Friday, September 16, 2005

Anggun, Raihlah Cita-cita Setinggi Bintang di Langit

"In, bisa wawancara dengan pasien di Rumah Sakit Carolus yang dibantu Peduli Kasih Indosiar ?, tanya Pak Bambang Slamet, pengurus PK, suatu hari. "Nama pasiennya Anggun Lestari, asal dari Lampung, orang tuanya buruh, dia baru baru dioperasi," lanjut Pak Bambang. Saat itu belum terbayang apa-apa, karena yang terpikir adalah operasi jantung, seperti yang selama ini kebanyakan dibantu PK.

Image hosted by Photobucket.comDi Rumah Sakit Carolus, akhirnya Ibu bertemu dengan Anggun Lestari bersama orang tua. Sempat kaget tapi berusaha tidak memperlihatkan karena ternyata Anggun bukan pasien operasi jantung. Anggun ternyata menderita penyakit Klippel-Trenaunay Syndrome (KT), yang menyerang kaki sebelah kirinya sehingga terpaksa harus diamputasi untuk kesehatan dan perkembangan tubuhnya.

Saat menemui Anggun Lestari di Rumah Sakit Carolus, tak ada kata-kata yang mampu terucap kecuali rasa pedih akan penderitaannya. Apalagi, melihat Anggun yang tampak ceria dan tersenyum jika ditanya. Bocah yang hanya bisa berbicara dalam bahasa Jawa tersebut, hanya menjawab, aku wis mari (aku sudah sembuh), saat ditanya bagaimana kabarnya.

Kenapa Anggun harus kehilangan kaki kirinya ? Menurut Ibundanya, Sri Rahayu, waktu dilahirkan kaki Anggun sebelah kiri sudah besar sebelah. "Ibu bidan yang membantu saya melahirkan, melarang saya melihat Anggun. Katanya takut saya shock. Begitu saya lihat ternyata kakinya mulai dari paha sampai telapak kaki kiri, lebih besar dari kaki kanan. Tetapi, saya anggap ini semua merupakan hadiah dari Allah," ucap Sri Rahayu.

Semakin besar Anggun, kaki kirinya pun semakin membesar. Sehingga kalau Anggun berdiri, kaki kiri Anggun terlihat sebesar paha orang dewasa. Namun menurut orang tuanya, Anggun tidak pernah mengeluh. Ia tetap tumbuh seperti anak lainnya, bermain sepeda dengan cara kaki kanan untuk mengayuh, yang kiri terpaksa ditarik. Ia suka menonton Dora dan Sponge Bob, seperti balita lainnya.

Selain membesar, di kaki Anggun juga terdapat Begitupun dengan bercak-bercak besar yang terdapat di paha dan kaki Anggun. "Di bercak-bercak tersebut, diujungnya timbul seperti benjolan yang kalau tergesek kain keluar darah. Tapi yang membuat kami haru dan sedih, meski keluar darah Anggun tidak pernah nangis dan mengeluh," jelas ayahanda Anggun, Wajiyanto.

Menurut dr Elizabeth Yohmi SpA, yang terlibat dalam tim operasi terhadap Anggun. Bocah kecil tersebut menderita Klippel-Trenaunay Syndrome (KT), yaitu kumpulan penyakit yang terdiri dari hemamium yang membesar, kelainan pembuluh darah dan kelainan pada tungkai. "Karena itulah, tindakan operasi sangat diperlukan untuk proses penyembuhan," jelas dr Yohmi. Dijelaskan juga oleh dr Yohmi, penderita penyakit KTS ini sangat jarang sekali.

"Perbandingannya itu tidak ada. Bisa dikatakan dari 100 anak, hanya sekitar 0,1 yang menderita penyakit ini. Referensi yang saya temukan saja cuma satu mengenai penyakit ini. Penyakit ini merupakan sindrome karena merupakan kumpulan-kumpulan penyakit. Kalau dikatakan kurang gizi pada saat ibu mengandung, tidak bisa juga karena dari literaturnya disebutkan tidak ada penyebab yang pasti atas penyakit ini", lanjut dr Yohmi.

Selain mengoperasi kaki Anggun, dokter juga terpaksa mengamputasi dua jari tangan kanan Anggun karena juga membesar dan dideteksi menderita KTS. Setelah dioperasi berat badannya yang dulu 19 kilogram, kini hanya 11 kilogram. Berarti berat kakinya yang diamputasi seberat 8 kilogram. Pantas saja, ayah Anggun bercerita sebelum dioperasi, menggendong Anggun seperti menggendong dua orang. Yang mana tangan yang satu untuk mengendong Anggun, satunya lagi menggendong kaki.

16 September 2005, Anggun Lestari, putri dari pasangan Wiyanto dan Sri Rahayu, tepat berusia 5 tahun. Anggun memang tampak senang karena terbebas dari rasa sakit yang dideritanya. Apalagi setelah operasi ini, Anggun ingin bersekolah seperti anak-anak lainnya. Dengan kursi roda, Anggun menjalani hari-harinya dan meraih cita-citanya ingin menjadi penyanyi. Selamat ulang tahun Anggun, raihlah cita-citamu setinggi bintang di langit.

4 comments:

Hany said...

Fiiuhhh... terharu banget baca ceritanya, Indah. Moga2 Anggun tumbuh jadi anak sholihah dan ceria.

-Hany-

munir's family said...

Subhananllah...di dalam penderitaanya dia masih bisategar, mudah2an cita2 setinggi bintang di langit akan kau raih Anggun, InsyaAllah Allah akan selalu melindungi dalam setiap langkah2 mu...

yaya said...

Nangis aku mbak..bacanya.

erfi said...

Anggun anak yg tabah ya mbak.. mudah²an cita²nya bisa tercapai, dan yg terpenting bisa sekolah seperti anak² lainnya..