Ramadhan kali ini, Kak Lily sudah berusaha untuk puasa seharian penuh, yaitu mulai sahur sampai tiba waktu maghrib. Sebenarnya sudah sejak 2 tahun yang lalu (sejak di TK A), kak Lily mengenal puasa. Tapi waktu itu, masih ikut pula sejak sahur sampai pukul 10 pagi, pelan-pelan belajar puasa setengah harian (buka sekitar pukul 12) trus puasa lagi sampai maghrib.
Jadi Ramadhan kali ini, kak Lily mulai benar-benar puasa penuh. Hari pertama kemarin (Minggu, 24 September), Lily semangat bersahur. Tapi makan tetep sedikit, meski sudah disuapin. Sudah disuruh minum susu, eh malah minum air putih, itu juga sedikit. Setelah sholat subuh di masjid, bukannya tidur lagi, kak Lily malah ngajak Ayah main bulu tangkis. Yang ada pada pukul 9, kak Lily haus minta minum. Sempet mangkel, karena belum setengah hari. Trus Ibu bilang : "terserah kakak aja. Kalau buka sekarang, trus nanti di Buku Laporan Ramadhan dari sekolah, mau ditulis apa"?
Kak Lily diam. Duduk rebahan di kursi sambil nonton TV. Gak lama, Ibu lihat kak Lily sudah tidur. Siangnya sekitar pukul 11, kak Lily ngajak pergi ke Pasar Prumpung, Cipinang. Ayah dan Ibu setuju, dengan alasan untuk mengalihkan pikiran kak Lily, supaya gak kehausan dan kelaparan. Sampai disana, belum ada setengah jam, kak Lily sudah minta pulang, karena cape dan kehausan.
Dirumah, kak Lily sempet minta minum. Ayah bilang yah sudah, buka aja. Disuruh buka, eh kak Lily malah gak mau. Yah sudah akhirnya, Ayah dan Ibu diamin aja. Wajahnya kak Lily sih udah kelihatan berantakan deh. Dia bener-bener lemes. Kerjaannya rebahan aja. Trus tidur deh. Disuruh main sama adiknya gak mau.
Puasanya bener-bener perjuangan. Waktu mau sholat dhuhur, Ibu lihat kak Lily masukin kepalanya kedalam kulkas.
"Ngapain kak ?, tanya Ibu sama kak Lily. "Kalau gak tahan yah sudah buka aja".
"Aku mau dingin kepalaku," kata kak Lily.
"Minum aja sedikit, nanti puasa lagi."
Kak Lily gak respon. Ibu sempet geli ngelihat kelakuan kak Lily.
Ibu bilang sama Ayah, kak Lily disuruh buka aja, kasihan mungkin udah gak tahan. Kata Ayah, biar terserah dia aja, kalau gak sekarang diajarin kapan lagi. Ntar tahun depan, kalau dia seperti itu, kita bakalan gak tega terus.
Agak sorean, waktu mau masak, Ibu sama Mbak Iyah, senyum-senyum lihat kelakuan kak Lily. Kali ini, kak Lily tidur dengan badan di pintu kulkas. Kali ini, kak Lily mau dinginin badannya. Kali lain, kak Lily tidur dengan kipas yang gak jauh dari kepalanya. Yang paling diantara yang paling, waktu mandi sore, Ibu sempet cari-cari kak Lily ada dimana. Dicari dirumah tetangga sebelah katanya gak ada. Dicari di kamar gak ada juga. Di dapur juga gak ada. Eh ndilalah, pas buka kamar mandi, kak Lily sedang rebahan di lantai kamar mandi, dengan air mengucur menyiram badannya. Yah ampun, antara kasihan dan geli, Ibu diamin aja aksi kak Lily.
Ayah yang Ibu kasih tau, sempet ketawa. Trus bilang kak Lily, sebenarnya waktunya tinggal sedikit, tapi kalau benar-benar gak tahan, buka aja. Kak Lily gak mau, dan tetap bertahan sampai waktunya berbuka.
Seperti yang lainnya, waktu buka puasa, kak Lily kalap melihat makanan. Semuanya pengen dimakan. Yakult, kurma, susu kotak, kue bolu, dipegang semua ditangannya. Tapi tetep aja yang dimakan nasi dan minum teh manis hangat....he....he....
Tadi pagi sih, waktu sahur, kak Lily sudah mau diarahin. Disuruh mium susu mau. Makan banyak mau, dan sudah lebih seger siap untuk puasa sehari penuh. Itu katanya. Belum tahu nanti kalau Ibu telepon. Semoga aja puasa hari kedua ini lebih kuat.
No comments:
Post a Comment