Friday, June 29, 2007

Jadul dan Jasek


Gara-gara dengarin Iradio yang lagi nayangi lagu-lagu jaman dulu (jadul), seperti lagunya Maria Julius Sitanggang, Titip Rindu Buat Ayahnya Ebiet G Ade, dan lain-lain, gw jadi teringat jaman sekolah di SD, SMP dan SMA di tahun 80 dan 90-an.

Sebagai seorang anak cewe, gw merasa dulu itu ngak ada anak yang ngak suka sama yang namanya produk sanrio seperti Hello Kkitty, My Melody, Little Twin Star, atau produk Woodstuck seperti Snoppy, Garfield, juga MashiMaro, Pido Dido, Sansan Wawa, Pikacu dan Hallmark.

Kalau anak cowo, seinget gw produk-produk Jepang gitu deh, seperti Voltus, Goggle Five, Gaban, Sarivan, Megaloman, dan lain-lain

Kalau sekarang ? Anak-anak cewe pada doyan Barbie, Dora, Mobukoru Boo dan Nomokurobo, Strawberry Shortcake, Power Puff Girl, Minnie, dan banyak lagi yang susah gw sebutin satu persatu :)

Co ? karena gw ngak punya anak cowo, jadi ngak tau :))

Dah ah segitu aja, ada yang mau nambahin ? cerita donk, dulu sukanya apa :)

Friday, June 22, 2007

Jakarta, Sorga Neraka Dunia



Itulah salah satu lirik dari Lenggang Lenggok Jakarta, yang setahu gue dipopulerin sama penyanyi cantik yang mendapat julukan "Mutiara dari Selatan", Andi Meriem Matalatta.

Di ulang tahunnya yang 480 tahun, Jakarta memang sudah tua sekali, makanya itu makin macet, makin ruwet, makin banyak bangunan tinggi pencakar langit, yang jelas penduduknya makin bertambah aja.

Bagi gw yang dari umur satu tahun tinggal di Jakarta (lahir di Medan, trus langsung dibawa merantau ke Jakarta sama Nyokap Bokap...he...he..), perkembangan Jakarta itu, bisa dibilang dalam hitungan detik. Gw yang sejak tahun 2001 tinggal di Bekasi Utara (perbatasan Jakarta dan Bekasi, makanya jangan salah kalau gw masih tetap merasa orang Jakarta), suka terheran-heran dan takjud, karena setiap berkunjung kerumah Mama di Daan Mogot, sepanjang perjalanan pasti ada pembangunan. Entah itu pembangunan gedung untuk perkantoran atau mall.

Menurut gw, perkembangan Jakarta yang paling gila-gilaan tuh dimulai dari tahun 1990. Gimana ngak, dulu sekitar tahun 85-an aja, seinget gw, ngak ada tuh yang namanya Citraland Mall, Taman Anggrek Mall, Senayan, Plaza Indonesia, dan mall-mall prestisius lainnya.

Gw yang sejak kecil tinggal di wilayah Jakarta Barat ( pertama tinggal di Tomang, trus pindah ke Tanjung Duren, dari tahun 1986 sampai sekarang tinggal di Jalan Damai, Daan Mogot), dulu cuma kenal yang namanya pasar bukan mall. Pasar Grogol, Pasar Kopro, Pasar Blok M, Pasar Senen, Pasar Pagi Mangga Dua, dan Pasar Tanah Abang. Gw paling sering diajak Mama ke Pasar Senen, karena disana ada tempat permainan anak-anak yang namanya Istana (Dunia) Bobo. Ada yang masih inget ngak ?

Pasar Tanah Abang tuh ngak seperti sekarang. Dulu tuh morat-marit. Kalau belanja hari Sabtu atau di bulan puasa, bokong sama bokong (maaf yah) bisa ketemu. Mangga Dua apalagi. Dua pasar yang memang sudah terkenal murah sejak dulu itu, selalu jadi inceran kalangan menengah keatas dan juga yang berduit. Cuma Mangga Dua tuh belum ada ITCnya. Karena tempatnya di perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara, orang cenderung malas kesana kalau ngak ramai-ramai. Atau untuk kepentingan dagang.

Oh yah, Mangga Dua itu kan deket sama Mangga Besar, yang dari dulu memang terkenal sebagai tempat prostitusi selain Kramat Tunggak dan Kali Jodoh. Di Mabes juga paling banyak diskotik dan tempat judinya. Bisa dibilang tuh daerah, nerakanya Jakarta. Mungkin karena itu kali yah, Mabes tuh dari jaman dulu sampai sekarang tempatnya kumuh.


Makanan cepat saji aja, yang terkenal cuma Kentucky Fried Chicken (KFC), yang biasanya satu lokasi sama tempat jualan es krim Swensen. Ini dulu tempatnya di Gelael, Slipi (sekarang jadi Hotel Peninsula) dan Pasar Blok M. Kalau dah jajan disini, serasa orang kaya :)


Oh ya, dulu gw suka mainnya ke Jakarta Selatan dan Pusat, karena Jakarta Timur dan Utara itu, serasa tempat jin buang anak. Daerahnya serem dan menurut orang-orang, katanya kumuh. Sorry nih buat anak-anak Jakarta Timur dan Utara :D


Dulu tuh alat transportasi cuma oplet, bemo, helicak, becak, bus PPD, sama bajaj. Mobil belum banyak, apalagi motor. Bayangin aja, dari rumah di Tanjung Duren main ke Roxy, jalan kaki masih enak. Kalau punya duit yah naik becak, padahal jaraknya tuh 1 KM.


Kalau mau nonton film, untuk orang Jakarta Barat bioskopnya tuh paling bagus yah Bioskop Roxy, juga Musiana. Kalau mau nonton film India dan film Barat, silahkan berkunjung ke daerah Jakarta Pusat, disana banyak bioskop. Sebut saja Bioskop Megaria, Duta dan Grand (didaerah Senen), sama yang terkenal bioskop Indianya Rivoli. Mau mahalan dikit yah nonton di Jakarta Theatre.


Sekitar tahun 86-87 keatas, baru deh gw ngerasa ada mall. Yaitu di Slipi Jaya dan Blok M Mall. Nah berbarengan dengan itu, mulai ada deh bioskop 21. Mulai deh sering main-main kesana. Mulai kenal juga tempat gaul yang namanya Apotik Karya (tempat kumpul anak-anak Jakarta Selatan yang borju). Universitas Trisakti dan Tarumanegara tuh ngak sebagus sekarang. Pokoknya sampai tahun 1994, Slipi Jaya dan Blok M Mall, tempat main yang paling sering dikunjungi. Oh ya, ada deh Sarinah, tapi karena tempatnya ngak begitu luas, jadi suka males aja kesanan.


Kalau liburan sekolah, ke Ancol cuma mau lihat pentas lumba-lumba sama singa laut, karena Dufan belum ada. Ke Taman Mini, cuma buat santai, naik kereta api mini dan kereta gantung. Biar miskin tempat wisata seperti itu, tapi udara Jakarta masih enak, makanya sering jalan-jalan ke Taman Suropati dan danau di Jalan Lembang.


Begitu tahun 90-an, pelan tapi pasti, Jakarta udah mulai terasa sumpek. Mulai banyak mobil, motor, bus mulai banyak macemnya, becak tergusur, oplet apa lagi udah ngak ada. Semakin banyak mall, semakin banyak penduduknya. Walikota Jakarta Barat aja yang tadinya di Jalan S. Parman, pindah kedaerah Kembangan, jadi bikin sulit terjangkau. Kecuali untuk orang Kedoya, Cengkareng, dan sekitarnya.


Kadang-kadang gw suka terpikir, betapa enaknya Jakarta yang dulu. Tapi gw berkembang kok, dari yang tadinya cuma anak-anak, eh sekarang punya anak. Jadi wajar tho, kalau Jakarta juga membangun dirinya. Mungkin kali yang diperlukan ditingkatkan atau digali lagi adalah prilakunya. Misalnya budaya antrinya semakin digalakkan, gotong royongnya (orang Jakarta semakin sibuk cari duit, jadi sebagian orang udah ngak kenal tetangganya termasuk gw, yang ngak kenal lagi dengan tetangga2 ditempat tinggal ortu) dan menghargai sejarah karena sejarah adalah bagian dari perjalanan manusia. Jangan sejarah malah diluluhlantakan seperti bangunan-bangunan bersejarah yang dijadiin mall, sayangkan ?

Wednesday, June 20, 2007

Antara Bandung - Jakarta

Tanggal 9 Juni kemarin, ada acara kopdar bersama dengan salah seorang moderator Blogfam, Elsa dan suami, Mr van der Veer (eh benar ngak tulisannya ?) di Bandung, kota Seribu FO dan wisata kuliner :)

Super heboh, maklum Blogfamers. Ngak sia-sia deh datang dari Bekasi bareng Dahlia (selama perjalanan Bekasi - Bandung dengan naik Cipaganti, si sopir sudah bolak balik setel kaset kenceng-kenceng, tapi gw dan Dahlia tetep ngak tau diri ngobrol plus ketawa ketiwi dengan kencangnya. Salah sendiri Pak Sopir, kenapa taruh kita berdua dikursi belakang....he...he..)

Kita ketemuan di Ciwalk didepan Toko Buku Gunung Agung. Sudah ada Sa bersama sang suami dan Linda. Oh yah, sebelumnya gw sama Dahlia, dijemput dulu sama Iin Syaiful di Bandung Trade Center (BTC). Nah dari TGA, ketemuan sama Ryu dan satu persatu blogfamers. Eh ketemu lagi deh sama Donna, Isman dan putra mereka yang ganteng, Aza.

Sayang gw ngak punya fotonya karena itu lihat aja di blognya Linda dan Donna, plus Iwok. Selepas dari Ciwalk, karena gw dan Dahlia nebeng sama Sa, kita pun mampir dulu ke FO, pastinya ! Baru setelah makan di Bumbu Desa, kita meluncur balik ke Bekasi dan Jakarta. Senangnya....semoga ada kopdaran lagi yah.

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketHari Minggunya, atas undangan Ochie, gw, Mas Iwan dan anak-anak pergi ke Kebun Binatang Ragunan. Gile tuh Ragunan, ramai banget sama orang, kalah deh binatang penghuni kebun tersebut. Parkir mobil susah, parkir motor apalagi. Sesek...sek...sek....

Ochie ternyata lagi dalam perjalanan menuju kebun binatang, karena Lily udah ngak sabaran pengen masuk, kita yang tadinya nunggu didepan pintu utama sebagai tempat pertemuan, langsung masuk ke dalam Bonbin dengan membayar Rp 4 ribu per orang. Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Lily dan Kayla senang banget lihat binatang-binatang. Ini pertama kalinya mereka ke kebon binatang. Dasar anak-anak, waktu lihat orang-orang pada naik gajah, mereka pun minta naik gajah. Tapi karena antriannya panjang, batal deh.

Karena gw janjian sama Ochie dan Neli, meski anak-anak belum puas, akhirnya kita bermaksud nemuin Ochie dan Neli yang tengah mengadakan kopdar dengan blogger lainnya. Berkali-kali telepon dan sibuk cari sana sini tempat pertemuan itu, akhirnya setelah kepanasan ketemu juga tempat kopdarannya Ochie. Sayang Neli dan Nunik, udah pulang duluan jadi ngak sempet ketemuan.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Diacara itu, gw sempet ketemuan juga Evan, Ninie, Intan Ariestya, dan Bundanya Kei. Plus Tetty, yang ketemu di jalan dan kasih tau tempat pertemuan (Thanks yah Ty, tanpa dirimu, pasti blank deh tempatnya. Btw kok kamu bisa ngenali aku sih ?) Yang lainnya, sumpah gw ngak inget namanya. Maaf yah, soalnya kan kalian pada sibuk berbincang-bincang, daku jadi ngak pede buat kenalan..he...he... (hampir 3 tahun gw ngeblog, baru kali ini gw merasa minder ketemuan sama orang...he....he...)

Setelah bincang-bincang sebentar, maklum Lily dan Kayla sudah heboh pengen lihat binatang-binatang yang lain, jadi kita pun pamit. Mudah-mudahan bisa ketemuan lagi yah.

Monday, June 11, 2007

Jangan Coba-coba

Gara-gara rencana mau pindahan dan menutup sementara blog, tau-tau udah ada yang bikin blog dengan nama : http://lilylankayla.blogspot.com yang bikin sepertinya orang luar.

Rasanya mau nangis. Tapi mau apa lagi coba, wong namanya juga gratisan. Akhirnya supaya tetep bisa update, gw tambahin angka 2 dibelakang nama yang lama.

Semoga rencana pindahan bisa sukses dan lancar. Btw, ada yang punya solusi, supaya blog ini bisa kembali ke nama yang lama ?

Wednesday, June 06, 2007

Happy Married Tulang Wahyu

Tanggal 2 Juni 2007, adik cowo gw yang paling besar, yang biasa dipanggil Lily dan Kayla, dengan panggilan Tulang Wahyu, melangsungkan pernikahan dengan sang pacar, Verawati. Akad nikah diselenggarakan di Masjid Al Falah, Jalan Belut, Perumnas II Bekasi Barat, pada pukul 09.00 WIB dan resepsinya di Restoran Grand, Cideng, Jakarta Pusat.


Itu baru acara resepsi, rencananya pesta adat Batak, Insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2007 di Gedung Mangaraja, Jakarta Timur. Ini benar-benar acara totally Batak. Jadi bakal panjang waktunya. Seperti yang sudah pernah gw hadiri, acara mulai dari jam 11 sampai pukul 7 malam. Cape deh :)


Selamat yah Tulang Wahyu dan Tante Vera eh sekarang dipanggil nantulang donk :) Semoga rukun selalu, jangan biarkan kerikil sekecil apapun merusak kokohnya bangunan milik kalian.

Sedikit foto :)

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket