Thursday, August 16, 2007

Pasar Terapung Sungai Martapura


Hiruk pikuk melingkupi suasana pasar terapung di aliran Sungai Martapura, tepatnya di pesisir Desa Lokbaintan, Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Para pedagang dan pembeli sibuk bertransaksi. Hampir segala kebutuhan hidup sehari-hari diperdagangkan disini. Mulai dari sayur mayur, buah-buahan, bahan pangan, hingga alat-alat kebutuhan rumah tangga.

Pasar di Desa Lokbaintan, merupakan salah satu dari dua pasar terapung yang terdapat di Kalimantan Selatan. Pasar terapung lainnya terdapat di aliran Sungai Barito, di Desa Kuin Alalak Banjarmasin.

Kesibukan para pedagang sudah dimulai sejak matahari akan terbit, menjelang pukul enam pagi. Di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura Lokbaintan terlihat konvoi perahu, atau biasa disebut masyarakat disini sebagai jukung. Perahu ini milik pedagang dan petani yang akan memasarkan hasil kebun mereka.

Mereka berasal dari berbagai anak Sungai Martapura, seperti Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan.
Perahu ini ada yang ditarik ojek perahu bermotor yang biasa disebut klotok, ada juga yang didayung dengan sendiri. Semuanya bergerak menuju Pasar Terapung Balarut, di Desa Lok Baintan.

Pukul 7.30 pagi suasana pasar terapung telah ramai. Ratusan perahu memenuhi sungai. Transaksipun dimulai. Berbagai barang dapat dibeli disini, mulai dari sayur mayur, beras, ikan, buah-buahan, makanan, hingga berbagai barang kebutuhan rumah tangga.

Pemandangan yang paling mencolok adalah pedagang sayur mayur dan buah-buahan. Perahu mereka mudah dikenali karena membawa sayur mayur dan buah-buahan segar.

Sayur mayur yang ditawarkan mulai dari daun singkong, kacang panjang, kangkung, cabe merah hingga umbi keladi. Sedangkan buah-buahan yang di jual berupa jeruk, pisang, kelapa, nanas, dan buah kasturi.

Para pembeli di pasar terapung ini kebanyakan para pedagang eceran yang akan menjual lagi barang yang dibelinya di perkampungan warga di darat.

Pasar terapung ini merupakan ciri khas Kalimantan Selatan. Pasar ini unik karena selain transaksi dilakukan di atas perahu, pedagang dan pembelinya juga tidak terpaku di suatu tempat, tetapi terus bergerak mengikuti arus sungai. Keunikan ini membuat pasar terapung ini disebut sebagai Pasar Balarut.

Pasar terapung ini telah ada sejak zaman Kerajaan Banjar Martapura. Semula pasar ini terdapat di darat, namun karena pedagang dan pembeli kebanyakan tinggal di anak Sungai Martapura, transaksipun pindah ke atas perahu, karena lebih praktis.

Pasar Terapung Lok Baintan ini dapat menjadi komoditi pariwisata. Untuk mencapainya dapat menyewa perahu klotok di dermaga Sungai Lulut, Kabupaten Banjar. Tarifnya sekitar 50 ribu rupiah untuk pergi dan pulang.

Sayangnya hingga kini tidak ada akses jalan darat yang memadai untuk dapat mencapai pasar terapung ini, sehingga wisatawan yang datang baru sedikit.

Namun hal itu justru membuat pasar terapung ini tetap lestari, karena para pedagangnya tidak tergoda arus konsumerisme, karena banyaknya wisatawan yang datang. (M Lutfi Darlan/Indjul)

No comments: