian leher.
Betapa tragis yang dialami mereka dan bisa dikatakan anak tersebut menjadi korban dari masalah yang dialami orang tuanya. Anak tak pernah meminta untuk dilahirkan. Anak tak bisa memilih dari rahim mana ia dilahirkan. Anak tak bisa menentukan orang tua seperti apa yang akan ia miliki.
Semua itu bisa dikatakan adalah konspirasi orang tua, yang atas nama perkawinan dan ingin melengkapi kebahagiaan perkawinan dengan mempunyai keturunan atau anak. Bagi sebagian besar orang, jika tidak mempunyai anak, perkawinan mereka akan dicemooh.
Tapi apa jadinya, jika anak-anak harus menderita ? Apalagi jika anak-anak tersebut dilahirkan dari orang tua yang kehidupan ekonominya tidak memadai, berkekurangan alias miskin ? Bisa jadi anak merupakan beban bagi mereka. Bisa jadi anak menjadi obyek pelampiasan dari ketidak berdayaan orang tua, yang tidak mampu mengatasi kesulitan hidup.
Menurut Ketua Komisi Nasional Anak Seto Mulyadi, kekerasan pada anak mestinya tak pernah terjadi bila mereka diposisikan sebagai subjek, bukan objek. "Orang tua selalu memandang anak sebagai hak miliknya. Yang sekehendak hatinya bisa diperlakukan. Yang masa depannya adalah orang tua yang menentukan", kata pria yang akrab dipanggil Kak Seto ini.
Selama tahun 2005, Komnas Perlindungan Anak mencatat terjadinya 688 kasus kekerasan pada anak, 381 meliputi kekerasan fisik dan psikologis. Dan 80 persen pelaku kekerasan adalah ibu kandung korban.
Sementara itu menurut Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (Meneg PP) Meutia Hatta, sebagian besar anak-anak di Indonesia masih kurang terlindungi. Padahal, mereka berhak untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta terlindung dari tindak kekerasan dan diskriminasi, serta mengeluarkan pendapat dan didengar suaranya.
Menurut Meutia, anak-anak Indonesia di 16 provinsi mengalami kekerasan di seluruh tubuhnya, yakni kepala, leher, kaki, tangan, kuku hingga ke ujung kaki. Dan yang melakukan kekerasan itu mulai dari orang tua kandung, orang tua tiri, guru, kakak seputu, paman, satpam, polisi, sopir angkot dan orang-orang di jalan.
"Jadi dimana tempat yang aman bagi anak untuk berlindung dan kepada siapa mereka berlindung. Jadi salah siapa? Perlindungan anak itu bukan sesuatu yang main-main. Kita harus serius memperhatikan perlindungan anak itu," tandas Meutia.
Dalam Pasal 15 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga disebutkan, setiap orang yang mengetahui dan mendengar kekerasan terhadap anak wajib melaporkan sebatas kemampuannya untuk mencegah kelanjutan terjadinya kekerasan, melindungi korban, dan memberikan pertolongan darurat serta meminta penetapan perlindungan terhadap korban.
Namun entah kenapa, banyak orang yang belum melakukannya. Mungkin karena dipicu perasaan tidak ingin mencampuri urusan rumah tangga orang lain atau diancam oleh para pelaku. Untuk itu, Kak Seto berharap, masyarakat tak ragu-ragu melaporkan bila mereka mengetahui adanya tindak kekerasan terhadap anak melalui PO BOX 13.000 JAKUT.
Selain itu, efektivitas pelaksanaan Pasal 26 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak perlu ditingkatkan yang mana jika orang tua tidak dapat melaksanakan kewajiban mengasuh, memelihara, dan melindungi anak, maka tindak pengawasan dan pencabutan kuasa asuh harus dilakukan untuk kepentingan terbaik anak.(Idh)
Friday, February 03, 2006
Tiap Tahun, 650 Anak Terserang Kanker
Setiap tahun sebanyak 650 kasus penyakit kanker menjangkit pada anak-anak Indonesia. Bahkan, Departemen Kesehatan menemukan adanya 150 kasus kanker pada anak pada setiap bulannya.
Wakil ketua Yayasan Kanker Indonesia Retno Sulastono Supanji dalam keterangannya menjelang peringatan Hari Kanker seluruh dunia pada 4 Februari 2006 mendatang menyebutkan, hasil pendataan pihaknya, penyakit kanker darah yang paling tinggi kasusnya. Dibanding dengan kanker otak dan kanker mata yang hanya mencapai urutan ke dua dan ketiga.
Menurut Retno, mereka yang terkena penyakit mematikan ini terjadi pada usia 16 tahun. Bahkan, kanker darah, bisa menyerang pada bayi yang baru terlahir ke dunia. Penyebab terjangkitnya kanker pada anak diketahui akibat beberapa faktor. Mulai dari kelainan genetik pada bayi dan faktor luar.
"Pada setiap bayi yang lahir, membawa sebuah inti dari panyakit cancer. Bergantung gen pada bayi apakah menolak atau justru menjadi berkembang," Ujar Retno.
Untuk sembuh, dikatakan Retno hal itu bergantung kepada sikap orang tua dan penderita itu sendiri dalam menindak lanjuti keluhannya. Berdasarkan laporan kasus, pasien kanker baru memeriksakan penyakitnya setelah kanker telah menyebar. Sehingga cancer tidak bisa diobati dan pasien tidak bisa tertolong.
Penyakit kanker sebenarnya bisa disembuhkan melalui metode Khemotherapy. Namun untuk menjalankan pengobatan itu, dibutuhkan biaya yang cukup besar. Untuk satu paket pengobatan saja, menurut Retno, pasien harus menyediakan dana sebesar Rp 40 juta.(http://news.indosiar.com/)
Subscribe to:
Posts (Atom)