Hari Sabtu, tanggal 15 April, Kak Lily test masuk SD Bani Saleh IV. Ini merupakan test masuk SD yang pertama Kak Lily lakukan, setelah sebelumnya mengunjungi beberapa sekolah sebagai alternatif sekolah dasarnya. Selama ini memang baru mengikuti Open House, melihat kegiatan sehari-sehari sekolah itu.
SD Bani Saleh IV, satu yayasan dengan TK Kak Lily, TK Bani Saleh I. SD Bani Saleh ada disamping sekolah Kak Lily dan Kak Lily sudah sering kesana untuk ikut kegiatan yayasan sekolah. Awalnya Ayah dan Ibu gak mau masukin ke SD Bani Saleh karena bosan dengan TK Bani Saleh, yang banyak sekali uang iurannya. Pikir Ibu, TKnya aja seperti itu, apalagi SDnya.
Pilihan pertama untuk SD Kak Lily, Ayah dan Bunda pilih di Jakarta Timur, karena lebih dekat, namun karena sekolah berasaskan agama yang Ayah inginkan, ternyata biayanya mahal sekali, akhirnya SD Bani Saleh jadi pilihan pertama, pilihan kedua satu sekolah umum di Jakarta dan beberapa SD Negeri untuk pilihan berikutnya. Belum pasti juga Kak Lily masuk kemana yang penting test masuknya dulu dijalanin.
Untungnya, sebelum hari test, Jumatnya merupakan hari libur sehingga Ayah dan Ibunya bisa kasih sedikit pelajaran buat Lily. Kak Lily sendiri sangat senang mau mengikuti test. Dari Jumat siang, Lily sudah sibuk mempersiapkan pensil, penghapus, rautan, tempat pinsil dan tas. Lily malah selalu tanya, Bu aku benarkan sudah mau SD ? he....he....he...
Seperti biasa, jika ada kegiatan yang sudah ditunggu-tunggunya, Lily pasti bangun pagi-pagi sekali dan tanpa diperintah langsung mandi sendiri. Nah kali ini rekor deh, subuh-subuh sudah minta mandi sampai Bunda bilang nanti aja jam setengah enam.
Dengan manisnya juga, Lily pakai baju sendiri (biasanya, hanya pakaian dalam aja yang mau pakai sendiri), minum susu gak perlu dikomando, sarapan gak perlu pakai tarik otot...he...he.. Pokoknya pukul 6 sudah beres, padahal baru berangkat ke sekolah pukul 7 pagi.
Sampai di sekolah, ternyata hanya sedikit teman Kak Lily yang akan test masuk ke SD Bani Saleh IV. Yah bisa dimengerti, untuk ukuran di wilayah Pondok Ungu, Bekasi Utara, Bani Saleh termasuk sekolah bagus dan favorit, tapi biayanya juga tinggi. Ayah dan Bunda saja, kalau bukan karena demi pendidikan anak-anak bisa mikir tiga kali. Yang terpenting memberikan yang terbaik buat Kak Lily dan de' Kayla.
Test dimulai pukul 8 pagi. Sebelumnya anak-anak yang mau test dikumpulin untuk mendapat wejangan dari Pak Heri Suryana, Pejabat Kepala Sekolah SD Bani Saleh IV. Kak Lily dapat nomor 014 dan ditaruh di ruang II, dengan tiga guru penguji, Pak Wawan (guru matematika), Bu Rini (Wali Kelas I), dan Bu Yuni (guru Bahasa Inggris dan Bahasa Arab).
Waktu lihat Kak Lily berbaris, Ibu rasanya terharu gak nyangka kalau anaknya sudah mau SD kelas 1, waktu rasanya berlalu dengan cepat. Bunda lihat Kak Lily sudah siap buat masuk SD. Dia langsung masuk sendiri ke ruangan test yang terletak di lantai 2. Awalnya Ibu gak mau ikut keatas karena deg-degan dan cuma pesan sama Kak Lily, sebelum mulai supaya baca Bismillah.
Ternyata tinggal dibawah, gak menyelesaikan perasaan deg-degan Bunda. Dari pada kepikiran apa yang dilakuin sama Kak Lily, akhirnya Ibu naik keatas dan melihat aktifitas Kak Lily.
Waktu lihat Kak Lily berbaris, Ibu rasanya terharu gak nyangka kalau anaknya sudah mau SD kelas 1, waktu rasanya berlalu dengan cepat. Bunda lihat Kak Lily sudah siap buat masuk SD. Dia langsung masuk sendiri ke ruangan test yang terletak di lantai 2. Awalnya Ibu gak mau ikut keatas karena deg-degan dan cuma pesan sama Kak Lily, sebelum mulai supaya baca Bismillah.
Ternyata tinggal dibawah, gak menyelesaikan perasaan deg-degan Bunda. Dari pada kepikiran apa yang dilakuin sama Kak Lily, akhirnya Ibu naik keatas dan melihat aktifitas Kak Lily.
Kak Lily sepertinya dapat giliran keempat. Pertama dia ditanya Pak Wawan, kata Kak Lily setelah selesai, dia dikasih soal matematika seperti penambahan, pengurangan, mengurutkan angka dari besar ke kecil, dari kecil ke besar dan Alhamdulillah kata Kak Lily soalnya bisa semua dia kerjakan. Setelah itu Kak Lily ditanya sama Bu Yuni dan disuruh baca doa An Naas, Al Falaq, doa masuk dan keluar kamar kecil, doa sebelum tidur dan bangun tidur. Sedangkan sama Bu Rini, yang nanti kalau Kak Lily masuk ke Bani Saleh akan jadi wali kelasnya, Kak Lily ditanya nama Ayah dan Ibu, nama guru TK, nama adik dan siapa yang ngantar ke sekolah, trus ditanya punya kakak gak. Ditanya alamat rumah dan nomor telepon, dan ditanya siapa yang suruh masuk ke SD Bani Saleh IV :)
Gak diduga, ternyata Kak Lily yang pertama keluar dari ruang test. Bunda sampai bingung kok duluan apa gak bisa mengerjakan soal. Apalagi ibu-ibu yang nungguin anaknya, heran Kak Lily bisa keluar duluan. Ibu pun sampai minta tolong Bu Siti, guru kelas TK kakak untuk tanya apa Lily benar-benar sudah selesai. Dan Alhamdulillah, ternyata Lily benar-benar sudah selesai dan gak satu pun soal yang gak dikerjakan.
Bu Siti sampai terharu Kak Lily ternyata bisa mengerjakan semua soal. Bunda juga gak nyangka Kak Lily bisa mengerjakan soal dengan baik, karena waktu diajarin suka lupa dan seperti gak serius. Ternyata Ibu terlalu anggap enteng Kak Lily.
Waktu Ibu ditanya, Kak Lily benar bisa jawab (masih tetep gak percaya...hiks), Lily dengan enteng jawab, yah bisa dong Bu, aku kan sudah disekolahin di TK. Bu Siti kan udah ngajarin berhitung sama baca. Tiap hari aku kan baca doa itu. Yah bisa dong ! He...he... benar juga yah.
Ibu jadi teringat sama Kak Ririn, keponakan Ibu yang sewaktu sekolah SD, sering dianggap bodoh sama mamanya yang sibuk kerja dan gak pernah lihat anaknya belajar, dan kalau belajar kesannya ogah-ogahan, ternyata bisa masuk SMP favorit di wilayah Jakarta Barat, dan sekarang sudah mau masuk SMU sepertinya bakal masuk sekolah bagus juga karena nilai-nilainya lumayan bagus.
Ibu jadi menyesal selama ini suka marah sama Kak Lily kalau suka gak serius kalau lagi belajar, suka membanding-bandingkan anak sendiri dengan anak orang lain yang kelihatannya pintar dan suka gak percaya sama kemampuan Kak Lily. Maafkan Ibu yah nak. Kamu akan selalu jadi yang terbaik buat ayah dan bunda !
No comments:
Post a Comment