Monday, July 31, 2006

Maunya Sih....

Maunya sih setiap hari menulis...
Setiap hari bisa menceritakan tingkah polah anak-anak

Maunya sih setiap hari berkunjung kerumah teman-teman
Membaca cerita dan menuliskan komentar....

Apa daya si tangan kanan sedang tidak kompak
Lagi tidak bisa diajak bekerjasama untuk menulis dan mengetik
Si tangan kanan lagi minta diperhatikan
si tangan kanan lagi suka kram dan kesemutan

Sudah lama dirasakan, tapi anggap enteng
Pernah dibawa ke dokter, dikasih suntikan B12 dosis tinggi dan minum neurobion
Tapi gak mempan, dan jadi merasa ketergantungan
sampai satu minggu yang lalu sakitnya gak tertahan lagi.

Kata dokter, kekurangan kalsium
Padahal sudah minum susu yang kata iklannya untuk penguat tulang.
Sekarang lagi fisioterapi.
Kembali mencoba menggunakan tangan kiri
yang untungnya pernah diajak bekerjasama ketika tulang tangan kanan pernah patah.

Yah begitulah, mungkin akan jarang update
akan jarang berkunjung kerumah teman-teman.

Lily dan Kayla baik-baik saja.
Lagi suka mijet si tangan kanan.
Kadang berebutan, akhirnya si tangan kanan malah kepukul
untung sakitnya gak kerasa, karena sudah kesemutan.
Mudah-mudahan, si tangan kanan bisa kembali menunaikan tugasnya..he...he...

Tuesday, July 25, 2006


Mandiri dan Aktif ?

Sabtu, 22 Juli 2006, kemarin, Ibu Guru Siti, mantan guru kelas Kak Lily di kelas B 2 TK Bani Saleh 1, datang kerumah. Ibu Siti datang untuk silahturahmi, karena sejak Kak Lily berhenti les calistung menjelang lulusan TK, kira-kira bulan Mei, sudah lama tidak berkunjung kerumah.

Bu Siti tanya sama Kak Lily, bagaimana di sekolah baru. "Harus lebih rajin, lebih pinter, dan lebih mandiri. Gak boleh datang terlambat, pakaiannya harus rapi, karena ada penilaiannya juga," kata Bu Siti, yang kebetulan anaknya, Aulia, bersekolah di SD Bani Saleh 4, tetapi sudah duduk di kelas dua.

Menurut Bu Siti kepada Ibu, Kak Lily sebenarnya sewaktu di TK, bisa mengikuti pelajaran dan cepat memahami. "Tapi Lily kurang aktif, kalau gak disuruh gak mau maju kedepan, kalau gak disuruh jawab pertanyaan gak mau jawab, pemalu dan suka ngambek. Kalau lagi belajar, trus dia lagi gak cocok sama pelajaran itu, dia gak mau ngerjain. Kadang harus dimarahi dulu, baru mau mengerjakan. Masa harus dimarahi terus," ungkap Bu Siti sambil minta maaf ke Ibu, kalau suka marahi Lily. Ibu bilang selama disekolah dan sewaktu les, hak guru untuk memarahi muridnya.

Asumsi Bu Siti sama dengan asumsi Ibu. Lily memang kurang mandiri, kurang aktif, pemalu dan suka ngambek. Dirumah saja, kalau keinginannya gak terpenuhi, dia suka bilang : "Ayah pelit. Ibu pelit. Ayah gak sayang aku." Padahal tanpa diminta pun, kalau Ayah - Ibu melihat ada sesuatu yang berguna buat Kak Lily, suka dikasih atau dibeliin.

Untuk urusan mandiri, rasanya salah Ayah dan Ibu, baru sekarang membiasakan diri Kak Lily untuk mandiri. Setelah ada de' Kayla, saat perhatian sudah terbagi kepada dua anak, Lily dituntut untuk mandiri. Telat memang, tapi dari pada tidak sama sekali (wah Ibu membela diri...he....he...). Dulu, kalau sekolah, baju dan sepatunya dipakaikan. Makan disuapin, minum diambilin. Pokoknya tinggal beres deh. Sekarang sih lumayan, meski masih disediain, pakai pakaian dan sepatu sudah dilakuin sendiri. Cuma tinggal makan masih disuapin, itu saja butuh waktu setengah jam buat makan.

Pemalu dan kurang aktif. Ini yang sampai sekarang bikin Ibunya kesel bin sebel sama sifat Lily yang satu ini. Mungkin warisan dari Ibunya kali yah, yang suka kagok plus cenderung diam (mengamati suasana...he...he...) kalau berada di lingkungan atau teman baru (setelah itu sih biasanya malu-maluin :D), Lily cenderung merasa aman berada dilingkungan yang sudah dia kenal. Sewaktu pertama kali masuk TK, butuh waktu satu bulan buat Lily bermain-main bersama teman-temannya yang lain. Dia hanya mau bermain dengan teman yang duduk didekat bangkunya atau yang mengajaknya berbicara. Kalau dia gak diajak bicara, bisa gak ngomong sampai pulang :(

Ibu kurang mengerti kenapa Lily seperti itu. Kalau dibilang kurang sosialisasi gak juga. Lily gak hanya bergaul dengan teman dilingkungan rumah, tapi juga berteman di TPA, tempat les menari dan sempoanya. Pernah sewaktu di TK, karena Lily masuk TK A di usia 3 tahun (harusnya PG, tapi karena kurang muridnya jadi digabung dengan TK A), saat harus mengulang di TK B dan otomatis teman-temannya baru karena teman yang lama sudah di SD, kalau tidak ditemani Ibu Yayah, Lily tidak mau bermain dengan teman barunya. Sampai Ibu dipanggil sama Ibu Siti untuk mengetahui apa Lily bercerita mengenai teman-teman disekolah. Ibu bilang, kalau Lily merasa kehilangan teman-teman dekatnya dan dia memang perlu waktu untuk berteman dengan teman barunya. Solusi Bu Siti, Lily didekatkan dengan dua orang anak yang kebetulan juga sama-sama gak bisa bergaul cepat :)

Di SD sekarang ini, Lily tuh lebih memilih berteman dan bermain dengan teman satu kelas TKnya yang kebetulan juga sekolah ditempat yang sama seperti Pipit, Fitri, Dita, Zahra, Angger, Silva, Willy dan Rizki. Teman lain kelas di TK aja, seperti dia gak mau main, padahal kalau Ibu antarin kesekolah, Lily suka dipanggil-panggil sama temannya.

Untuk urusan kurang aktif, sebenarnya tergantung suasananya. Kalau orang dewasa, bisa dibilang Lily itu moody (eh anak kecil juga bisa moody kan :D). Dia gak akan mau mengerjalan sesuatu yang diperintah kalau dia gak mau. Ini sudah sering dikasih tau Ayah, gak boleh seperti itu. "Kalau dirumah sih gak apa-apa, kalau disekolah nanti nilainya jelek," kata Ayah.

Lily juga takut dibilang salah, dia berusaha mengerjakan dengan sebaik-baiknya, jadi dia suka gak percaya diri. Ayah selalu bilang sama kak Lily, supaya jangan pernah takut salah. Kalau ada pertanyaan dari guru, langsung berani menjawab, kalau salah kan bisa diperbaiki.

Setelah ngobrol dengan Bu Siti itu, Ibu mulai terbuka pikirannya. Lily pun sepertinya setelah mendengar kata-kata Bu Siti, mengatakan sama Ibu, akan lebih berani lagi di kelas satu. "Nanti aku akan tunjuk tangan kalau ditanya. Kalau didepan kelas aku mau ngomong keras biar kedengaran sama Bu Guru. Aku juga mau temanan sama Fathiya, Nindya, Iqbal," kata Lily. Insya Allah, di SD, Kak Lily bisa berubah.

Saturday, July 22, 2006

Aku Bisa !

Beberapa waktu lalu, Ibu pernah curhat tentang de' Kayla yang belum begitu lancar bicaranya, beda dengan kak Lily yang umur satu tahun udah cas-cis-cus, kayak petasan banting. Dan benar juga kata Tante Dewi, Tante Nurul, Bunda Lyla, Tante Retma, Mama Raushan, Tante Leili, Tante Kiky, dan Ummi Iman, tiap anak berbeda-beda dan pasti ada saatnya de' Kayla akan lancar bicaranya.

Sekarang ini, Alhamdulillah, de' Kayla sudah makin banyak perkembangan kata-katanya. Bisa dibilang sudah hampir seminggu ini, setiap ada orang ngomong pasti diikutin dan kalau dipasangin lagu-lagu dia mulai suka ikut bernyanyi meski terpatah-patah. Ada tiga lagu yang de' Kayla sering ikuti. Lagu Topi Saya Bundar, Naik Kereta Api, dan Cicak-cicak di Dinding.

Gak hanya mengikuti ucapannya, gaya yang menyanyikan juga ditiru habis sama de' Kayla. Kalau lagi nyanyi Topi Saya Bundar, de Kayla ikutin seperti ini : Pi aya endar.... Endar pi aya. Awau idak endar, utan pi aya .... he..he.. Trus ntar sambil gaya pegang-pegang kepala seperti pakai topi. (Sayang kamera dibawa Ayah yang lagi training jadi foto-fotonya belum bisa diupload)

Photobucket - Video and Image Hosting


Hampir sama, kalau lagi nyanyi Naik Kereta Api, yang paling jelas terdengar kata-kata tut...tut...tut.. langsung menirukan gaya kereta api, dengan memegang bahu belakang Ibu, de' Kayla nyanyi : Aik eta epi, tut...tut...tut Apa ndak uyut. Andung...babaya... aik ecuma... Ayo, uyut.... :)

Selain itu, de' Kayla juga sudah mulai suka ikutan sholat. Gak jarang, kalau lagi ikut sholat bareng, kalau pas sujud, de' Kayla langsung duduk diatas punggung Ibu, Ayah, Mbak Iyah, malah pernah duduk di punggung kak Lily. Kalau udah begitu, jadi suka hati-hati, takut jatuh. Yah begitulah, kepandaian si kriwil sekarang ini. Satu yang belum bisa diatasi, emosi jiwa yah itu lho, masih suka nangis sambil jejeritan.

Wednesday, July 19, 2006


Hari Pertama Sekolah

Tanggal 17 Juli kemarin, Kak Lily tepat berusia 6 tahun plus hari pertama masuk sekolah di kelas 1 SD Bani Saleh 4. Untuk dua acara itu, Kak Lily sudah heboh dari seminggu sebelumnya. Dia sudah mengingatkan ibunya, buat mempersiapkan baju seragam, perlengkapan sekolah, kue ulang tahun dan tentu saja kado dari Ayah - Ibu dan Mbak Iyah.

Lily sibuk telepon ke rumah Ompung Doli dan Mbah di Yogya, buat kasih tahu hari Senin akan sekolah dan berulang tahun. Karena kita tidak terbiasa merayakan ulang tahun secara besar-besaran, cukup keluarga saja, kali ini ulang tahun Kak Lily seperti tahun-tahun sebelumnya, rencananya dirayakan keluarga inti (Ayah, Ibu, de' Kayla, dan Mbak Iyah). Ompung Doli, Ompung Guru, dan keluarga lainnya tidak bisa datang karena bertepatan dengan hari Senin.

Untuk kue ulang tahun Kak Lily, tadinya mau dibikin Ibu dan Mbak Iyah, tapi karena de' Kayla sakit panas dan batuk, akhirnya dipesan sama toko kue langganan dideket rumah. Gak ada tema khusus, yang penting Lily sendiri yang pengen seperti apa kuenya. Ternyata Lily pengen kue ulang tahun yang ada donald bebek plus tamannya.

Pada hari H, Senin pagi, seperti biasa kalau acaranya sudah ditunggu-tunggu Kak Lily gak perlu dibangunin sudah bangun sendiri pada pukul 5 pagi. Gak perlu dikomando, langsung mandi dan sholat subuh. Wuih, Ibunya sampai terbengong-bengong. Makin bengong, waktu Lily pakai bedak, minyak telon, baju sekolah dan sepatu sendiri. Pukul 6 pagi Lily sudah rapi dengan seragam sekolah putih merahnya.

Waktu sarapan, juga gak perlu dibujuk-bujuk, cuma memang masih disuapin. Rutinitas ini masih dikerjakan Lily sendiri sampai sekarang dan mudah-mudahan berlangsung terus, jadi Ibunya gak perlu "ngotot" lagi...he...he...

Kak Lily masuk sekolah pukul 6.45. Kita berangkat dari rumah pukul 06.30, karena jarak rumah ke sekolah gak terlalu jauh. Ternyata disekolah, sudah banyak teman-teman yang lainnya. Ibu yang sudah janji menemani Lily untuk sekolah pertama, sengaja mengambil cuti.

Hari pertama sekolah, gak ada pelajaran hanya perkenalan. Jadi pulang lebih cepat sekitar pukul 9.30. Kak Lily dapat buku pelajaran, yang astaga ternyata banyak dan ada beberapa yang tebal. Selama kelas 1, Kak Lily dapat 17 mata pelajaran. Dengan jam belajar, dari pukul 6.45 sampai pukul 11 siang, istirahat pukul 8.30.

Waktu baca mata pelajarannya, Ibu hanya mampu geleng kepala dan menghela nafas. Udah kayak anak kuliah aja. Karena sekolah Kak Lily berbasis agama Islam, untuk pelajaran Agama saja, terbagi 4 yaitu agama Islam keseluruhan, Fiqih, Akidah dan Akhlak, dan Al Qur'an. Untuk IPA, terbagi dua yaitu Sains dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Komputer). Bahasa ada 3, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Setiap mata pelajaran, dibutuhkan dua buku tulis. Satu untuk catatan pelajaran, satu pekerjaan rumah, plus ada Lembar Kerja Siswa (LKS). Untungnya tuh buku pelajaran setelah disampul dirumah ditaruh di loker, kecuali LKS.

Hari belajar dari Senin sampai Jumat. Sabtu tetap masuk, tetapi khusus untuk kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka, drum band, menari, melukis, taekwondo, dan pencak silat. Siswa wajib mengambil ekstrakurikuler pramuka dan satu ekstra kurikuler pilihan. Oh yah, jadwal pemakaian baju seragam : Senin - Selasa, putih merah plus jilbab putih strip merah, Rabu - Kamis, baju batik rok putih plus jilbab putih, Jumat baju muslim dan celana biru plus jilbab biru, Sabtu baju pramuka plus jilbab coklat. Sepatu warrior hitam, kaus kaki putih panjang.

Oh ya, sebelum pelajaran dimulai, seluruh siswa mulai dari kelas satu sampai kelas 6, wajib tadarusan, karena itu masuk sekolahnya pukul 6.45. Untuk kelas 1 SD, setelah pulang sekolah wajib mengikuti TPA, sementara kelas 2 sampai kelas 6, karena waktu belajarnya lebih lama, wajib sholat dhuhur dan Ashar berjamaah di masjid sekolah.

Sampai hari ini sih, Kak Lily masih menikmati kegiatannya dan harapan Ayah - Ibu, semoga tetap begitu selamanya. Karena merasa pelajaran Lily sudah lumayan berat, Ayah - Ibu merencanakan kegiatan les seperti les mengaji, menari dan sempoa dihentikan, kecuali les bahasa Inggris. Untuk les sempoa berhenti, karena akan digantikan pelajaran kumon di sekolah. Sedangkan mengaji, kan sudah ada di sekolah.

Ibu pikir, biar bagaimana pun, Kak Lily masih membutuhkan waktu bermain dan istirahat yang cukup. Tertib dan rajin memang dibutuhkan, tapi Ibu dan Ayah berprinsip gak mau menyita waktunya dengan kegiatan lain yang berlebihan diluar jam belajar sekolah. Kecuali nanti kalau Kak Lily sudah kelas 3 atau 4, yang sudah membutuhkan keseriusan, Ayah dan Ibu akan mempertimbangkan les tambahan lain.

Tuesday, July 18, 2006


Enam Tahun Nih :)

Enam tahun yang lalu, 17 Juli 2000, aku dilahirkan di Jakarta, di Rumah Bersalin Budi Kemuliaan, Jakarta. Aku diberi nama Taruli Azzah Puspitasari.

Taruli dari Ompung Doli, dari Bahasa Batak, yang artinya cantik. Azzah dari Ayah - Ibu, dari bahasa Arab, yang Insya Allah artinya wanita mulia. Dan Puspitasari dari Mbah Kung, yang artinya bunga. Semua keluarga berharap aku menjadi wanita sholehah yang cantik dan berhati mulia.

Kini aku bukan balita lagi. Aku sudah menjadi putri berusia enam tahun orang tuaku. Tepat tanggal 17 Juli, aku juga mulai bersekolah di SD Bani Saleh IV.

Ayah dan Ibu mendoakan semoga aku sehat selalu, menjadi anak kebanggaan orang tua, dan sholehah.

Saturday, July 15, 2006

Kalau Rukun.....

Yang jelas bikin senang orang tuanya :)

Photobucket - Video and Image Hosting
ini kakak niru adek
Photobucket - Video and Image Hosting
ini adek niru kakak
Photobucket - Video and Image Hosting
ini lagi rukun
Photobucket - Video and Image Hosting
ini juga
Minta Doggy

Gara-gara nonton film "Air Bud: Spikes Back" di televisi, Kak Lily minta dibeliin anjing.

Lily : Ayah, beliin aku anjing dong.

Ayah : Buat apa ? rumah kita kecil mana bisa pelihara anjing.

Lily : Nanti anjingnya aku ajarin jaga rumah, bersihin rumah, aku ajarin pergi ke
warung belanja, biar bukan aku yang disuruh Mbak Iyah. Kayak yang dipilem itu,
anjingnya bisa disuruh-suruh.

Ayah (ngomong ke Mbak Iyah)
: Memang film apa Mbak ?

Mbak Iyah : Itu anjing-anjing yang bisa main bola.

Ibu : Oh Airbud.

Mbak Iyah : Kan kita gak boleh piara anjing kak, berdosa.

Lily : Nanti kan aku ajarin sholat biar gak berdosa.

*Ayah dan Ibu, bengong gak bisa ngomong*

Mohon maaf buat yang tidak berkenan. Ini benar-benar omongan anak kecil, yang belum sepenuhnya mengerti tentang halal dan haram.

PS : gambar diambil dari sini

Thursday, July 13, 2006


Kayla, Temper Tantrum ?

Sudah seminggu ini de' Kayla suka ngambek. Kalau ngambek, pasti diiringi tangis yang kencang bikin orang satu rumah kaget plus berguling-guling di lantai. Kejadian yang paling seru dua hari yang lalu. Malam itu, de' Kayla lagi dipangku sama Ibu. Kak Lily datang minta dipangku juga. Gak boleh kakaknya ikutan bergabung, de' Kayla ngedorong si kakak. Gak terima, kak Lily balik ngedorong de' Kayla. Halus sih, cuma langsung bikin de' Kayla nangis. Berusaha mengatasi, Ibu akhirnya memangku keduanya. Bukan mengatasi masalah, tangis de' Kayla makin kenceng.

Melihat itu, Mbak Iyah berinisiatif mengambil de' Kayla dari pangkuan Ibu. Yang ada, de' Kayla meronta-ronta digendongan Mbak Iyah sambil menangis kencang. De' Kayla berusaha turun dari gendongan Mbak Iyah. Takut jatuh, Mbak Iyah pun menurunkan de' Kayla. Gak berhenti menangis, de' Kayla mengguling-gulingkan badannya di lantai. Ayah pun turun tangan, tapi gak berhasil. De' Kayla tetap menangis kencang sambil berguling di lantai.

Bujukan Ibu juga gak mempan. De' Kayla benar-benar marah. Tangisan de' Kayla rupanya kedengaran sampai keluar rumah. Tetangga pas samping rumah, yang kebetulan memang dekat sama Lily dan Kayla, yang biasa dipanggil Uwak, berusaha membujuk de' Kayla, tetap juga tanpa hasil.

Semua lelah ngebujuk de' Kayla. Akhirnya de' Kayla dibiarkan saja menangis sambil berguling-guling di lantai. Mungkin karena kecapean, pelan-pelan tangis de' Kayla mulai mengecil. Ibu pun kembali membujuk dan Alhamdulillah berhasil. Badan de' Kayla penuh dengan keringat dan mukanya basah dengan air mata. Duh, si kecil sudah bisa ngambek ternyata. Sambil dimimik-in ASI, badan de' Kayla dibersihin. Gak lama de' Kayla tertidur :)

Di usianya ke-19 bulan ini, kalau gak suka atau gak mau dengan sesuatu, de' Kayla suka nangis kencang dan berguling-guling di lantai. Awal berguling-guling di lantai, badannya langsung dijatuhin ke lantai. Untung waktu menjatuhkan badannya, lantai lagi dialasi sama kasur Palembang, kalau tidak gak kebayang deh kepalanya kejeduk lantai :(

Mungkin, saat itu de' Kayla merasakan sakit waktu menjatuhkan badannya ke lantai, karena sekarang ini kalau mau menggulingkan badannya, de' Kayla pasti duduk dulu di lantai, trus taroh badannya, baru deh guling-gulingan. Cerdas kan ?...he....he....

Yang dialami de' Kayla ini apa gejala temper tantrum yah ? Tapi kalau menilik dari artikel yang Ibu peroleh, ciri-ciri temper tantrum seperti 1) memiliki kebiasaan tidur, makan dan buang air besar tidak teratur, 2 ) Ssulit menyukai situasi, makanan dan orang-orang baru, 3). Lambat beradaptasi terhadap perubahan, 4). Moodnya (suasana hati) lebih sering negatif, 5). Mudah terprovokasi, gampang merasa marah/kesal, dan 6). Sulit dialihkan perhatiannya, sepertinya gak ada sama de' Kayla. Kata Ayahnya sih ini turunan, soalnya Ayahnya dulu begitu :D
Sharing donk buat yang pengalaman.

Tuesday, July 11, 2006


Kiriman dari Batam

Kamis, 5 Juli lalu, sepulang dari kantor, belum juga ibu dan ayahnya merebahkan badan di kursi, Kak Lily dengan antusias mengatakan ada hadiah dari Tiki. Setengah heran, ibu tanya sama kakak : "hadiah dari Tiki?" "Iya, dibungkus kertas coklat, trus ada tulisan Tikinya," kata Kak Lily sambil menyeret Ibu kekamar.

Dikamar, Kak Lily langsung nyodorin bungkusan warna coklat. Ternyata itu kiriman dari Syafrina Siregar di Batam. Memang sih ada tulisan Tikinya disamping nama Ibu, sebagai penerima, jadi itu yang dibaca Lily :)

"Oh ini kiriman dari Tante Nana," kata Ibu. "Tante Nana siapa Bu ?, tanya Kak Lily. "Tante Nana itu temen Ibu, penulis novel, yang tinggal di Batam. Ini pasti novel terbaru Tante Nana."

"Aku dah pernah ketemu Tante Nana bu ?, tanya Kak Lily lagi. Lily selalu begitu setiap Ibunya kasih tahu tentang teman-teman Ibu. Dia merasa apa sudah pernah ketemu atau belum supaya dia bisa mengingat wajahnya. "Belum. Kak Lily belum pernah ketemu, abis tiap tante Nana ke Jakarta, Ibu belum bisa ketemuan lagi sama Tante Nana."

Sepert biasa, Lily yang antusias membuka paket tersebut. "Buku Bu. M Y, two lopers (dengan bunyi bibir mendesiskan huruf s). Syaf..rina...Si..re...gar..." Lily memang belum terlalu bisa berbahasa Inggris jadi harap maklum kalau yang diingetnya cuma abjad dan angka.

Lily langsung lihat-lihat novelnya Tante Nana. Pas dibagian terakhir yang ada biodata, spontan Lily ngomong. "Wah Bu, Tante Nana cantik banget fotonya. Emang bisa foto ditaruh di buku ? Nanti aku dibikinin yah Bu. Aku mau kayak Tante Nana, punya buku yang ada fotonya."

Tanpa kasih kesempatan Ibunya untuk lihat-lihat novel itu, Lily asyik sendiri baca-baca biodata Tante Nana. Sesekali Lily tanya yang gak dia tahu, seperti Sastra USU, beasiswa, dan Blogfam. Atau pertanyaan yang bikin Ibunya suka surprise kalau pertanyaan itu yang luar perkiraan. Seperti waktu Ibu bilang, buku tante Nana itu buat orang dewasa, Lily ngomong : "Berarti harus disimpan yah Bu ? supaya nanti aku bisa baca..." He...he...

Buat Tante Nana, terima kasih yah kirimannya sudah sampai. Mohon maaf Ibu gak bisa langsung kirim sms, karena hapenya lagi error. Maklum hape tua :)
Bukunya bagus banget. Harlequin gitu lho :) Bukunya langsung dibaca sampai kelar hari itu juga, sampai diledekin sama si Ayah, besok mau ujian yah :D

Novel My Two Lovers, novel kedua Tante Nana. Novel pertamanya, Life Begins at Fatty, ibu punya dengan membeli sendiri :) dan karena novel pertama itu, Ibu dan Tante Nana, berkenalan dan menjalin pertemanan. Sukses yah Na, ditunggu novel ketiganya.

Friday, July 07, 2006

Jadi Anak Ompung.....

Siang tadi di kantor, Ibu terima telepon dari Kak Lily. Kak Lily memang rutin telepun maklum sejak hapal nomor telepun kantor, hape Ayah dan Ibu, dia gak pernah bosen-bosennya nelepunin orang tuanya. Yang gaklah nyuruh pulang cepet atau mengadu tentang keadaan dirumah. Seperti ini :

Lily : Bu, aku jadi anak Ompung aja deh.
Ibu : Kok jadi anak Ompung ?
Lily : Abis aku dimarahin terus.
Ibu : Dimarahin sama Mbak Iyah ? Kakak main terus sih, jadi Mbak Iyah marah.
Kan udah dipesen gak boleh main terus, harus inget istirahat.
Lily : Tapi aku kan bosen diomelin terus. Aku jadi anak Ompung aja deh. Aku mau
telepun Ompung nih.
Ibu : Yah sudah kalau mau jadi anak Ompung.
Lily : Ibun, pasti seneng deh aku gak ada.
Ibu : Kok seneng, masa orang tua seneng anaknya gak ada.
Lily : Kan kalau aku dirumah Ompung, gak ada lagi yang diomelin.
*Ibu sejenak terdiam*
Ibu : Gaklah Kak, Ibu gak seneng kalau Kakak gak ada. Ngapain kemarin dijemput
kalau ibunya seneng anaknya gak ada.
Lily : Yah udah, kalau begitu nanti Mbak Iyah diomelin yah ?
Ibu : Sip deh (yang penting pembicaraan kelar...he...he...)

Ternyata Lily lagi ngambek. Mungkin kesel juga dimarahin terus, apalagi kemarin waktu Ibu gak masuk kantor, dia mungkin bosen dinasehati terus sama Ibunya...:)

Wednesday, July 05, 2006


Libur ? Nginep dan Main

Kak Lily sudah liburan sekolah. Sejak hari Selasa, minggu lalu, Kak Lily nginep dirumah Ompung di Grogol. Kak Lily nginep disana karena sebelumnya diajak ke Puncak sama mama cantik (adik ibu nomor dua), dalam rangka merayakan kelulusan Ririn (anak mama cantik) dari SMP.

Waktu nginep di hotel, Kak Lily sempet telepun kerumah. "Bu, aku nginep di hotel. Kamarnya gede, tempat tidurnya empuk. Ada kolam renangnya, aku bisa terus-terusan berenang. Udah yah bu, doain aku betah yah". Ibunya cuma bisa mesem-mesem aja. Ini memang pertama kalinya Kak Lily nginep di hotel.

Ternyata sepulang dari Puncak, Kak Lily gak langsung dianter kerumah, tapi diajak nginep dulu dirumah Ompung. Disana Kak Lily nginep sampai hari Sabtu. Selama nginep disana, Kak Lily gak pernah lupa telepun kerumah. Mbak Iyah cerita, kak Lily telepun bisa empat kali. "Kak Lily tanya de Kayla lagi ngapain. De Kayla kangen gak sama kakaknya. Kakaknya sebenernya kangen sama de' Kayla, cuma kakaknya masih betah dirumah Ompung :) dan minta supaya Mbak Iyah jagain adeknya.

Sama Ayah dan Ibu, Lily juga telepun. "Bu, aku boleh nginep lama kan dirumah Ompung. Kan aku libur. Raportku udah diambil kan bu. Ibu jangan lama-lama dikantor, kasihan Kayla, gak ada temannya." Ibu bilang, makanya kak Lily pulang dong, kalau kasihan sama adeknya (sebenarnya, Ibunya yang udah kangen sama Lily). Tapi Kak Lily jawab : Aku pulangnya nanti kalau udah bosen disini. Jagain adikku yang bu...he...he.... bisa aja tuh anak.

Ini memang pertama kalinya Lily nginep sendiri dirumah Ompungnya dalam waktu yang lama. Biasanya Lily nginep cuma Sabtu sampai Minggu. Itu juga sama orang tuanya dan jarang banget sendiri. Makanya selama Kak Lily nginep, gak hanya de Kayla aja yang merasa kesepian, tapi juga Ayah, Ibu dan Mbak Iyah.

Mungkin kangen sama kakaknya, de' Kayla jadi sering kerumah tetangga sebelah, yang punya anak seumuran Lily. Trus kalau lihat anak-anak di tv, de'Kayla bilang "tata...tata...Lily".

Hari Sabtu, ternyata Lily sudah bosen dirumah Ompungnya. Dia minta dijemput sama Ayah. Setelah nganterin Ibu ke kantor, Ayah jemput Kak Lily. Ternyata dari sana Kak Lily dan Ayah langsung ke Megaria, untuk nonton Superman. Ibu sempet khawatir kak Lily bakal ngantuk dan tidur di bioskop karena kata Ayah, Kak Lily gak tidur siang. Ternyata meski film itu lama (2,5 jam), Kak Lily anteng nonton film Superman Returns. Dan waktu perjalanan pulang baru tidur lelap :)

Sekarang Kak Lily sudah dirumah lagi. Lagi asyik main. Kata Mbak Iyah, kalau gak dipanggil pulang, Lily bisa lama mainnya. Ayah dan Ibu sempet marahin Kak Lily, kalau main gak boleh lama-lama apalagi kerumah orang. Boleh main tapi inget istirahat. Ayah dan Ibu memang kasih kelonggaran buat Kak Lily menikmati liburannya. Apalagi mulai tanggal 10 Juli, Kak Lily sudah mulai ikut kursus bahasa Inggris dideket rumah dan kursus tarinya juga udah mulai lagi setelah ikutan libur. Oke buat semua teman-teman Kak Lily yang masih bersekolah, selamat liburan yah, ditunggu cerita-ceritanya.

Sunday, July 02, 2006

Cerita Ibu : Terima Kasih Atas Segalanya.....




Tak terasa di tahun 2006 ini saya masih bisa merasakan pertambahan usia.
Masih bisa merasakan kesenangan, kepedihan, dan segala yang terjadi dalam kehidupan ini terutama musibah dalam keluarga besar kami.

Seperti yang ucapan selamat yang diberikan oleh Wahyu via sms, semoga saya selalu sehat, bisa menjadi ibu yang terbaik buat Taruli dan Kayla, diberikan kemudahan-kemudahan, keselamatan dan terus berkarya.

Terima kasih masih bisa merasakan kasih sayang dari keluarga tercinta yang tak henti-hentinya mengucapkan doa dan syukur. Bangga mempunyai anak seperti Kak Lily, yang meski menginap di rumah Ompungnya, pagi-pagi sekali sudah menelepun untuk mengatakan : Selamat ulang tahun bunda, aku sayang bunda selalu. Aku gak punya kado, aku kasih ciuman aja yah.... (saya diseberang sudah tak mampu menahan tangis haru).

Semoga ucapan-ucapan itu selalu menyertai dan keluarga kami selalu rukun walau Ayah selalu lupa mengucapkan selamat, apalagi saya sebagai pemilik hari kelahiran juga suka lupa kalau tengah berulang tahun...he...he...

Kepada semuanya terima kasih. Terutama kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menikmati semuanya ini. Amiin.....