Saturday, December 31, 2005



Saat waktu berganti
sejenak kita merenung
apa yang telah kita lakukan
apa yang belum terlaksana

Di tahun baru, kerjakan yang tertinggal
laksanakan yang baru
Tekadkan keinginan
agar tak ada lagi yang tertinggal
karena hidup terus berjalan

Keluarga Usmar Kurniawan mengucapkan : Selamat tahun 2006 buat seluruh keluarga, teman, sahabat, dan handai taulan dimanapun berada.





Tuesday, December 27, 2005


Kami Akan Selalu Mencintaimu, Mbah Kung


Hai dunia, bagaimana kabarnya menjelang akhir tahun ini ? Di penghujung tahun 2005, tepatnya tanggal 20 Desember pukul 08.30 di Jetis Pasiraman, Yogyakarta Kota, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah berpulang Bapak dan Mbah Kung kami, M. Kusnan Hanafi.

Ini merupakan akhir perjalanan Mbah Kung di dunia fana, setelah menderita sakit kanker kandung kemih selama dua tahun. Meski sempat dioperasi di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, dan menjalani kemoterapi, tetapi Allah SWT lebih menghendaki Mbah Kung kembali ke haribaanNya.

Kami sekeluarga (Mbah Uti, Ayah + Ibu + Lily + Kayla, Bulik Santhi, dan Om Yan) ikhlas dan tabah karena ini merupakan yang terbaik buat Mbah Kung. Apalagi saat lebaran kemarin, Mbah Kung sudah memberikan pesannya bahwa apapun yang terjadi, kami harus selalu satu dan tidak boleh saling menyakiti. Mbah Kung juga mengatakan terutama buat Mbah Uti, hidup harus tetap berjalan dengan atau tanpa Mbah Kung.

Cuma satu yang bikin Mbah Kung menangis, beliau tidak bisa menggendong-gendong de' Kayla dari lahir hingga de' Kayla berumur satu tahun. Dan mungkin Mbah Kung saat itu sudah punya feeling, berkata gak bisa mendampingi cucu-cucu hingga dewasa.

Meski baru 7 tahun menjadi anak Mbah Kung, buat Ibu banyak kenangan yang tak terlupakan terutama jika kami pulang ke Yogya, Mbah Kung dengan si pitungnya (honda jaman dulu..he...he..) selalu menjemput kami baik di Stasiun Tugu atau Bandara Adi Sucipto. Ini selalu dilakukannya bahkan pada saat beliau sakit (sebelum masuk ke rumah sakit). Sementara buat Kak Lily, sebagai cucu pertama Mbah Kung, cinta kasih Mbah Kung tak terhingga. Mbah Kung tidak pernah marah, selalu membangga-banggakan cucunya, bahkan menyisir rambut dan menyuapi Kak Lily, Mbah Kung jagonya.

Mbah Kung menderita kanker kandung kemih sudah sejak dua tahun yang lalu. Awalnya Mbah Kung tidak bisa buang air kecil, waktu diperiksa ke rumah sakit dikatakan Mbah Kung menderita prostat. Saat itu Mbah Kung sudah disuruh untuk operasi tetapi Mbah tidak mau malah memiliki pengobatan alternatif. Ternyata pengobatan alternatif itu tidak berpengaruh buat Mbah Kung (ada orang yang cocok, ada yang tidak). Karena ternyata pengobatan itu malah membuat racun baru pada tubuh Mbah Kung sehingga penyakitnya sudah menyerang paru-paru.

Akhirnya setelah Mbah Kung berobat selama setahun di alternatif dan diyakinkan untuk operasi, maka pada bulan Maret Mbah Kung dioperasi kandung kemihnya. Untuk memulihkan kesehatannya, dokter meminta dilakukan kemoterapi, entah bagaimana kemoterapi itu malah membuat ketahanan tubuh Mbah Kung berkurang. Mbah Kung yang berat badannya tadinya 65 kilogram, kemudian saat sakit 50 kg, pada saat lebaran kemarin hanya 32 kg ! Bayangkan betapa kurusnya Mbah Kung.

Karena tidak tahan dengan kemoterapi, Mbah Kung tidak mau menjalaninya lagi padahal tinggal 2 kali kemo. Sejak itulah, kesehatan Mbah Kung semakin menurun namun Alhamdulillah hingga menjelang kematiannya, Mbah Kung tidak pernah koma bahkan mampu mengucapkan syahadat sebelum meninggal dunia.

Seperti kata Mbah Kung, hidup mesti berjalan namun kenangan Mbah Kung tetap tak akan terlupakan hingga akhir jaman. Selamat jalan Mbah Kung, cinta kami menyertaimu. Ya Allah, tempatkanlah Mbah Kung ditempatmu yang terbaik dan semoga amal ibadahnya semasa hidup Engkau terima. Amiin.

Tuesday, December 20, 2005


Memori 17 - 18 Desember 2005

Apa kabar dunia ? Semoga menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, semuanya pada cerah ceria :)

Sedikit cerita dari kami tentang de' Kayla yang pada hari Minggu, 18 Desember 2005 lalu, berumur satu tahun. Tidak ada pesta, karena memang dari awal Ibu sama Ayah tidak merencanakan pesta untuk memperingatinya. Bagi Ayah/Ibu, seperti halnya ultah Kak Lily, peringatan ultah cukup dengan memotong kue tart dan nasi kuning, bersama saudara-saudara, dan tetangga-tetangga sekitar rumah saja.

Tetapi kali ini, rencana untuk de' Kayla tinggal rencana. Pertama Ompung Doli dan Ompung Guru sudah kasih tau gak bisa datang karena Ompung Doli agak kurang sehat dan kebetulan harus menghadiri Halal Bi Halal warga Tapanuli Utara se-Jabotabek. Trus kedua, Mbah Kung yang memang sudah sakit parah, hari Jumat malam, kesehatannya semakin memburuk.

Ketiga, Kak Lily tersayang, saat mengaji di TPAnya, perutnya kena tendang sama teman lelakinya yang waktu itu sedang main bersama teman laki yang lain. Kata Lily, waktu itu sedang istirahat mengaji, saat lewat didepan teman-teman yang sedang bermain, tiba-tiba perutnya terkena tendangan yang sebenarnya diarahkan kepada teman laki yang lain. Kak Lily yang badannya kurus pun semalaman merasa kesakitan. Ibu rasanya pengen marah, tapi mau bagaimana lagi, gurunya dan orang tuanya sudah minta maaf. Ibu cuma nasihatin Kak Lily saja supaya kalau ada teman laki lagi main-main jangan dekat-dekat. Alhamdullilah setelah dibawa ke dokter keesokan harinya, perut Kak Lily gak apa-apa.

Oh yah, karena Kak Lily sakit ini, Ibu jadi gak bisa menghadiri arisan perdana Blogfam dirumah Tante Rieke, padahal udah janjian sama Tante Yaya untuk datang. Maaf yah, semoga arisan kedua bisa datang.

Selain itu juga, Ibu lagi deg-degan nih karena tempat kerja Ibu sedang melakukan PHK besar-besaran. Gimana gak ? katanya sekitar 400 orang dari 1000 karyawan bakal di PHK. Jadi disetiap sudut kantor banyak bergerombolan orang yang mengutip lagu Obbie Messakh, "resah dan gelisah menunggu disini". Menantikan keputusan, apakah hari ini akan bekerja seperti biasa, atau pulang kerumah dengan pesangon :(

Nah, karena itulah ultah de' Kayla, berlangsung biasa-biasa saja, tetapi tetap istimewa karena semua keluarga baik yang di Jakarta, Yogyakarta, dan Bekasi sekitarnya, memberikan ucapan dan doa buat de' Kayla. Tak ketinggalan juga kadonya...he...he...

Diatas semua itu, yang tak kalah mengharu biru adalah saat membuka blog di kantor pada hari Seninnya, beberapa ucapan selamat dan doa diberikan dari teman-teman blogger buat de' Kayla, padahal banyak diantara mereka Ibu belum pernah bertemu. Selain itu yang bikin surprise adalah saat membaca pesan dari Om JaF, bahwa de' Kayla terpilih sebagai Our Baby Forum Blogfam 2005, karena ulang tahunnya bertepatan dengan ultah Forum BlogFam.

Akhirnya, terima kasih buat semua yang telah mengirimkan ucapan dan doanya buat Kayla. Dan terima kasih tak terhingga untuk seluruh keluarga Blogger Family, yang membuat kehidupan virtual menjadi nyata dengan segala perhatiannya.

Friday, December 16, 2005


Memoar Menjelang Satu Tahun De' Kayla


Hai apa kabar dunia ? Alhamdullilah saat ini kami sekeluarga sehat dan bahagia selalu :)

Yang menggembirakan nih, sebentar lagi, tepatnya tanggal 18 Desember 2005, de' Kayla berusia satu tahun. Alhamdulillah sehat, semakin pinter, cantik, lucu, dan banyak gaya...he...he...(maaf yah kalau narsis, maklum anak sendiri).

Gak terasa, perasaan ibu baru kemarin bawa-bawa perut ndut kemana-mana, naik kereta, naik mobil, naik motor (sampai dibilang amot a.k.a anak motor sama temen-temen ibu), naik bis, naik angkot. Perasaan, belum lama ngeliat bayi merah yang tiap satu jam tidur (sampai-sampai Tulang Wahyu takut karena de' Kayla gak banyak bergerak..he...he..), tau-tau sekarang kebanyakan main, ngoceh dan bisa ngambek.

Oh yah, menjelang satu tahunnya de' Kayla, ibu mau kasih memoar sedikit nih tentang kehadiran de' Kayla.

Waktu hamil de' Kayla, beda dengan waktu ibu mengandung Kak Lily. Sampai usia kehamilan 9 bulan, ibu muntah terus, males makan, males kemana-mana (ke kantor aja terpaksa....he...he..), trus pengennya naik kereta api terus, dipijitin ama ayah terus, dan ngerujak terus.

Kehamilan kedua ini, pengennya Ayah si kalau Allah kasih anaknya laki-laki karena yang pertama dah perempuan. Cuma Ibu sih dah feeling, anaknya bakalan perempuan lagi, soalnya Ibu hobby nonton telenovela...wakakak..:D

Seperti halnya Kak Lily, Ibu juga memeriksakan kandungannya di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, tapi karena sekarang tinggalnya di Bekasi Utara, Ibu juga periksa di Bidan Tien Rustini, yang deket rumah, supaya kalau ada apa-apa bisa ditangani.

Sama dr Sunarto, de' Kayla diperkirakan akan lahir tanggal 25 Desember. Asyik juga yah pas natalan...he...he.. Cuma karena anak pertama alias Kak Lily lahir lebih cepat (10 hari) dari due datenya, dr Narto juga memperkirakan de' Kayla bisa lahir lebih cepat. Kata dr Narto, posisi kepala bayi sudah dibawah dan siap untuk melahirkan secara normal, seperti waktu kelahiran Kak Lily.

Setelah habis cuti lebaran, Ibu masuk kantor dan dua minggu kemudian rencananya baru akan ijin cuti melahirkan. Seminggu setelah masuk, pas chek up lagi sama dr Narto, disaranin untuk ambil cuti aja karena Ibu udah kelihatan kelelahan. Nah, untuk antisipasi itu, Ayah sudah ngerencanain untuk ngungsiin Ibu, Kak Lily dan Mbak Iyah kerumah Ompung di Daan Mogot, karena jarak ke RSB Budi Kemuliaan lebih dekat.

Hari Senin tanggal 13 Desember 2004, Ibu masuk kantor untuk ijin cuti melahirkan. Sama Pak Benny, Ibu ditanya kapan melahirkannya, kemungkinan tanggal 18 atau 25 Desember 2004, jawab Ibu.

Akhirnya Ibu cuti. Duh senengnya Kak Lily karena tiap hari bisa dianterin kesekolah sama Ibu. Bisa ditemenin main, belajar, pokoknya kolokan banget deh. Seakan mau mengatakan nanti kalau dah ada adik, perhatian terbagi...he...he...

Pas tanggal 18, hari Sabtu, sekitar pukul 08.30 WIB, sewaktu Ibu buang air kecil, ada flek-flek darah begitu, berdasarkan pengalaman waktu Kak Lily, Ibu ngerasa jangan-jangan udah mau melahirkan nih. Ibu terus telepun kerumah Ompung dan ngomong sama Ompung Guru. Katanya itu memang tanda-tanda melahirkan, trus Ibu disuruh langsung ke bidan, sementara Ompung siap-siap mau kerumah.

Ditemenin Ayah (Alhamdulillah sesuai keinginan Ibu, ayah ada dirumah seperti waktu melahirkan Kak Lily), Ibu pergi ke Bidan. Ternyata disana, Bidan Rustini lagi ke RS Mitra Keluarga, trus sama asistennya diperiksa dan katanya udah pembukaan satu.

"Udah mules blum ?, tanya asistennya.
"Belum", jawab Ibu.
"Rumahnya deket kan ? Pulang aja deh dulu nanti sekitar jam 3 atau kalau sudah mules datang lagi kesini," kata asistennya.
"Tapi saya pipis..pipis terus suster", kata Ibu.
"Gak apa-apa itu", jawab asisten.

Akhirnya Ibu dan Ayah pulang. Karena dibilang lahirnya masih lama, Ibu masak aja, sementara Ompung Guru telepon terus. Ompung heran kok Ibu belum ke bidan. Ibu bilang udah tapi disuruh pulang dulu.

"Kok begitu sih. Itu yang keluar bisa-bisa air ketubanmu. Hati-hati jangan sampai kehabisan, nanti anakmu bahaya", kata Ompung Guru.
"Nanti kalau Bapak sampai kamu langsung ke Budi Kemuliaan saja," perintah Ompung.

Dikasih tahu begitu, Ayah sama Ibu jadi was-was, dan kembali ke Bidan. Lagi-lagi sama asisten tuh bidan disuruh pulang. Katanya kok ibu gak percaya sih sama omongan dia.

Sampai dirumah, ternyata Ompung Doli dan Om Ali udah dirumah. Tanpa ba..bi...bu, Ompung Doli langsung perintahin Ibu ke RS. Sama Kak Lily, Ibu pun boyongan, sementara Ayah menyusul karena musti minta ijin ke sekolah Kak Lily. Mbak Iyah gak dibawa, untuk jaga rumah. Entah kenapa, dalam perjalanan di tol, macet benar dan Ibu terus ngeluarin air. Kita berangkat dari rumah pukul 11.00

Sampai di RSB Budi Kemuliaan sudah sekitar pukul 13, Ibu langsung dibawa ke UGD. Trus diperiksa ternyata udah bukaan kedua. Karena gak mules, Ibu disuruh chek EKG, dan ternyata bayinya males bergerak. Ibu langsung masuk ruang bersalin dan dikasih oksigen. Trus ditanya-tanya segala macam yang bikin ibu pusing. Kemudian Ibu ditinggalin sendiri, gak lama Ompung Guru masuk, trus ngomong :

"Kamu harus tabah yah. Air ketubanmu sudah hijau. Anakmu juga terlilit tali pusar. Anakmu gak bergerak. Jadi kamu harus dioperasi", kata Ompung Guru.

Whuaaaa.....Ibu langsung nangis saat itu juga. Ibu merasa egois dan bodoh, kenapa gak nurutin Ompung Guru langsung ke rumah sakit. Ibu takut nanti dede bayi gak ada. Ompung Guru pun ikut nangis, mungkin gak nyangka bakalan begini jadinya.

Ompung Doli masuk dan sempat marah karena Ayah belum sampai juga katanya sih kena macet. Dan terpaksa ijin operasi ditandatangani sama Ompung Doli.

Lihat Ibunya nangis terus, Kak Lily juga ikut nangis. Yang bikin Ibu terharu, Kak Lily bilang, Bu aku sayang Ibu dan dede. Sehat yah Bu, nanti aku jagain deh," katanya sambil ngelus-ngelus kepala Ibu.

Akhirnya sekitar pukul 13.45, Ibu masuk ruang operasi. Ayah belum datang juga. Ibu operasi ditungguin diluar sama Ompung Doli, Ompung Guru, Kak Lily, Om Ali, Tulang Ari dan Tante Ida.

Seingat Ibu waktu dioperasi dokternya ada 3, tapi yang Ibu ingat cuma dr Narto. Trus ada 3 orang perempuan yang bantuin. Yang Ibu ingat, saat itu ibu diajak ngomong terus sama orang dokter, ditanya macam-macam, trus dia cerita yang lucu-lucu, yang bikin Ibu pengen ketawa tapi ngak bisa.

Akhirnya : "Bu ini anaknya udah lahir. Perempuan lagi yah bu".
"Alhamdulillah. Bisa saya liat dokter," kata Ibu yang terus dikasih de' Kayla yang ditaruh diatas badan. Ibu langsung cium de' Kayla. "Terima kasih yah Allah, Kau berikan kembali anugerah terindah buatku", ucap Ibu dalam hati.

"Setelah itu Ibu dan de' Kayla masuk ruang pemulihan. Entah berapa lama, yang jelas Ibu baru bisa ketemu Ayah, Ompung Guru dan saudara-saudara sekitar pukul 19.

Ayah minta maaf gak bisa nemenin Ibu. Ompung Guru, yang nemenin, waktu lihat bayinya, ngomong. "Eh anakmu kulitnya putih lho. Kok keriting banget. Mukanya juga batak...he...he...", kata Ompung Guru.

Yah begitulah, akhirnya bayi merah tersebut diberi nama Tiurma Kayla Puspitarani Kurniawan. Tiurma dari bahasa Batak yang artinya sinar terang karena de' Kayla lahir tepat pukul 14.02, saat matahari bersinang terang. Sementara Kayla itu Kak Lily yang kasih karena dia seneng sama namanya Kayla (ada temennya yang punya nama Kayla...he....he), sementara Puspitarani, karena Kak Lily sudah Puspitasari, atau bisa juga dibilang puspita itu artinya bunga. Jadi kalau bisa dikatakan bunga yang warnanya menarik. Yang jelas de' Kayla diharapkan bisa menjadi perempuan yang memiliki kesholehan yang bersinar dan menarik. Amiin.

Tuesday, December 13, 2005


Sibling Rivalry ?!

Kadang Ibu suka desperado kalau Kak Lily suka bilang, "Ibu sekarang lebih sayang sama Kayla", "Ibu jahat marah-marahin aku terus", atau "Kok kalau de' Kayla sakit dibawa ke dokter, kalau aku yang sakit cuma disuruh minum obat".

Padahal Kayla dibawa ke dokter cuma untuk imunisasi, Kak Lily disuruh minum obat karena sakitnya cuma batuk pilek. Sudah dijelasin bahwa waktu seumur dede Kayla, Kak Lily juga selalu ke dokter untuk imunisasi karena itu penting buat kesehatan. Tapi biar udah dijelasin panjang lebar dan mengangguk-angguk seperti mengerti, tetap saja anak perempuan ibu yang sekarang udah berumur 5,5 tahun itu tetap suka mengulang-ulang perkataan itu jika dia merasa gak sreg :(

Ternyata bukan hanya ibu lho yang ngalamin seperti itu, banyak juga ibu yang punya anak lebih dari satu. Kalau kata Ompung Boru sih, biasalah anak itu suka ngiri sama saudaranya yang lain. "Makanya jangan terlalu dekat jarak anaknya", kata Ompung Boru waktu itu.

Tapi tetep aja, walau Kak Lily gak terlalu dekat jaraknya sama de' Kayla, masih suka ngiri tuch sama adiknya. Yang Ibu senang dari Kak Lily, dia gak usil sama adiknya. Gak pernah cubit atau mukul adiknya, tapi kalau bikin nangis sih tetep deh...he...he....

Nah, hari Minggu kemarin, Ibu baca Kompas, trus ada uraian dari Dr. Sawitri Supardi Sadarjoen, tentang Sibling Rivalry (Persaingan antar saudara). Membaca uraian Dr. Sawitri, Ibu berkaca pada diri sendiri, apakah Ibu sudah benar memperlakukan dua gadis kecil kami ?

Seperti ini uraiannya :

Menurut Dr. Sawitri, Sibling rivalry adalah persaingan antarsaudara kandung dalam memperebutkan kasih sayang dan perhatian orangtua yang telah dirasakan saat anak berusia tiga tahun. Berebut mainan, berebut tempat untuk bisa lebih dekat dengan ayah atau ibu, berebut kue, berebut kesempatan memainkan sesuatu, dan sebagainya.

Saat melerai perkelahian anak dalam ajang perebutan ini orangtua akan tanpa sadar menempatkan salah satu anak sebagai yang dikalahkan atau yang dimenangkan. Namun, saat penanganan kasus sibling rivalry, bila ditanya orangtua akan menjawab, ”Mana ada sih orangtua yang membenci dan membedakan anak yang keluar dari rahim yang sama?” (Nah ini sering banget Ibu bilang sama Ayah, kalau Ibu lagi berkeluh kesah sama Ayah, yang cuma senyam senyum gak kasih solusi)

Dalam memberi perhatian kepada anak sebenarnya ada dua hal yang terlibat, yaitu dedikasi material dan dedikasi emosional. Orangtua akan mengatakan, setiap membeli mainan, pakaian, peralatan sekolah, akan dibeli dua buah yang sama (dedikasi material). Hanya cara memberikan benda tersebut, kesempatan memilih duluan, atau tanggapan orangtua terhadap reaksi emosi anak saat menerima pemberian, akan berbeda dari satu anak ke anak yang lain (dedikasi emosional).

Perbedaan itu sangat dipengaruhi oleh karakter mental spesifik anak, seperti apakah anak tertutup atau ceria, karakteristik fisik (lebih cantik dengan rambut bergelombang, lurus, kulit yang kelam, kulit kuning langsat, dan seterusnya).

Perbedaan perlakuan yang terkait dengan dedikasi emosional inilah yang sering dirasakan anak yang merasa selalu dikalahkan. Rasa cemburu, benci, dan jengkel berlanjut akan terpendam. Perasaan negatif ini ternyata dibawa hingga masa dewasa kelak. Rasa benci dalam dimensi a-sadar biasanya mendapat dukungan dari dorongan agresi yang memang merupakan dorongan dasar setiap manusia, yang seyogianya mampu dikendalikan dan dikelola dengan baik.

Perlu disimak bahwa kebencian dan kecemburuan yang hingga dewasa tidak teratasi dan bercokol dalam hati sanubari seseorang menjadi bibit ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi munculnya iri hati beserta eksesnya secara berlanjut terhadap teman, rekan kerja, yang berkembang menjadi persaingan tidak sehat saat mereka masuk dalam lingkup kerja dan pergaulan sosial lebih besar kelak.

Mereka tidak mampu menerima kekurangan diri dan tidak mampu beradaptasi sosial dengan baik. Keberhasilan orang lain akan selalu menjadi ancaman bagi diri yang membuka peluang berkembangnya perilaku destruktif sosial.

Kondisi psikologis tidak terkelolanya ekses sibling rivalry dapat menghambat peraihan sukses karier karena ia akan menutup mata pada keberhasilan rekan kerja yang sebenarnya dapat digunakan sebagai motivator peningkatan kualitas kerja. Apalagi bila kariernya ditentukan oleh keberhasilan bekerja dalam satu tim.(dikutip dari Kompas Minggu, 11 Desember 2005).

Friday, December 09, 2005


Atas Nama Cinta

Kak Lily sekarang ini lagi doyan ngajarin de' Kayla nyanyi, ngajak main (meski akhirnya jadi ajang tangis), mengendong (dengan alasan sudah bisa karena lebih besar), atau ngajarin menggambar alias corat coret buku.

Dan atas nama cinta, Ibu seneng banget Lily udah bisa ngayom adiknya. Tapi...kadang nih ajarannya Kak Lily tuh suka ngak bener seperti saat Lily ngajarin adiknya nyanyi :

"Topi saya bundar. Bundar topi saya.
Kalau tidak bundar, bukan topi punya saya".

Atau ini :
"Puk ame-ame, belalang kupu-kupu.
Siang malam nangis terus".

Atau kalau gak nih, seperti ini kalau de' Kayla lagi gak mau sama Lily :
Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Tuesday, December 06, 2005

Bikin Hidup Jadi Lebih Hidup

* salam kenal buat semua anggota blogfam.
perkenalkan, saya ibu dua anak putri yang cantik-cantik Lily dan Kayla.
Saat ini masih bekerja di salah satu media elektronik di Jakarta, lagi asyik ngoprekin blog. jangan lupa yah berkunjung ketempatku

================

alow mama lily en kayla, lam kenal en met gabung diblogfam.. smoga betah disini..
saya sudah berkunjung lhooo..lily pinter gaya ya

halo mbak lily!!! welkam to the family!!! nambah lagi anggota blogfam cilik!!!

met gabung ya... semoga betah.. dan mari kita sharing di sini..

Allo mbak Indah, selamat datang... btw putri nya umur berapa

waaaaah.... ada dede2 kecil lagi niiiih.. slamat datang kayla dan lily sekeluarga...........

=====================

Demikian beberapa sambutan yang saya terima saat pertama kali bergabung dengan Blog Family (Blogfam).

Saat itu yang terpikir adalah hanya sekedar remeh temeh dari beberapa pengurus komunitas tersebut dan anggota yang sering wira wiri dalam jagat perblog-an. Masuknya saya dalam komunitas itu pun, awalnya karena rasa penasaran melihat beberapa orang teman yang memiliki blog memasang banner (pengumuman) Blogfam. Banner yang menyatakan si empunya blog adalah anggota Blogfam.

Penasaran, saya pun mengklik banner yang ternyata masuk sebuah website yaitu http://www.blogfam.com/, sebuah komunitas bagi para blogger. Namun, untuk melihat isi dari website tersebut, kita diharuskan untuk mendaftar jadi anggota. Dengan motto, siapa tahu dengan menjadi anggota Blogfam, teman blogger saya semakin banyak, saya pun mendaftar menjadi anggota.

Meski telah mendaftar, tidak membuat saya langsung wara wiri di komunitas tersebut. Karena ajang kumpul para blogger itu, hanya sesekali saya datangi, bahkan dalam sebulan pernah tidak sama sekali dilirik...he...he...

Maklum, waktu itu saya melihat, wah yang wara wiri disana sudah pada kenal, apalagi dari kata-kata yang tertulis, satu sama lain dengan santainya memuji, mencela, menyanjung, mengkritik para blogger lainnya. Sepertinya mereka sudah pernah saling bertemu.

Ternyata eh ternyata, seperti kata orang tua, tak kenal maka tak sayang, bagaimana mau akrab kalau kita sendiri tak berusaha mengakrabkan diri. Maka saya pun mulai rutin berkecimpungan dalam forum Blogfam. Manfaatnya ? Setidaknya saya sudah bisa mengganti template blog saya. Gak sekali, udah tiga kali malah. Itu karena melirik ruang Utak Atik blog di Blogfam.

Mungkin karena saya perempuan, yang gak jauh dari urusan per-ibu-ibuan, ketika ada salah satu anggota Blogfam menawarkan diri untuk membuat arisan, naluri keibuan saya pun tergelitik untuk ikut...he...he.. Atau ikutan ngegosip di ruang Ngopi dan Ngurek plus coba resep di Dapur Keluarga.

Meski belum pernah kesampaian karena selalu ada halangan, setiap ada kopdar yang berlangsung di Jakarta, saya pun mencoba ikutan. Begitu juga saat pulang kampung ke Yogya, saya pun bertemu dengan sesama anggota Blogfam.

Apapun yang kita butuhkan, ada di Blogfam. Mengutip sebuah iklan, Bikin Hidup Jadi Lebih Hidup...he...he...
Namun sayangnya, saya lihat forum ini masih sedikit digunakan oleh anggotanya yang telah mencapai 1473 orang. Padahal dengan sering-sering ngelongok atau posting alamat namanya dikenal atau ngetop :).

Ok deh, Selamat Ulang Tahun Blogfam. Kita bukan sekedar Virtual Family. Semoga Blogfam mampu memberikan bukti nyata bagi dunia perblog-an atau sumbangsih bagi negara Indonesia dan saya juga tidak hanya menjadi tukang gorengan.

Wednesday, November 30, 2005

Jangan Lupa Besok PIN Polio

Rabu, 30 November 2005, Pekan Imunisasi Polio (PIN) tahap ketiga akan dilaksanakan serentak. Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari menyatakan jika program imunisasi berhasil, Indonesia akan terbebas polio setelah Maret 2006.

Jumlah yang harus diimunisasi sebanyak 23,6 juta balita dan tersebar di 440 kabupaten dan kota. Pemerintah telah menyediakan 32,8 juta dosis untuk dibagikan kepada 281.929 pos PIN.
Dana untuk imunisasi polio tahap ketiga sebesar Rp 110,3 miliar, yang sebagian besar berasal dari bantuan WHO dan UNICEF. Setelah PIN tahap ketiga, imunisasi polio tinggal dilaksanakan sekali lagi yaitu Maret 2006.

Insya Allah dede Kayla, mau ikut lagi imunisas. Ingat Polio, teringat makalah yang dikirim dr. Widodo Judarwanto SpA, tentang Permasalahan Imunisasi Polio, yang isinya seperti ini :

Infeksi polio terjadi di seluruh dunia, di Amerika Serikat tranmisi virus polio liar berhenti sekitar tahun 1979. Di negara-negara barat, eliminasi polio sejak tahun 1991. Program eradikasi Polio Global dapat menurunkan secara dramatis angka kejadian polio liar diseluruh belahan dunia, kecuali India, Timur Tengah dan Afrika. Di Indonesia tampaknya masyarakat dibuat panik dengan timbulnya kasus polio yang sudah hampir 10 tahun tidak pernah dilaporkan.

Penyebab penyakit ini adalah virus Polio yang terdiri dari 3 strain yaitu strain 1 (brunhilde), strain 2 (Lanzig) dan strain 3 (Leon). Strain 1 seperti yang ditemukan di Sukabumi adalah yang paling paralitogenik atau paling ganas dan seringkali menyebabkan kejadian luar biasa atau wabah. Virus Polio termasuk genus Enteroviorus, famili Picornavirus. Penularan terutama terjadi penularan langsung dari manusia ke manusia melalui fekal-oral (dari tinja ke mulut) atau yang agak jarang lainnya melalui oral-oral (dari mulut ke mulut). Tampaknya pencegahan terbaik penularan penyakit ini adalah dengan melakukan Imunisasi Polio.

Rekomendasi Vaksinasi Polio

Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Departemen kesehatan mengeluarkan rekomendasi pemberian Polio termasuk imunisasi yang diwajibkan atau masuk Pengembangan Program Imunisasi (PPI). Imunisasi polio yang harus diberikan sesuai dengan rekomandasi WHO adalah diberikan sejak lahir sebanyak 4 kali dengan interval 6-8 minggu. Kemudian diulang usia 1½ tahun, 5 tahun dan usia 15 tahun atau sebelum meninggalkan sekolah.

Dalam keadaan adanya Kejadian Luar biasa Polio, maka dilakukan Mopping Up. Artinya, strategi untuk memberikan ulangan Polio pada semua anak di bawah usia 5 tahun di daerah tersebut meskipun imunisasi sebelumnya telah lengkap. Vaksin polio terdiri dari 2 jenis , yaitu Vaksin Virus Polio Oral (Oral Polio Vaccine=OPV) dan Vaksin Polio Inactivated (Inactived Poliomielitis Vaccine).

- Oral Polio Vaccine (OPV)
Jenis vaksin Virus Polio Oral atau Oral Polio Vaccine (OPV) ini paling sering dipakai di Indonesia. Vaksin OPV pemberiannya dengan cara meneteskan cairan melalui mulut. Vaksin ini terbuat dari virus liar (wild) hidup yang dilemahkan. Komposisi vaksin tersebut terdiri dari virus Polio tipe 1, 2 dan 3 adalah suku Sabin yang masih hidup tetapi sudah dilemahkan (attenuated).

Vaksin ini dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dalam sucrosa. Tiap dosis sebanyak 2 tetes mengandung virus tipe 1, tipe 2, dan tipe 3 serta antibiotika eritromisin tidak lebih dari 2 mcg dan kanamisin tidak lebih dari 10 mcg.

Virus dalam vaksin ini setelah diberikan 2 tetes akan menempatkan diri di usus dan memacu pembentukan antibodi baik dalam darah maupun dalam dinding luar lapisan usus yang mengakibatkan pertahan lokal terhadap virus polio liar yang akan masuk.

Pemberian Air susu ibu tidak berpengaruh pada respon antibodi terhadap OPV dan imunisasi tidak boleh ditunda karena hal ini. Setelah diberikan dosis pertama dapat terlindungi secara cepat, sedangkan pada dosis berikutnya akan memberikan perlindungan jangka panjang.

Virus polio ini dapat bertahan di tinja hingga 6 minggu setelah pemberian vaksin melalui mulut. Anak yang telah mendapatkan imunisasi OPV dapat memberikan pengeluaran virus vaksin selama 6 minggu dan akan melakukan infeksi pada kontak yang belum diimunisasi. Untuk orang yang berhubungan (kontak) dengan bayi yang baru di imunisasi harus menjaga kebersihan dengan mencuci tangan setelah mengganti popok bayi.

Sehingga bila ada seorang kontak di rumah yang dalam keadaan kondisi tubuh sedang turun, seperti pengobatan kortikosteroid (imunosupresan) atau pengobatan radiasi umum, penyakit kanker atau keganasan yang berhubungan dengan sistem retikuloendotelial (seperti limpoma, leucemia, penyakit hodgkin), anak dengan mekanisme imunologik terganggu misalnya hipogamaglobulinemia dan penderita infeksi HIV atau AIDS, sebaiknya menghindar dari bayi atau anak yang divaksinasi polio paling tidak selama 6 minggu sesudahnya.

Anggota keluarga yang belum pernah diimunisasi polio atau belum lengkap imunisasinya dan mendapat kontak dengan anak yang mendapat vaksin OPV, sebaiknya harus ditawarkan imunisasi dasar OPV pada waktu yang bersamaan dengan anak tersebut.

- Inactived Poliomyelitis Vaccine (IPV)
Di Indonesia, meskipun sudah tersedia tetapi Vaksin Polio Inactivated atau Inactived Poliomyelitis Vaccine (IPV) belum banyak digunakan. IPV dihasilkan dengan cara membiakkan virus dalam media pembiakkan, kemudian dibuat tidak aktif (inactivated) dengan pemanasan atau bahan kimia. Karena IPV tidak hidup dan tidak dapat replikasi maka vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit polio walaupun diberikan pada anak dengan daya tahan tubuh yang lemah. Vaksin yang dibuat oleh Aventis Pasteur ini berisi tipe 1,2,3 dibiakkan pada sel-sel VERO ginjal kera dan dibuat tidak aktif dengan formadehid.

Selain itu dalam jumlah sedikit terdapat neomisin, streptomisin dan polimiksin B. IPV harus disimpan pada suhu 2 – 8 C dan tidak boleh dibekukan. Pemberian vaksin tersebut dengan cara suntikan subkutan dengan dosis 0,5 ml diberikan dalam 4 kali berturut-turut dalam jarak 2 bulan.

Untuk orang yang mempunyai kontraindikasi atau tidak diperbolehkan mendapatkan OPV maka dapat menggunakan IPV. Demikian pula bila ada seorang kontak yang mempunyai daya tahan tubuh yang lemah maka bayi dianjurkan untuk menggunakan IPV.

Sejak tahun 1997 American Academy of Pediatric (AAP) dan Centers For Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan pemberian IPV untuk vaksinasi rutin pada semua bayi di Amerika Serikat. Sejak itu dilaporkan Kejadian Ikutan Paska Imunsasi Polio sangat menurun.

Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
Pada umumnya reaksi terhadap vaksin dapat berupa reaksi simpang (adverse events), atau kejadian lain yang bukan terjadi akibat efek langsung vaksin. Reaksi simpang vaksin antara lain berupa efek farmakologi, efek samping, interaksi obat, intoleransi, reaksi idiosinkrasi dan reaksi alergi. Kejadian yang bukan disebabkan efek langsung vaksin dapat terjadi karena kesalahan tehnik pembuatan, pengadaan dan distribusi vaksin, kesalahan prosedur, tehnik pelaksanaan dan faktor kebetulan.

Kejadian ikutan paska imunisasi adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Kejadian ikutan paska imunisasi Polio memang jarang ditemukan. Setelah pemberian vaksinasi OPV sebagian kecil penerima akan mengalami gejala pusing-pusing, diare ringan dan sakit pada otot.

Lebih jarang lagi, diperkirakan setiap 2,5 dosis OPV yang diberikan dapat mengalami kasus Paralitik Poliomielitis (Vaccine-Associated Paralytic Poliomyelitis atau VAPP). VAPP merupakan kejadian lumpuh layu akut (AFP) 4 – 40 hari setelah diberikan vaksin OPV dengan sekuele neurologis susulan yang mirip dengan polio setelah 60 hari.

Sementara itu, kasus VAPP kontak terjadi ketika virus yang berasal dari vaksin OPV (VDPV) diekskresikan dan menyebar kepada anak-anak yang tidak diimunisasi atau anak-anak yang belum menerima OPV secara lengkap.

Wabah VAPP di Mesir, Filipina, Republik Dominika, Haiti dan Madagaskar yang dihubungkan dengan sirkulasi VDPV yang telah berubah bentuk menjadi neurovirulen yang disebabkan karena perubahan genetik atau rekombinasi dengan enterovirus non-polio. Di Thailand, strain VDPV yang diisolasi dari kultur tinja ditemukan pada 3 dari 15 kasus AFP yang dilaporkan selama 5 tahun terakhir dengan 1 – 5 kasus lumpuh neurologis menetap yang terjadi 60 hari setelah pemberian OPV. Namun, VAPP yang disebabkan OPV jarang terjadi pada daerah dengan cakupan imunisasi lebih dari 90 % dan tingkat imunitas kelompok yang tinggi.

Menurut laporan Vaccine Safety Committee, Division of Health Promotion and Disease Prevention, Institute Medicine National Academy of Science USA, tahun 1994 terdapat bukti memperkuat penerimaan hubungan kausal bahwa OPV dapat menyebabkan Sindrom Guillain Barre (GBS). Demikian juga di Turki pada tahun 2003 pernah dilaporkan 5 penderita GBS setelah pemberian vaksinasi OPV. Penyakit GBS adalah penyakit yang menyerang kelumpuhan kaki dan otot pernapasan manusia, dimana penyebabnya masih belum diketahui secara jelas. Secara teoritis vaksin hidup seperti OPV dapat berubah menjadi bentuk patogenik.

Resiko paling sering terjadi pada pemberian dosis pertama dibandingkan dosis berikutnya. Resiko yang relatif sangat jarang tersebut memang tidak boleh diremehkan, namun bukan menjadi alasan untuk menghindari pemberian vaksinasi OPV karena pemberiannya terbukti sangat berguna untuk menghindari penyakit polio dan menurunkan kasus polio di dunia. Untuk mengurangi kejadian ikutan paska imunisasi maka sebaiknya harus memperhatikan secara cermat kondisi kesehatan penerima imunisasi.

Kejadian ikutan pada janin belum pernah dilaporkan, namun OPV jangan diberikan pada ibu hamil 4 bulan pertama kecuali terdapat alasan mendesak misalnya bepergian ke daerah endemis poliomielitis. Vaksin polio oral dapat diberikan bersama-sama dengan vaksin inactivated dan virus hidup lainnya, tetapi tidak boleh diberikan bersama vaksin tifoid oral. Bila BCG diberikan pada bayi, tidak perlu memperlambat pemberian OPV, karena OPV memacu imunitas lokal dan pembentukan antibodi dengan cara replikasi dalam usus.

Di dalam vaksin polio OPV dan IPV mengandung sejumlah kecil antibiotik (neomisin, polimisin, streptomisin) namun hal ini tidak merupakan kontra indikasi kecuali pada anak yang mempunyai bakat hipersensitif yang berlebihan.

Tampaknya dengan era globalisasi dimana mobilitas penduduk dunia antar negara yang sangat tinggi dan cepat mengakibatkan kesulitan dalam mengendalikan penyebaran virus ini. Selain pencegahan dengan imunisasi polio, harus disertai dengan peningkatan sanitasi lingkungan dan higiena sanitasi perorangan untuk mengurangi penyebaran virus yang kembali mengkawatirkan ini.

- Keadaan yang tidak boleh divaksinasi OPV :
1. Penyakit akut atau demam (suhu lebih 38,5 C)
2. Muntah atau diare
3. Sedang menerima pengobatan kortikosteroid (imunosupresan) dan pengobatan radiasi umum (termasuk kontak penerima)
4. Penyakit kanker atau keganasan (termasuk kontak penerima) yang berhubungan dengan sistem retikuloendotelial (seperti limpoma, leucemia, penyakit hodgkin) dan anak dengan mekanisme imunologik yang terganggu misalnya hipogamaglobulinemia.
5. Penderita infeksi HIV atau AIDS (termasuk kontak penerima)
]
Menurut Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) dan Committees on Infectious Diseases of the American Academy of Pediatric (AAP).(dr Widodo J SpA)

ps : Tante Dinny, batuk dan Asmanya menyusul yah... panjang sekali euy :)

Tuesday, November 29, 2005


Menumbuhkan Minat Baca pada Anak

Di Harian Kompas Minggu, 27 Nopember 2005, ada advertorial yang mengulas tentang menumbuhkan minat baca pada anak. Disebutkan bahwa masyarakat (dari berbagai kalangan) masih belum memahami benar pentingnya membaca.

Padahal melalui buku, seseorang dapat memperkaya wawasan, memperluas cakrawala berpikir, mengasah daya imajinasi, menambah kosa kata baru, ataupun mengetahui tempat-tempat di belahan dunia lain yang belum pernah dikunjungi.

Menumbuhkan minat membaca pada anak harus dimulai sejak dini namun tidak bisa dipaksakan begitu saja. Membutuhkan proses yang cukup panjang dan berbeda-beda pada setiap anak. Untuk memulai, bisa dengan memberikan buku cerita bergambar, penuh dengan warna sambil kita membantunya untuk mengenali huruf dan warna.

Semakin besar usia anak, buatlah jadwal rutin untuk membeli buku bersama, misalnya setiap anak mendapat prestasi disekolah. Walau anak sudah dapat membaca sendiri, tak ada salahnya jika sesekali kita mendampinginya atau membaca buku bersama-sama.

Seperti orang bilang, anak selalu meniru apa yang orang tuanya lakuka. Atau anak merupakan cermin orang tua. Jadi jika kita mencintai buku, sering membaca buku, maka anak akan mencontoh dan tak terlalu sulit mengajaknya mencintai buku.

Ketahuilah kesukaannya sehingga kita dapat memberikan buku-buku kesukaannya. Dari hal-hal yang sederhana, lama kelamaan akan tumbuh sendiri rasa ingin tahu yang lebih besar sehingga mereka pun mencari buku dengan tema lain.

Disalah satu milis yang Ibu ikuti, disebutkan juga untuk menumbuhkan minat baca anak adalah berawal dari orang tua. Kalau orangtuanya suka baca, kemungkinan besar anaknya suka membaca. Ada juga tipsnya lho seperti :

1. Bacakan buku untuk anak setiap hari (jadikan kebiasaan).
2. Usahakan buku mudah dilihat dan dijangkau oleh anak
3. Ajak anak ke tempat yang ada di buku
4. Bacakan dengan ekspresi
5. Lakukan dengan kegiatan mendongeng.
6. Perkenalkan anak pada bacaan-bacaan yg ada di sekitar kita
7. Beri kesempatan mengarang
8. Libatkan seluruh anggota keluarga
9. Ajak anak bereksperimen
10. Mulai dengan orangtua membaca
11. Hargai buku, berikan sebagai hadiah
12. Lakukan dengan gembira

Alhamdulillah, Lily (5,4 tahun) sekarang udah bisa baca. Walaupun belum lancar, karena kalau kata yang terdiri dari lima atau enam suku kata seperti Menumbuhkan, dia kadang suka lupa baca suku kata akhir, jadi hanya dibaca Menumkan atau kalau baca Matahari, Lily bacanya Matari.

Sama kalimat yang ada kata Ng, nah itu suka bablas bacanya. Misalnya : Mengajak, kadang Lily baca men-ajak. Tapi lumayanlah, setidaknya sekarang ini Ibunya udah gak usah terlalu cape bacain buku cerita, yang kadang-kadang selama satu bulan bisa satu buku aja dibaca, sampai Ibu hapal isi ceritanya...he....he...

Meski Lily suka ikutan baca kalau dilihat Ayah - Ibunya baca, tapi belum tahu apa dia berminat baca buku atau tidak. Yang jelas nih, Ibu suka tanya ceritanya lagi sama Lily kalau dia lagi baca buku. Meski kadang ceritanya kadang loncat-loncat gak sesuai buku, tapi dia kayaknya udah ngerti isi buku itu.

Atau kalau Ibu lagi ngetik, suka ngajak Lily. Jadi Ibu ngetik, Lily baca :) Kadang kalau lagi ngetik buat blog seperti ini dan isinya tentang dia, Lily nanya kok ada namaku sih bu ? ceritanya tentang aku yah ? Emang aku kayak gitu ?

Nah kalau sudah begitu urusannya bakal panjang :) secara ibu musti nerangin panjang lebar kenapa ibu musti ngetik tentang dia.

Friday, November 25, 2005


Kak Lily aka Kak Sarah


Sinetron Kiamat Sudah Dekat (KDS) memang T O P B G T :)

Sinetron ini gak hanya menarik perhatian penonton tivi dari kalangan awam tetapi juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Para pemainnya sampai diundang ke istana lho sama bapak presiden !

Sinetron ini sebenarnya merupakan adaptasi dari film Kiamat Sudah Dekat (kita nonton lho filmnya). Cuma kalau di film pemeran Kak Sarahnya dibintangi Ayu Pratiwi, Mama Bang Fandi diperani Chintami Atmanegara, trus Bu Endang oleh Dewi Yull, trus temannya Bang Fandi yang gendut diperanin ama Ronni Dozer, nah disinetron beda. Yang sama cuma Haji Romli, Bang Fandi dan Saprol.

Kisah-kisah dari sinetron ini gak ngada-ngada dan biar diperpanjang tapi gak kayak Tersanjung...uuups (Ibu ngeledek nih..he...he..). Ceritanya benar-benar dibikin duniawi, natural seperti yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Misalnya aja nih, rencana Kak Sarah mau nikah sama Bang Fandi, babe pengen rumahnya digedein. Ini permintaan babe secara halus supaya Kak Sarah tetep tinggal ama babe.

Ini juga terjadi lho waktu Ibu nikah sama Ayah, Ompung Guru minta supaya Ibu - Ayah gak usah ngontrak alias tetep tinggal dirumah karena alasannya sayang kamar Ibu dibiarin kosong. Tapi kan Ayah - Ibu pengen mandiri...he...he..., jadi deh ngontrak di Bukit Duri.

Akting para pemain sinetron ini seperti Babe Haji Romli (Haji Deddy Mizwar), Bang Fandi (Andre Stinky), Kak Sarah (Zaskia Mecca), Saprol (Reza), Bu Endang (Cici Tegal), Kipli (Sakurta Ginting), Papa (Anwar Fuadi), benar-benar OK'S deh.

Saking ok'snya Lily, yang gak pernah absen nonton KDS, sampai niruin gaya Kak Sarah dan pengen dipanggil kak Sarah...he...he.. Lily bilang Kak Sarah cantik. "Tapi kok Kak Sarah gak ada ibunya yah ?", tanya Lily. Ibu bilang, Kak Sarah ibunya udah meninggal. "Wah kasihan yah. cantik-cantik ibunya udah meninggal", kata Lily. Waks...apa coba maksudnya :)

Gara-gara KDS juga, Lily lagi seneng bersandiwara sendiri. Ntar nih, tiba-tiba dia di kamar sendirian. Pas diliat dia pakai jilbab, trus ngumpulin semua bonekanya, trus ngomong deh sendirian...he...he...

Atau kalau gak, abis pulang sekolah, ganti baju doank, jilbabnya tetep dipake mondar mandir sambil pake tas tangan Ibu, bergaya seperti pemain sinetron. Ampun deh.

Duh apa ibu seperti Lily yah dulu :)

Wednesday, November 23, 2005


Bijak Menggunakan Antibiotik

Di sessi ke-4 Pesat 4, Sabtu, 19 Nopember kemarin, yang berlangsung di Hotel Pradana, Ragunan, Jakarta Selatan, mengulas tentang Penggunaan Antibiotika dengan Bijak (Pak Syamsul), Bahaya Resistensi Antibiotika (dr. Purnawati, SpAK, MMPed), dan Batuk Asma (dr. Arifianto).

Acaranya bagus. Jadi bikin ibu tambah melek tentang obat-obatan, juga tentang kesehatan anak-anak. Seperti kata dr. Wati tercinta, jadilah Smart Parents, tahu apa yang musti dilakukan saat menghadapi anak sakit (gak keburu-buru kedokter gitu) dan bijak dalam menggunakan obat-obatan.

Karena panjang bahasannya, Ibu bikinnya bersambung aja yah...he...he... Yang pertama ini aja dulu, karena paling nempel diotak :)

Kita pasti tahu atau sering dengar istilah antibiotik. Ternyata antibiotik itu gak hanya untuk obat-obatan lho, tapi juga bisa untuk pembersih lantai. Coba deh kerumah sakit, baunyanya itu lho, menurut dr. Wati, kebanyakan lantai di rumah sakit, dibersihkan dengan antibiotik karena memang disana banyak terdapat kuman penyakit.

Nah, kalau ada rumah yang suka pakai pembersih lantai, coba deh periksa apa ada antiseptik di pembersih lantainya. Karena antiseptik tidak diperlukan dirumah, sebab kuman-kuman yang berada dirumah tidak sejahat yg ada di rumah sakit.

Virus tidak dapat dibunuh oleh antibiotika tetapi oleh sistem kekebalan tubuh. Dan keliru jika menganggap bakteri itu jahat. Sebab bakteri didalam pencernaan berfungsi :
1. Mengubah makanan menjadi nutrisi
2. Memproduksi B & K
3. Memperbaiki sel dinding usus yang tua dan rusak
4. Merangsang gerak usus - tidak mudah konstipasi
5. Menghambat berkembangnya bakteri jahat - bagian dari sistem imun tubuh.

Penggunaan antibiotik itu dibagi 2 yaitu :
- Narrow Spectrum (digunakan untuk membunuh jenis bakteri tertentu). AB jenis ini adalah ampicilin dan amoxycilin.
- Broad Spectrum, membunuh semua jenis bakteri. Jenisnya : Cephalosporin generasi 3 dan 4. Hindari pemakaian AB jenis ini.

Dampak negatif AB :
1. Gangguan saluran cerna : diare, mual-mual, dehidrasi
2. Demam (drug fever).
3. Gangguan darah
4. Reaksi alergi
5. Kelainan hati
6. Gangguan fungsi ginjal.
7. Bagi ibu hamil, penggunaan AB dapat mempengaruhi janin
8. Bakteri resisten.

Kapan kita bisa menggunakan AB :
- Pada penyakit tonsilitis (radang amandel)
- Demam
- Diare

Pemberian antibiotik yang berlebihan akan menyebabkan kuman yang tidak terbunuh mengalami perubahan diri (mutasi) menjadi kuman yang tidak mempan dilawan antibiotik. Kuman ini disebut “superbugs”. Selain itu, “superbugs” juga sering lolos dari serangan sistem imun tubuh karena perubahan diri tersebut menyebabkan sistem imun tidak dapat lagi mengenali si kuman.

Semakin sering mengkonsumsi antibiotik, semakin besar kemungkinan terinfeksi bakteri resisten dan semakin sering jatuh sakit. Infeksi karena bakteri resisten lebih sulit disembuhkan, lebih lama sakit, butuh antibiotika yang lebih kuat dan butuh biaya pengobatan lebih mahal.

Untuk mencegah resistensi AB
- Tidak menuntut dokter meresepkan antibiotika jika tidak perlu
- AB termahal, terkuat, bukan berarti yang terbaik
- Konsumsi antibiotika sesuai anjuran dokter
- cuci tangan dengan sabun ; cegah penularan
- cuci makan dengan benar
- rebus makanan sampai matang
- tidak menggunakan antiseptik untuk pembersih lantai.

Buat dokter :
- Cuci tangan selesai periksa pasien
- tidak memberi AB untuk infeksi virus
- jangan langsung memakai broad spectrum
- isolasi pasien yang terinfeksi kuman resisten
- update informasi pola kuman yang resisten.

Nah segitu dulu deh, ntar disambung lagi sama Ibu tentang batuk dan asma. Oh yah, disesi ini akhirnya ibu ketemuan sama dr Arifianto.

Friday, November 18, 2005

Alhamdulillah, Kayla Sudah 11 Bulan




Hari ini, tanggal 18 Nopember 2005, de' Kayla sudah berusia 11 bulan, Insya Allah tepat 18 Desember nanti berusia satu tahun. Gak terasa, perasaan tahun lalu masih didalam perut dan masih bayi merah.

Perkembangannya semakin banyak terutama dari segi perngocehan, pergigian, sudah bisa berdiri sendiri meski gak lama, udah mulai dititah, dan yang paling gak tahan udah bisa nonton TV sendirian...he...he...

Sekarang makannya pakai bubur nasi dicampur dengan sayur sop atau sayur bening. Makannya dipisahin biar de' Kayla tahu dengan segala rasa. Mandinya juga udah jarang pakai air hangat lagi. Kayla mandi pakai air dingin, dan kalau mandi betah banget lama karena dia senang main air apalagi kalau ada selang.

De' Kayla juga suka gangguin Kak Lily. Misalnya aja nih Kak Lilynya lagi asyik nulis, trus nanti diambil deh pensilnya atau ikutan nulis alias corat-coret bukunya Kak Lily. Lain waktu, kalau de Kayla bangun tidur duluan, pasti deh kalau liat Kak Lily ada disamping langsung jadi sasaran cubitnya. Atau kalau gak tidur diatas perutnya Kak Lily.

Kalau udah begitu alamat Kak Lily jadi nangis dan ngambek. Tinggal ibu, yang kelimpungan, ngebujuk dan misahin. Duh, yang satu masih kecil aja udah terjadi pertengkaran, gimana kalau keduanya udah gede yah :(

Soal ngoceh, de' Kayla lagi top-top bilang : ma...ma...ma, pa...pa...pa, ya...ya...ya, da...da...da, sama he...he...he... De' Kayla juga sudah bisa tos, nyuwun, sama salaman, semuanya ini diajarin sama si kakak lho...

Trus soal nonton, de' Kayla paling senang nonton acara Lativi yang jam 5 pagi sampai 7 pagi (yah gak jauh dari Dora dan teman-teman...he...he...) juga nonton Space Toon. Kalau dengar musik, mau musik dangdut, musik asal bunyi atau lagu religius, pasti deh langsung teriak dan joget-joget.

Ya, Alhamdulillah Kayla sehat selalu dan mudah-mudahan jadi anak sholehah, kebanggan orang tua, kakak, nenek kakek, saudara sedulur, bangsa dan negara..he...he..Amiin.

Cuma ada yang geli nih dari Kak Lily, katanya gini : Bu, nanti kalau de' Kayla udah seperti aku gedenya, aku minta adik satu lagi yah. Tapi adeknya laki kayak Dimas. *sigh*

PS : Dimas itu anak lelaki tetangga dirumah. Satu-satunya anak cowo yang Lily mau temenin...he...he..

Thursday, November 17, 2005

Mudik, Mbah Kung, Kopdar dan Buku

Tidak terasa blog ini dah lama tidak terupdate. Pertama karena keluarga yang punya blog ini mudik ke kampung halaman ayah di Daerah Istimewa Yogyakarta dan pasca mudik, ayah, ibu dan Mbak Lily satu persatu jatuh sakit, mungkin karena kecapaian (padahal gak jalan-jalan jauh lho...he...he).

Seperti halnya kaum urban di Jakarta, kita pun ikut-ikutan memperkeruh arus mudik. Seperti kata orang, lebaran itu identik dengan mudik, pulang ke kampung halaman. Secara yang bener-bener punya kampung halaman ayah, maka kitapun pulang ke kampungnya ayah.

Selain itu, saat ini Mbah Kung (ayahnya ayah) sedang sakit. Mbah Kung sakit kanker saluran kemih, sudah dioperasi tetap kondisinya belum begitu menggembirakan. Dari kabar terakhir yang kita peroleh, kemotherapi yang dilakukan Mbah Kung malah bikin perut Mbah Kung semakin gak enak.

Kalau kampung halamannya ibu sih di Medan, Sumatera Utara, tapi orang tua ibu aka Ompung Doli dan Ompung Gurunya Mbak Lily dan de Kayla bertempat tinggal dan mencari sesuap nasi di Jakarta , yah jadi bisa dikatakan rang banget kita pulkam ke Medan. Terakhir ibu ke Medan aja, waktu kelas 3 SMA (15 tahun yang lalu bow !)

Berangkat ke Yogya, hari Senin tanggal 31 Oktober 2005, pukul 20.15 dengan naik kereta api Taksaka (Jakarta - Yogyakarta). Karena seperti biasa Ibu gak mau naik pesawat kalau beramai-ramai dan karena ayah gak mau terpisah-pisah (ayah sama Mbak Lily dan Ibu sama dede Kayla) diputusin kita pun naik kereta.(Duh, gimana sih cara ngilangin phobia naik pesawat sekeluarga).

Seperti biasa, kalau namanya pulang kampun, Mbak Lily tuh antusiasmenya tinggi banget. Waktu nunggu kereta aja, dia gak henti-hentinya nanya kapan keretanya datang dan begitu diumumin kereta datang Mbak Lily langsung sigap angkat koper yang beratnya gak ketulungan :)

Sampai di Yogyakarta sekitar pukul 07.00. Terlambat 3 jam dari jadwal seharusnya pukul 03.30 pagi. Gimana gak terlambat, lah di Prupuk aja, tuh kereta berhenti hampir 1 jam, belum lagi berhenti di stasiun-stasiun lainnya. Kayaknya PT KAI perlu membenahi manajemennya nih, sebab kalau setiap lebaran pasti terjadi keterlambatan jadwal. Di Stasiun Tugu, om Yan (adik bungsu ayah) sudah nungguin kita. Wah perasaan baru 6 bulan gak ketemu om Yan, tapi udah tambah tinggi ajah. Akhirnya kita pun sampai kerumah Mbah Kung di Jetis Pasiraman.

Waktu lihat Mbah Kung, kita semua merasa miris dan gak tega. Badan Mbah Kung bener-bener kurus. Dan Mbah Kung hanya bisa berbaring di tempat tidur, segala aktifitasnya dibantu sama Mbah Putri. Mbak Lily malah sampai ketakutan dan nangis gak mau salaman. "Aku gak mau...aku gak mau. Itu bukan Mbah Kung aku," katanya sambil nangis. Duh, Mbah Putri sampai nangis. Ibu sama ayah, diam gak bisa ngomong. (Baru besoknya Lily mau nemuin Mbah Kungnya).

Kalau dede Kayla, malah bikin terharu. Ini pertemuan kedua Mbah Kung sama dede Kayla (waktu Mbah Kung kolaps, dede Kayla berumur 3 bulan udah ketemu). Dede Kayla, malah cium-cium pipi Mbah Kung. Gak cuma sekali, berkali-kali lho...he...he kayak udah ngerti aja kangen sama Mbahnya.

Karena rumah Mbah Kung kecil dan Mbah Kung bener-bener butuh istirahat, kita tidur dirumah Eyang Kus, yang kebetulan dijadiin kost-kostsan dan didepan rumah Mbah Kung. Ternyata sama Om Wowo, kamar kita udah disiapin pake dicat baru segala..he...he..(makasih yah Om).

Selama di Yogya, kita gak kemana-mana. Jalan-jalan ke Malioboro aja itu karena janjian sama Bundanya Shafa Hafiz, yang kebenaran datang ke Yogya dari Solo. Setelah sms-smsan kita janjian ketemu di Mirota Batik. Ampun..ampun deh, heran yah meski harga-harga pada mahal, yang namanya Mirota Batik itu, pengunjung berjibun-jibun. Jadinya ditengah kepadatan itu, Ibu beserta ayah dan Mbak Lily ketemuan dengan keluarganya Tante Lilik.

Mungkin karena penuh, Lily yang sejak dari perjalanan tanya-tanya terus apa boleh kenalan sama Shafa Hafiz, eh begitu di Mirota malah asyik keliatin sikura-kura. Meski sebentar ketemuannya dan disayangkan sampai kelupaan photo-photo, senang banget rasanya bisa ketemuan. Dan percaya gak, ini ketemuan pertama lho setelah 3 tahun Ibu jadi anggota milis Dunia Ibu dan kenal nama Bunda Shafa Hafiz. Yang gelinya, bisa ketemuan ini gara-gara blog ho...he...he..(Emang blog gak ada matinye!).

Sayangnya, setelah janjian via sms, Ibu gak bisa ketemuan sama Tante Rhien dan Mas Farrel, yang kebetulan pulang kampung ke Yogya dari Qatar. Pada hari H mau ketemunya, tiba-tiba Mbah Kung harus kerumah sakit karena tiba-tiba drop. Sementara kita juga sudah musti pulang ke Jakarta, pada Jumat tanggal 11 Nopember itu. Tante Rhien, mudah-mudahan lain waktu bisa ketemuan yah :)

Selama di Yogyakarta, karena gak kemana-mana, Ibu berhasil menyelesaikan bacaan novel yang tertunda (itupun karena nyewa dari KK Rental Book. Nanti mo bikin ceritanya tersendiri nih). Novel-novel yang terselesaikan itu adalah Wajah Sebuah Vagina, Perempuan di Titik Nol - Nawal el Saadawi, Cermin Retaknya Irfan Hidayatullah (ketiga buku ini dibawa dari rumah), 12:00 amnya Veven Sp, Cinta Sang Naga dan Sang Mucikarinya V. Lestari, dan tentu saja novel-novelnya Barbara Cartland..he...he (jangan tanya kenapa gw suka yah).

Oh yah, kita balik ke Jakarta Jumat tanggal 11 Nopember, dan kembali naik kereta api Taksaka. Seperti waktu berangkat, sampai Jakarta keretanya juga telat sampai pukul 07.30. Mangkel banget deh, karena dede Kayla udah kecapean dan udah gerah pengen mandi. Sampai dirumah kita harus kerja keras bebersih karena hampir dua minggu, rumah ditinggalin, sampai-sampai debunya minta ampun banyaknya :)

Mungkin karena kecapaian itu, akhirnya Ibu, Ayah dan Lily, jadi pada sakit. Cuma heran aja, kok 4 bulan terakhir ini, Ibu rutin banget terserang flu dan batuk, apa karena hidung sudah kembali tidak beres dan penyakit lama menghampiri yah. Kayaknya musti cek ke dokter THT nih !

Nah segitu dulu, ceritanya mudah-mudahan kami bisa menikmati dan bertemu kembali dengan ramadhan yang akan datang dan bisa berlebaran kembali. (sayang..photo-photonya belum bisa diupload lagi error nih).

Friday, October 28, 2005

Cerita dari Kami : Puasa dan Mudik :)

Hai...hai...apa kabar semua, sudah lama blog ini gak terupdate..he...he..Maklum yang bertugas meng-update lagi error :) padahal banyak banget yang mau diceritain.Misalnya aja cerita tentang puasa, perkembangan dede Kayla, puasa-puasi (kata nte' Yuni) mbak Lily, cerita wedding aniversarynya Ayah Ibu, persiapan mudik deelel.Sejujurnya, pengen banget nih blog terupdate, tapi karena puasa dan ibu pengen pulang tepat waktu biar bisa buka puasa dirumah, jadi kerjanya digeber deh (karena puasa, pulang kantor jadi lebih cepat, pukul 16.30). Pengen diupdate dirumah, wah lelet sulelet karena sedang ada perbaikan kabel Telkom.

Jadi, inilah ceritanya singkat, padat dan ringkas :)
Cerita Puasa : Hari pertama puasa, Mbak Lily sahur dengan riang gembira. Maklum ini puasa pertama dia. Dulu sih sering ikutan sahur, tapi dia gak niat puasa. Waktu sahur, ibu lumayan pegel karena musti nyuapin :) Puasa pertama, Mbak Lily sukses sampai jam 12 siang. Buka, trus puasa lagi. Oh yah, Lily puasa diiming-imingi dengan hadiah uang sebesar 500 perak kalau setengah hari, 1000 kalau sampai buka. Tapi sampai sekarang gak pernah tuh sampai buka. Malah error, bukanya bisa jam 10 atau jam 11. "Aku tuh kuat puasa makan nasi, tapi gak kuat puasa minum," kata Lily setiap ditanya kenapa cepet buka puasanya. Alhamdulillah, puasa kali ini Ayah Ibu bisa buka puasa dirumah terus, gak seperti tahun lalu. Tapi sayang Ibu gak bisa ikutan teraweh sama Ayah, Lily dan Mbak Iyah, karena dede Kayla masih kecil, masih tidur cepet dan masih ASI.

Cerita Wedding Aniversary : Tanggal 9 Oktober kemarin, tepat 7 tahun Ayah dan Ibu menikah. Gak ada yang istimewa, karena seperti biasa, Ibu apalagi Ayah lupa sama hari itu (apalagi hari Minggu itu kan bulan puasa). Ingatnya aja karena kebetulan Ibu telepun teman waktu kuliah, trus Nte' Ice kasih ucapan selamat. "Tau gak Yah, ternyata kita tuh udah 7 tahun menikah. Ampun deh, kok bisa lupa yah," kata Ibu sama Ayah waktu nyeritain bahwa Nte' Ice malah yang ingat sama ultah pernikahan Ayah Ibu. Kayaknya Ibu musti minum Ginko Biloban nih biar gak lupa. Apalagi Ayah, masih untung ultah anak-anaknya inget, wong ultahnya sendiri aja, bablas angine...he...he...Tak terasa memang, saat ini diusia yang ibarat anak sekolah baru masuk SD, perjalanan masih panjang untuk menjadi mahasiswa, sarjana, pasca sarjana, atau meraih gelar doktor :) Usia SD, ibaratnya baru belajar berbagai macam pelajaran, jadi dalam pernikahan Ayah Ibu masih banyak yang perlu dipelajari, diperbaiki kalau ada masalah-masalah yang mengganjal, lebih ikhlas, bisa membimbing anak-anak menjadi anak yang sholehah dan tentu saja mampu menjalani biduk pernikahan hingga jadi Eyang dan Ompung Boru...Amiin.

Cerita dede Kayla : Alhamdulillah dede Kayla usianya sudah 10 bulan. Sudah bisa rambatan, gigi masih tetep dua. Nangisnya makin kenceng :) doyan nonton TV terutama iklan Keti Dance, Molto Pewangi, iklan sepeda motor Aming dan Onal Extravaganza (heran ngkali liat tampang si Aming..he...he) sama Es Kocok. Oh yah, kadang dede Kayla berdiri trus ngelepasin tangannya, mungkin dia udah pengen jalan :)

Cerita Persiapan Mudik : Tahun ini kami sekeluarga berencana mau pulang kampung ketempat ayah di Yogyakarta. Meski sering pulkam ke Yogya, ini merupakan yang kedua kalinya kami sekeluarga berlebaran hari pertama di Yogya. Si Mbah Kung, udah seneng banget, karena saat ini Mbah lagi sakit jadi kedatangan cucu-cucunya diharapkan jadi obat mujarab. Oh yah, rencananya di Yogya nanti kita mau ketemuan sama Tante Rhien dan mas Farrel yang dari Qatar.

Yah, segitu dulu yah, mudah-mudahan sebelum pulang kampung Ibu bisa update lagi. Sebelumnya kami mau ucapin "Taqabbala Allahu minna wa minkum", mohon maaf lahir bathin buat teman-teman seperti Tante Yaya (yuhu apa kabar nte ?), nte Rahma dan Ayra - Alby, Nte' Widi dan Akbar, Tante Yanis sekeluarga di Korea (Gimana Ghina dah bisa apa ?), Nte' Kartina dan Mas Arieq, Tante Dinny dan Daffa di Bandung, Syifa - Tante Irma, Nte Molly dan Kak Trixie, Nte' Yuni dan Dinda - Dimas, Nayla dan Nte' Yanti, Nte' Lilik dan Shafa - Hafiz, dan teman-teman di Singapura seperti Bunda Inong dan Zidan - Syifa, Mamme XQS, Nte' Hanie, Hanifa, juga buat Mak Nyak, Nte Liza dan Emra, Nte Atli dan Khadeejah, Izqa, Irsyad, Cun dan Dun (Yg lebaran di Surabaya...apa kabar), Mbak Rafa, Melasayang, Ozzan, Yomori, Zubia, dan semuanya mohon maaf kalau tak tersebutkan.

Sunday, October 02, 2005

Cerita Ibu : BBM Naik, Susu Tak Terbeli :(

Tanggal 1 Oktober, biasanya diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Tapi untuk tahun 2005 ini, bangsa Indonesia diberikan Hari Terkejut Nasional, yah bagaimana tidak, pemerintah Indonesia menaikkan harga BBM secara gila-gilaan. Naik 100 persen bow :((

Duh, gimana gak terkejut yah. Setelah dengar BBM naik, trus Ibu terkejut dengar dari Ayah yang lagi pesen tiket kereta api buat pulang kampung ke Yogyakarta, yang tadinya seorang Rp 175 ribu, ini menjadi seorang Rp 295 rebong getoh...aje gile dotkom deh :(

Trus ke pasar, seperti biasa Ibu kalau Sabtu yah Minggu ke pasar. Dengan berbekal uang secukupnya, sampai dipasar kembali dikejutkan dengan harga yang ternyata sudah pada naik. Bayangin aja telur yang minggu kemarin sekilo Rp 8200, sekarang jadi Rp 9 ribu, minyak sayur curah dari Rp 5.400 jadi Rp 6.000. Jangan tanya sayur mayur deh, itu mah dah pasti naik. Kangkung aja yang bisa 3 ikat seribu perak, ini jadi seikat gopek gituh !

Pulang kerumah masih mangkel, eh buka HP ada sms yang ternyata dari Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) isinya :
BBM terpaksa dinaikkan, agar subsidi dapat dialihkan dari orang kaya kepada rakyat miskin. Bantu SUBSIDI TUNAI kepada rakyat miskin. Terima Kasih.

Sebel, kenapa musti rakyat yang diminta pengertiannya. Gimana tuh orang2 yang pada korupsi. Hakim MA yang ternyata punya duit dollar beribu-ribu. Kita-kita aja yang masak sekarang pake gas cuma sekali-sekali dan udah beralih ke minyak tanah, terpaksa harus beli minyak tanah dengan mahal.

Yah, mau gimana lagi. Pemerintah udah bertindak, tinggal rakyat yang ngejalaninnya, meski terseok-seok. Tinggal sekarang pinter-pinter Ibu nih musti muterin duit supaya lancar kayak komidi puter :))

Friday, September 30, 2005

Marhaban Ya Ramadhan

Image hosted by Photobucket.com
Allah berfirman (yang artinya): “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain.

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur" [Al-Baqarah : 185]

Buat seluruh teman-teman dimanapun berada yang menjalankan ibadah puasa, kami sekeluarga mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa dan kita kembali mendapatkan fitrahnya.

ps : Ramadhan ini, Lily mau mencoba ikutan berpuasa. Ibu bilang sih, puasanya setengah hari aja sampai pukul 11.00, atau sampai Lily merasa kelaparan :))

Hanya Satu Menit

Suatu waktu Ibu lagi chatting sama temennya dari Dunia Ibu (Alifia), trus asyik ngobrol, Tante Alif kasih tahu ada buku bagus buat ibu-ibu. Nama bukunya : The One Minute Mother,
Cara Tercepat Membantu Anak-Anak Anda Belajar Menyukai Diri Mereka Dan Berkelakuan Baik. Situkang ceritanya Spencer Johnson, M.D, yang nerbitin ELEX MEDIA KOMPUTINDO Harganya : Rp 25.800,00

Image hosted by Photobucket.comKira-kira isi bukunya gini :
Sinopsis Surat untuk Para Ibu:
Anda pasti tahu dari pengalaman Anda bahwa untuk menjadi Ibu yang baik butuh waktu lebih dari satu menit. Namun demikian, ada berbagai cara untuk berkomunikasi dengan anak-anak Anda-meski hanya satu menit-yang akan membantu mereka belajar dengan cepat menyukai diri sendiri dan berkelakukan baik.

Tekniknya sangat sederhana, sehingga Anda sulit mempercayai keberhasilannya. Namun demikian, Anda mungkin ingin melakukan hal-hal yang dilakukan oleh orang tua lain secara sukses-tunda dulu penilaian Anda tentang tiga metode komunikasi yang akan Anda baca, sampai Anda benar-benar menggunakannya di rumah setidaknya selama satu bulan. Baru kemudian mulailah diri Anda sendiri. Perhatikan perubahan perilaku anak-anak Anda. Tanyakan seberapa besar rasa menyukai diri mereka.

Dengan Tujuan Satu Menit, anak diharapkan menuliskan tujuan apa yang dia mau capai, ga usah jangka panjang, jangka pendek aja. Tulisan itu ditempel/diletakkan di tempat yang mudah untuk dia membaca setiap hari. Sehingga terbentuk dalam pikirannya tujuan dia, dan dia termotivasi untuk mencapainya.

Terus Pujian Satu Menit. Pujilah anak2 kita bila kita melihatnya melakukan hal yang benar, dengan tulus. Misalnya dengan ucapan dan memeluk dia. Dgn begitu dia akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Misalnya kl dibagi rapot, terus ada beberapa nilai yang bagus dan ada nilai yang kurang. Pujilah nilai dia yang bagus itu, "lupakan" nilai jeleknya. Dari sana diharapkan dia akan melihat, betapa appreciatenya kita thd beberapa nilai bagus yg dia miliki. Dan semestinya dia jg (akan) berpikir, kalo beberpa nilai bagus aja orangtuanya appreciate, apalagi kalo semua nilai dia bagus.

Dan itu akan mendorong dia utk memiliki nilai yg bagus jg di mata pelajaran yang laen. Anak2 tidak luput dari salah, termasuk kita juga. Jika dia melakukan kesalahan, ajak dia ke suatu tempat, jadi tidak di depan orang lain, agar harga dirinya tidak jatuh. Tegur atau beritahukan dia betapa kecewa/kesalnya kita thd apa yang kita lakukan. Tapi setelah itu kita peluk mereka. Dan beritahukan mereka, bahwa yang kita kecewakan/kesalkan itu adalah perbuatan mereka bukan diri mereka sendiri. Katakan bahwa kita sayang mereka. Sehingga harga diri mereka, juga kepercayaan diri mereka tidak akan hilang.

Bagus nih buat dipraktekin :))

ps : cerita ini sebenarnya udah mo diposting sejak lama, tapi karena internetnya dudul, akhirnya cuma disave as draf aja :D

Friday, September 16, 2005

Anggun, Raihlah Cita-cita Setinggi Bintang di Langit

"In, bisa wawancara dengan pasien di Rumah Sakit Carolus yang dibantu Peduli Kasih Indosiar ?, tanya Pak Bambang Slamet, pengurus PK, suatu hari. "Nama pasiennya Anggun Lestari, asal dari Lampung, orang tuanya buruh, dia baru baru dioperasi," lanjut Pak Bambang. Saat itu belum terbayang apa-apa, karena yang terpikir adalah operasi jantung, seperti yang selama ini kebanyakan dibantu PK.

Image hosted by Photobucket.comDi Rumah Sakit Carolus, akhirnya Ibu bertemu dengan Anggun Lestari bersama orang tua. Sempat kaget tapi berusaha tidak memperlihatkan karena ternyata Anggun bukan pasien operasi jantung. Anggun ternyata menderita penyakit Klippel-Trenaunay Syndrome (KT), yang menyerang kaki sebelah kirinya sehingga terpaksa harus diamputasi untuk kesehatan dan perkembangan tubuhnya.

Saat menemui Anggun Lestari di Rumah Sakit Carolus, tak ada kata-kata yang mampu terucap kecuali rasa pedih akan penderitaannya. Apalagi, melihat Anggun yang tampak ceria dan tersenyum jika ditanya. Bocah yang hanya bisa berbicara dalam bahasa Jawa tersebut, hanya menjawab, aku wis mari (aku sudah sembuh), saat ditanya bagaimana kabarnya.

Kenapa Anggun harus kehilangan kaki kirinya ? Menurut Ibundanya, Sri Rahayu, waktu dilahirkan kaki Anggun sebelah kiri sudah besar sebelah. "Ibu bidan yang membantu saya melahirkan, melarang saya melihat Anggun. Katanya takut saya shock. Begitu saya lihat ternyata kakinya mulai dari paha sampai telapak kaki kiri, lebih besar dari kaki kanan. Tetapi, saya anggap ini semua merupakan hadiah dari Allah," ucap Sri Rahayu.

Semakin besar Anggun, kaki kirinya pun semakin membesar. Sehingga kalau Anggun berdiri, kaki kiri Anggun terlihat sebesar paha orang dewasa. Namun menurut orang tuanya, Anggun tidak pernah mengeluh. Ia tetap tumbuh seperti anak lainnya, bermain sepeda dengan cara kaki kanan untuk mengayuh, yang kiri terpaksa ditarik. Ia suka menonton Dora dan Sponge Bob, seperti balita lainnya.

Selain membesar, di kaki Anggun juga terdapat Begitupun dengan bercak-bercak besar yang terdapat di paha dan kaki Anggun. "Di bercak-bercak tersebut, diujungnya timbul seperti benjolan yang kalau tergesek kain keluar darah. Tapi yang membuat kami haru dan sedih, meski keluar darah Anggun tidak pernah nangis dan mengeluh," jelas ayahanda Anggun, Wajiyanto.

Menurut dr Elizabeth Yohmi SpA, yang terlibat dalam tim operasi terhadap Anggun. Bocah kecil tersebut menderita Klippel-Trenaunay Syndrome (KT), yaitu kumpulan penyakit yang terdiri dari hemamium yang membesar, kelainan pembuluh darah dan kelainan pada tungkai. "Karena itulah, tindakan operasi sangat diperlukan untuk proses penyembuhan," jelas dr Yohmi. Dijelaskan juga oleh dr Yohmi, penderita penyakit KTS ini sangat jarang sekali.

"Perbandingannya itu tidak ada. Bisa dikatakan dari 100 anak, hanya sekitar 0,1 yang menderita penyakit ini. Referensi yang saya temukan saja cuma satu mengenai penyakit ini. Penyakit ini merupakan sindrome karena merupakan kumpulan-kumpulan penyakit. Kalau dikatakan kurang gizi pada saat ibu mengandung, tidak bisa juga karena dari literaturnya disebutkan tidak ada penyebab yang pasti atas penyakit ini", lanjut dr Yohmi.

Selain mengoperasi kaki Anggun, dokter juga terpaksa mengamputasi dua jari tangan kanan Anggun karena juga membesar dan dideteksi menderita KTS. Setelah dioperasi berat badannya yang dulu 19 kilogram, kini hanya 11 kilogram. Berarti berat kakinya yang diamputasi seberat 8 kilogram. Pantas saja, ayah Anggun bercerita sebelum dioperasi, menggendong Anggun seperti menggendong dua orang. Yang mana tangan yang satu untuk mengendong Anggun, satunya lagi menggendong kaki.

16 September 2005, Anggun Lestari, putri dari pasangan Wiyanto dan Sri Rahayu, tepat berusia 5 tahun. Anggun memang tampak senang karena terbebas dari rasa sakit yang dideritanya. Apalagi setelah operasi ini, Anggun ingin bersekolah seperti anak-anak lainnya. Dengan kursi roda, Anggun menjalani hari-harinya dan meraih cita-citanya ingin menjadi penyanyi. Selamat ulang tahun Anggun, raihlah cita-citamu setinggi bintang di langit.

Wednesday, September 14, 2005

Cerita Ibu : Ketemu dr Waldi

Selama ini, Ibu cuma tau nama dr Waldi Nurhamzah dari Tabloid Nova dan dari milis :) Katanya dokter ini bagus dan kooperatif, banyak pasiennya (ada gak yang jadi pasiennya dokter Waldi ?..he...he..)

Bayangan Ibu selama ini, dokter Waldi tuh kecil (maksute pendek getho..) dan gemuk. Kalau ngomong soal teori kedokteran kemungkinan pendengarnya bakal ngantuk (secara dokter ini katanya masih mengajar di Fakultas Kedokteran UI), dan bayarannya pasti mahal...he...he (maaf yah dok, kalau salah). Tetapi...oh...tetapi, bayangan ibu semua ternyata salah saudara...saudara.

Yup, Ibu akhirnya bisa ketemuan sama dr Waldi karena ikutan PESAT4 Jakarta (sst..dari awal dibikin, baru kali ini Ibu bisa ikutan :), biasalah alasan klise karena jadwalnya sabtu jadi agak males). Dokter Waldi itu ternyata orangnya kurus tinggi, berkumis, ngomongnya sedikit beraksen Jawa, muka rada-rada kayak orang Arab...he..he.. dan yang jelas ngocol abisss.

Image hosted by Photobucket.com

Di sessi kedua dari enam rangkaian sessi seminar yang diadain PESAT4 Jakarta, Sabtu 10 September kemarin pembicaranya itu dr Waldi Nurhamzah, dr Indah Pratiwi (masih muda nih dokter, cuantek...plus langsing..he...he), sama Pak Gendi Jatikusumah (Moderator Milis Sehat). Dan tentunya ada juga dr Wati, yang baru aja nerbitin buku.

Di diskusi ini, dr Waldi menghantarkan tema tentang muntaber dan diare. Saat memberikan uraiannya, dr Waldi terlihat santai, gak menggurui, dan sering kasih joke-joke jadi pesertanya gak bosen dan banyak ketawanya.

Kata dr Waldi, kalau dulu dokter itu dianggap dewa sekarang demon (dewa monster). Dokter sekarang juga gak bisa sembarang kasih advis karena orang tua sudah banyak yang pintar, malah gak jarang lebih pintar dari dokternya...he...he..(yang bener nih dok..).

Dokter Waldi juga mengingatkan kepada orang tua kalau dalam memberikan obat-obatan kepada anak-anak harus bijaksana. "Jangan cepat-cepat bawa kedokter kalau memang penyakitnya masih bisa ditangani sendiri", kata dr Waldi.

Menurut dr Waldi, dalam masalah penyakit diare, di dunia terjadi 1,5 - 2,5 juta kematian pada anak-anak di usia < 5 tahun. Batasan diare itu adalah tinja cair mendadak kurang lebih 3 x sehari. Cairan tinja, kurang lebih 200 mililiter per bb per hari. Hati-hati pada diare yang terjadi pada anak usia muda (<6 bulan atau <8 kg), disertai demam kurang lebih 38 derajat celcius untuk bayi <3 bulan, atau 39 derajat untuk anak usia 3 - 36 bulan, disertai darah di tinja, disertai muntah menetap dan high outpout volumes of diarrhea.

Dan yang paling penting dalam mengobati diare adalah pemberian oralit dan ASI bagi anak yang masih menyusui. Mengenai Pocari Sweet, dr Waldi tidak merekomendasikan karena menurutnya yang dibutuhkan adalah keseimbangan gula dan garam dalam larutan pencegah diare, sementara di minuman tersebut gulanya lebih banyak 3 kali dari yang dibutuhkan tubuh hanya satu kali.

Masih banyak lagi deh, yang jelas Ibu jadi semakin terang benderang deh otaknya dengan ikutan diskusi tersebut. Gak bisa dijelasin disini karena makalahnya panjang, kalau ada yang mau boleh dipersilahkan...he...he :)

Monday, September 12, 2005

CANGKIR YANG CANTIK

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara, "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang inimasih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnaiaku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku danmenempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirnatatkala kulihat diriku.

Renungan :

Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita,t idaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.

"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supayaAnda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda.

Sumber : Tidak Diketahui

Friday, September 09, 2005

Cerita Kayla : Ngambek ? Kasih aja Syamil

Bayi seumuran Kayla yang berusia 8 bulan lebih, kerjaannya yah mimik ASI atau susu, makan, tidur, main, ketawa, dan nangis deh. Nah karena belum bisa ngomong dengan gaya bahasa orang gede, dede Kayla kalau nangis, minta sesuatu atau ngoceh yah dengan bahasa bayi. Misalnya aja nih, dede Kayla baru bisa ngoceh ma...ma...ma..., ta...ta...ta... atau da...da...da.

Kalau lagi rewel trus kalau gak langsung dikelonin, pasti deh rewelnya langsung berkembang menjadi tangisan...he...he... Kalau udah nangis, wuih lama bener diberhentikannya. Musti pake diindung-indung, diempok-empok, dipeluk sambil dicium-cium, pokokna banyak gaya deh :)

Nah, sekarang ini kalau dede Kayla nangis, orang rumah yang terdiri dari ayah, ibu, Kak Lily, Mbak Iyah dan Mbak Jum, udah punya senjata kalau dede Kayla ngambek. Senjatanya bukan senjata beneran lho, senjatanya itu VCD, secara dede Kayla sekarang kan udah bisa mantengin TV ketularan Kak Lily.

VCD hak milik dede Kayla itu, berjudul Cintai Allah Cintai Islam. Ini VCD cerita dan lagu anak Muslim, yang menceritakan tentang dua orang kakak beradik bernama Nadia dan Syamil, yang beruntung mendapat ajaran yang baik dari orang tuanya sehingga menjadi anak yang saleh.
Lagu-lagu di VCD ini, bagus-bagus lho. Ada Bismillah, Berhenti dan Lihat, Alhamdulillah, Kasihkan Allah, Ketahui Islam, Kami Beriman. Image hosted by Photobucket.com

Lagu-lagunya mudah dihapal karena dengan nada seperti lagu anak-anak yang berbahasa Inggris seperti Are You Sleeping. Enak didengar deh pokoknya. VCD ini dibeli waktu Ayah, Ibu dan Kak Lily pergi ke Pameran Buku di Gelora Bung Karno, hanyanya cuma Rp 30.000 perak, original lagi.

Kalau udah nonton dan denger lagu-lagunya, yang tadinya lagi nangis, mak bles dede Kayla langsung diam trus tekun menonton deh...he...he.. tangannya gak lupa digoyang-goyang, sambil tersenyum lebar, keliatan deh giginya yang baru numbuh satu. Kalau udah tersenyum lebar gitu, muka Bataknya dede Kayla langsung kelihatan deh...:))

Monday, September 05, 2005

Cerita Lily : Jadi Imam

Jumat, Sabtu dan Minggu, yang lalu adalah libur panjang. Sebenarnya di kantor ibu gak ada liburnya, kecuali Minggu, secara ibu bekerja di media elektronik. Tapi Ibu minta hari Sabtu digantiin ama temannya untuk masuk, jadinya bisa deh tiga hari kumpul bersama.

Hari Jumat dan Sabtu gak kemana-mana, karena Jumat ayah mesti sholat, kan gak enak kalau pergi, Sabtunya, ibu bersih-bersih rumah dan masak-masak :) Hari Minggu, pagi-pagi baru deh kita sekeluarga pergi kerumah Ompung di Daan Mogot. Di rumah Ompung, hanya ada Ompung doli dan Ompung Guru, Ririn, Tulang Wahyu (yang ngak lama kemudian pergi ke kantornya untuk nulis berita), ada juga Tante Rani (calonnya Tulang Arie) yang baru datang dari Lampung. Sementara Tulang Arie lagi ujian potensi untuk penerimaan pegawai KPK (Komisi Pemberantas Korupsi)...semoga diterima yah Tulang Arie.

Selama tiga hari dirumah, (mungkin karena ada Ibu) alhamdulillah Mbak Lily rajin sholat. Mulai dari sholat subuh, yang pasti telat lah, karena Lily bangunnya gak pasti, kadang jam lima pagi, sering banget jam 6 pagi...he..he, sampai sholat Isya, yang ini harus pake tarik urat, karena Lily keasyikan nonton jadi tidak mau beranjak dari depan TV.

Waktu sholat, Mbak Lily maunya didepan, jadi imam :) akibatnya ayah gak bisa ikutan. Alhamdulillah, selama sholat Lily membaca Basmallah lumayan lancar. Ada sedikit sih lupa-lupanya, jadi ibu kadang suka membetulkan. Cuma karena Lily baru hapal sedikit surat, akhirnya surat-surat yang dibaca bolak-balik surat-surat pendek seperti Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas.

Image hosted by Photobucket.comYah sholatnya sih mungkin bisa dibilang tidak khusu' secara Lily bacanya suratnya kecepatan, tiap-tiap gerakan doa yang dibaca juga cepet, sehingga ibu belum selesai baca, Lily sudah Allahu Akbar :)) trus setelah rakaat dua, Lily suka lupa tahiyat awal, dan langsung berdiri aja...he...he.. Tapi tahiyat akhirnya inget tuh, begitu juga dengan rakaat tiap-tiap sholat.

Lihat Lily sudah bisa sholat dengan lumayan lancar dan hapal rakaat-rakaat sholat, rasanya udah Alhamdulillah. Apalagi dia jadi imam buat ibunya, deh senengnya. Mungkin sholat Ibu jadi gak khusu, tapi benaran ini semata hanya untuk menanamkan kepada Lily bahwa sholat itu wajib. Apalagi kalau liat anak-anak teman, dari kecil sudah pada rajin sholat rasanya gimana gitu.

Mungkin karena selama tiga hari berturut-turut sholat, Senin pagi waktu Lily bangun, eh dia langsung ngajakin ibunya sholat, padahal ibu dah sholat duluan, karena harus berangkat kerja. Sempat marah sih karena dia gak dibangunin dan gak mau sholat, tapi setelah dikasih pengertian dan minta ibu tungguin dia sholat, Lily pun sholat subuh yang kesiangan..he..he.. Ya mudah-mudahan aja Lily tetep gak lupa sholat teratur, karena selama ini Lily tuch sholat pasti bolong-bolong.

Mohon maaf banget yah, kalau tulisan ini sepertinya narsis, tapi ini semata-mata mengungkapkan rasa bahagia seorang ibu, yang jujur gak bisa sepenuhnya mengawasi dan mengajari anaknya sepanjang hari karena musti bekerja. Ungkapan bahagia seorang ibu yang "terpaksa" menitipkan dua mata hatinya kepada para asisten, yang dengan keterbatasan mereka mengajarkan Mbak Lily dan dede Kayla seadanya.
Dan Alhamdulillah, Lily bisa membuat bangga orang tuanya.

Cerita Kayla : Gigi Pertama

Image hosted by Photobucket.comAda yang baru nih dari dede Kayla. Di usia kedelapan bulan dua minggu 4 hari, dede Kayla udah mulai tumbuh gigi. Alhamdullilah, biar kata tetangga-tetangga dirumah, katanya tumbuh giginya telat.

Giginya sih masih kecil, ibaratnya belum segede-gede gigi orang dewasa gitu, tapi udah keliatan putih dan gerindelnya. Apalagi kalau mimik ASI, waduh sakit banget gitu lho :)

Mungkin karena tumbuh gigi itu, dede Kayla badannya agak anget. Ada hubungannya gak sih ? Trus tangannya suka dimasuk-masukin ke mulut trus digigit-gigit. Gatel kali yah...he...he...
Trus udah gitu, dede Kayla kalau liat orang makan, wuih mulutnya ngecap-ngecap kayak kepengen. Yang ada kakaknya Lily suka ngangguin Kayla, dengan nyodor-nyodorin makanannya ke mulut dede Kayla, trus kalau udah nyampe mulut ditarik lagi.. iseng banget yah.

Duh, gak terasa dede Kayla udah besar, 4 bulan lagi tepatnya 18 Desember akan berumur satu tahun. Gak terasa, perasaan baru kemarin-kemarin melahirkan, secara caesar pula (kebayangkan sakitnya), belum bisa diajak becanda, masih kebanyakan tidurnya, eh sekarang udah bisa ketawa-ketawa dengan keras kalau digodain kakaknya, udah bisa kiss bye, dan pengen ikut aja kalau liat orang pergi.
Alhamdulillah, semoga Lily dan Kayla sehat selalu.

Thursday, September 01, 2005

Lagi-lagi Byaar Pet...

Listrik mati terjadi lagi, Selasa, 30 Agustus 2005. Ini yang ketiga kalinya setelah mati total selama beberapa jam pada tanggal 18 Agustus lalu.

Kalau kejadian mati listrik yang pertama mulai dari pukul 10 sampai pukul 16.00 (4 sore), mati listrik kedua dari pukul 10 malam dan gak sampai satu jam udah nyala lagi, eh mati listrik yang ketiga kalinya ini mulai dari abis maghrib (kata Mbak Iyah) sampai jam setengah sepuluh malam.

Kebayang donk, bagaimana Lily dan Kayla kepanasan karena gak ada kipas angin, rewel karena gak bisa nonton Syaamil, gak bisa dengarin radio sambil nyanyi-nyanyi. Kalau gelap sih enggak, karena dirumah kebetulan punya lampu emergency yang kalau mati listrik otomatis nyala.
Waktu Ayah sama Ibu sampai dirumah, Lily sama Kayla cuma pakai kaos dalem aja sama celana tidur. "Aku kegerahan, nih liat keringetku banyak banget kan. Abis Mbak Iyah, cuma ngipasin dede Kayla aja. Aku gak disayang sama Mbak Iyah," adu Lily waktu ditanya kenapa cuma pake kaos dalam aja.

Kasihan Lily dan Kayla. Lily sempet pengen minta keluar rumah katanya mau ngadem. "Diluar kan anginnya banyak". Tapi gak dikasih sama Ayah karena sekali dilepas keluar, suka lupa balik...he...he.

Selama mati listrik itu, Ayah sama Ibu gantian ngipasin Lily dan Kayla. Gak terasa tiga jam ternyata listriknya mati. Ibu aja sampai pegel tangannya ngipasin, karena kalau ditaruh sebentar tuh kipas sate, eh pasti ada yang rewel.

Selain gerah, si nyamuk juga bekerja dengan tangkasnya. Kayaknya udah temenan kali yah. Gelap plus nyamuk. Kesel banget kalau si nyamuk yang tidak sopan itu hinggap di tangan, kaki, atau bagian tubuh yang gak ditutupi milik Lily dan Kayla. Kalau Lily digigit nyamuk sih ngak masalah secara katanya kulitnya tahan banting alias kata ayah, kulit badak...he...he

Tapi kalau dede Kayla yang digigit nyamuk, wah bisa berabe, bekasnya itu bisa tahan sampai dua minggu, biar udah dikasih minyak telon, minyak kayu putih, minyak tawon, semua minyak dipake deh kecuali minyak jelantah :) teteup aja bekasnya susah hilang. Dari pada begitu, Ibu gemes juga liat tuh nyamuk yang ada sapu lidi penebah pun beraksi.

Akhirnya listrik pun menyala kembali pada pukul 21.30. Terima kasih yah PLN, kita selalu taat bayar tagihan kenapa juga mesti mengalami seperti ini. Jangan-jangan bayarannya buat bonus yah...just kidding :

Tuesday, August 30, 2005

Cerita Lily - Kayla : Matur Nuwun

Dede Kayla sekarang sudah 8 bulan lewat dua minggu. Alhamdulillah sudah banyak pengetahuannya..he...he, misalnya dede Kayla merangkaknya udah cepet, lagi suka rambatan, gak bisa liat pinggiran meja dan kursi pasti dipegang trus berdiri deh.

Kadang ngak sengaja tangannya kelepas dari pegangan..jatuh deh. Untung ibu sama Mbak Iyah, udah bikin tatakan dibawah kalau dede Kayla jatuh gak berasa sakitnya. Pernah malahan dede Kayla pengen manjat kursi tapi kan kakinya belum kuat jadinya gak berhasil deh..:)

Liat dedenya udah bisa diajak main, Mbak Lily gak mau tinggal diam. Dia ikutan sibuk ngajarin adiknya. Misalnya ngajarin melambai tangan kasih sambil ngomong dah...dah.. trus ngajarin kiss bye, salim, tepuk tangan, sambil nyanyi-nyanyi. Kalau adiknya gak bisa, pasti Mbak Lilynya suka maksain, akhirnya si dede nangis deh. Pokoknya heboh deh.

Image hosted by Photobucket.comBelum lagi tiba-tiba, adiknya lagi anteng, trus digangguin. Nyebelin memang, tapi kayaknya dede Kayla seneng tuh, karena kalau kakaknya gak ada misalnya dibawa pergi sama ayah ibu, kata Mbak Iyah, dede Kayla suka kesepian, gak mau ketawa, diam aja kalau diajak becanda.

Sekarang ini Mbak Lily lagi sibuk ngajarin dede Kayla meminta sesuatu. Nah, karena ayahnya orang Jawa asli, yang secara dulu Lily diajarin kalau meminta sesuatu itu membentangkan telapak tangan sambil bilang nyuwun, maka Mbak Lily pun ngajarin adiknya seperti itu. Tapi kali ini ngomongnya salah. Seperti ini ngomongnya :

"Ayo de, tangannya dibuka. Bilang, matur nuwun...matur nuwun, gitu. Ayo dong, kakak dulu juga gitu diajarin ayah. Bilang matur nuwun...matur nuwun".

Ngeliat itu, ibu reflek ngebenarin. "Bukan gitu Mbak. Bilangnya, nyuwun...nyuwun..".

"Ah ibu emangnya yang orang Jawa siapa sih. Ibu kan orang Batak".

Ibu bengong.com

Monday, August 29, 2005

Update : da nu look :)

Garing banget yah judulnya. Tapi gak papa, ini karena ibu seneng banget, karena berhasil mengganti design blog Lily dan Kayla. Abis kata Ibu, bete ngeliat tampil blog kami yang berantakan.

Dan setelah oprek sana, oprek sini, akhirnya Ibu menemukan tamplate yang cocok ditempatnya Om Isnaini. Makasih yah Om... ntar kalau ke kami pulkam ke Yogya, boleh ketemuan kan...he..he..

Dasar Ibu, udah begini aja masih kurang sreg, karena warnanya hejo gitu. Aduh ijo dangdut banget gak sih ? Pengennya sih, warnanya orange, secara kata Ibu, warnanya terang benderang je !

Oh yah, Ibu juga mo bilang terima kasih buat Tante-tante, om, bunda-bunda, dan semuanya yang udah kasih ucapan cepet sembuhnya sama Ibu. Sakit ibu sebenarnya penyakit lama, cuma karena udah kelamaan ditahan akhirnya ambruk deh. Kata Ibu, sakitnya komplikasi...he...he...
Komplikasi dari sakit kepala, sakit perut, sakit hati dan sakit kantong...he....he... basi banget yah :)

Cuma ada hikmahnya, sekarang Ibu jadi rajin jalan kaki setelah sholat subuh, minimal 30 menit katanya. Biar sehat katanya, abis kebanyakan duduk dikantor.

Ok deh, nanti dilanjut lagi yah, secara Ibu yang nulis ini udah kecapean dan udah sore juga waktunya ngurusin anak-anak.

Friday, August 19, 2005

Ini kami

Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com

Dari kami

Untuk sementara taman ini belum terupdate, tukang kebunnya, ibu kami, sedang sakit. Maaf yah teman-teman. Liat-liat photo kami aja yah untuk melepas kangen :D




Image hosted by Photobucket.com

Tuesday, August 02, 2005

Cerita Kayla : Merangkak, Menggigit

Halo... sekali-sekali cerita tentang Kayla yah, biar baru bisa ngoceh, merangkak, nonton TV...he...he..(ketularan Kak Lily nih), memegang dan menggigit, tapi pengen tampil juga nih biar dikenalin sama teman-teman, om tante, Pa De Bude, kakek nenek, oma opa, ompung doli ompung boru, Eyangti Yangkung, Mbah Ti Mbahkung, yang sering mampir ke taman ini.

Dede Kayla sekarang udah berumur 7 bulan. Udah jarang nangis, kalau ketawa digodain sama Kak Lily pasti kenceng. Dede Kayla, udah ngenalin orang, karena itu, orang-orang yang jarang ditemuinya, pasti gak mau disenyumin (pelit banget ! :D) Kalau digendong sama yang gak kenal pasti berontak dan nangis kenceng.

Kalau sama Ibu...wah, biar ibu suka pulang malem, dede Kayla pasti tau baunya ibu. Langsung bangun deh, kalau denger ibu bilang assamu'alaikum. Nah kalau ibu dirumah, yang namanya susu botol walaupun isinya ASI, gak laku...ku....ku.

Kalau lagi mimik ASI, karena gusinya udah keras-keras dan kayaknya dede Kayla mau tumbuh gigi, ibu suka ngejerit kesakitan karena digigit dede Kayla. Kalau udah gitu, Kak Lily pasti jadi dewa penolong ibu. "De, jangan digigit dong, kasihan ibu nanti ASInya berdarah lho. Kalau berdarah dibawa kerumah sakit nanti dipotong, dede gak punya ASI lagi", kata Lily....he...he...

Selain gigit, dede Kayla juga punya kebiasaan kalau lagi dimimik ASI, pasti megang-megang mulut ibu trus ntar diremas-remas.

Cuma, kasihan sama dede Kayla. Kulitnya alergian. Udah ketiga dokter, semua bilang dede kayla alergi. Alergi apa masih harus diperiksa darahnya. Untuk sementara ini sih masih pake salep yang dikasih sama dokter. Tapi, hasilnya belum memuaskan. Badan dede Kayla masih suka gatel, alerginya seperti duit logam 50 perak gitu. Dibelakang punggung aja ada 4 kayak uang logam gitu.

Dari dokter yang terakhir ini, hasilnya akan ketahuan dalam minggu-minggu ini. Jadi semoga alerginya bisa cepet sembuh.

Kegiatan Baru di Sekolah

Halo tremans-tremans, om tante, Pa De Bude, kakek nenek, oma opa, ompung doli ompung boru, Eyangti Yangkung, Mbah Ti Mbahkung, semuanya deh yang udah mau mampir ke taman kami, mohon maaf kalau jarang menemukan bunga baru, maklum tukang kebunnya lagi malas :D

Lily mau sedikit cerita nih tentang kegiatan sekolah, kan sekarang ini kegiatan belajar mengajar disekolah baru sudah mulai normal. Lily sekarang duduk di kelas TK B2, asuhannya Ibu Siti. Sekarang jadwal belajarnya lebih panjang, masuk pukul 07.15, pulang 10.15. Itu kalau pagi. Kalau masuk siang, masuk pukul 10.30, pulang 13.00 WIB. Lebih panjang karena banyak kegiatan baru, dan untuk anak kelas B, sebagai persiapan masuk SD yang sekolahnya jamnya lebih panjang.

Oh yah, sekarang kalau masuk siang, wajib sholat dulu lho. Kalau dulu sih masih terserah, sekarang kita-kita sudah harus bawa perlengkapan sholat yang disimpan di loker masing-masing, yang ditempeli foto diri.

Sekarang pelajaran bahasa Inggrisnya dari Senin sampai Jumat. Iqro juga setiap hari. Senin, ada pelajaran bermain musik dan menyanyi, Selasa, ada pelajaran baru menempel hasil karya di majalah dinding, Rabu, melukis, Kamis menari. Trus hari sabtu, khusus untuk bermain-main termasuk kegiatan outbond. Trus ada juga kegiatan mendongeng, sekarang sih masih ibu guru yang ceritain, nanti katanya orang tua murid... tugas baru buat ibu nih nanti.

Karena guru kelas Lily sekarang Ibu Siti, yang orangnya tertib, Lily yang biasanya suka males-malesan, sekarang tidak terlalu malas lagi. Meski, masih suka perang sama ibu kalau disuruh mandi. Soalnya keasyikan nonton Dora dan teman-teman di Lativi.

Waktu hari Senin kemarin, Lily mengerjakan prakarya yang nanti hasilnya akan ditempel di mading. Lily bikin pigura dari kotak susu yang kertas. Digunting, trus dihiasi dengan kertas aneka warna dan ditempeli photo.
Begini deh hasilnya :
Image hosted by Photobucket.com

Jangan diledek yah teman-teman, om tante, Pa De Bude, kakek nenek, oma opa, ompung doli ompung boru, Eyangti Yangkung, Mbah Ti Mbahkung, kalau hasilnya gak bagus. Rabu nanti, rencananya Lily dan teman di sekolah akan buat prakarya dari korek api.

Tuesday, July 26, 2005

Mulai Sekolah

Senin, 25 Juli 2005.
Hari pertama Lily sekolah, setelah libur hampir 3 minggu...he...he. Lama yah :D
Sebenarnya, tanggal 18 sudah masuk, tapi karena anak baru masuk (TK A dan sebagian TK B), maka selama 4 hari masa orientasi dan perkenalan buat anak-anak baru.
Jumat, 22 Juli, sebenarnya Lily sudah masuk, tapi karena tanggung, jadinya Lily masuk hari Seninnya.
Ini tahun ketiga Lily di TK Bani Saleh I. Kalau teman-temannya masuk dari TK A, Lily di Bani Saleh dari play group, jadi sama gurunya udah klop banget plus cincailah....:D
Image hosted by Photobucket.com
Hari pertama masuk, Lily sudah masuk siang (pkl 10.15 - 12.15), makanya dari rumah bawa makan siang.
Dan ternyata...waktu ditelepun ke sekolah, Bu Siti bilang Lily makan disuapin....tuing...tuing.
Udah besar masih tetep manja.

Wednesday, July 20, 2005

Apa Khabar :))

Wuiih...udah lama banget gak menceritakan kabar-kabar dari Lily dan Kayla, padahal ada aja lho cerita baru dari kami. Tapi karena si Ibu, lagi sok sibuk dengan kemalasannya, akhirnya si blog pun nyaris terlupakan.

Ibu baru ngeh, waktu Tante Yuni ingetin buat memperbarui cerita-cerita kami. Makasih yah tante, Happy Belated Birthday buat Dimas, sama nih ama Mbak Lily ultahnya juga bulan Juli, tanggal 17.

Karena Ibu lagi ngerjain ini sambil kerja di kantor, untuk sementara isi ceritanya tentang puisi asal-asalan ibu buat Lily di hari ulang tahun kemarin.Puisi ini tanpa judul, soalnya langsung aja diketik Ibu, saat lagi bengong. Ada juga puisi waktu pertama kali Lily lahir.

17 Juli 2000
Senin
Tangisanmu memecah pagi
Merah pucat warnamu
Rambut hitam melingkupi kepalamu
Saat kau dipelukku, rasa syukur terpanjatkan
Atas anugerah Tuhanku
Seorang bayi perempuan
Sehat, sempurna,
Tak kurang satu pun
Kubisikan cinta ditelingamu
Doaku terucap semoga jadi anak sholehah
semoga engkau jadi kebanggaan
semoga engkau jadi tiang agama


17 Juli 2005
Minggu dinihari
Perempuan kecil pertamaku
5 tahun sudah kau isi hari-hariku
penuh tawa, canda, tangis, rengekan
Tiada hari tanpa tanya, tiada hari tanpa kesan
Dulu engkau kutimang
kini engkau berlari
Dulu engkau mengoceh
kini kata-katamu bertambah
Dulu engkau kuajari betapa bahagia mencintai, betapa bahagia memiliki
kini engkau memberi arti bahagianya dicintai, indahnya dimiliki
Duhai perempuan kecilku ajari aku terus
untuk menjadi orang tua yang terbaik untukmu.

Semoga Lily dan Kayla, selalu menjadi anak yang sholehah, kebanggan ayah da ibu. Amiin